Problematika H-1 Puasa

783 85 3
                                    

"Besok kan udah mau puasa, kamu mau ikut kaya orang-orang gak?"

Tiba-tiba saja Zee berceletuk setelah menyelesaikan suapan terakhir bakso miliknya. Ashel yang semula hikmat menyantap makanannya dengan cepat menoleh pada Zee. Menatap aneh orang di sebelah nya itu.

"Random banget? Kenapa tiba-tiba nanyain begituan. Terus juga apanya yang ikut kaya orang-orang?" ucap Ashel kembali menyantap makanannya. Tak terlalu peduli kerandoman orang di samping nya ini. Karena memang seperti itu lah Zee. Sangat random.

"Itu loh setiap orang puasa kan mereka putus dulu. Nanti pas lebaran baru balikan lagi," celetuk Zee yang tak mengetahui apa dampak dari perkataannya itu.

"Uhuk..."

Ashel tersedak. Terkejut dengan apa yang Zee katakan. Ia tidak mempersiapkan diri untuk mendengar kalimat paling random dan tak masuk akal Zee kali ini. Zee yang melihat Ashel tersedak menjadi panik. Dengan cepat ia menyodorkan minum pada Ashel. Lalu menepuk-nepuk punggung Ashel pelan agar gadis itu berhenti tersedak.

"Aduh, Shel. Makannya pelan-pelan aja, jadi kesedak kan kamu. Bikin panik aku aja kamu."

Ashel yang telah berhenti tersedak langsung menoleh pada Zee. Menatap sengit Zee yang masih menampakkan wajah paniknya. Apakah gadis itu tidak sadar jika yang membuatnya tersedak adalah dirinya? Rasa kesal hinggap padanya.

Ashel mendengus kesal. "Yang bikin aku kesedak itu kamu! Malah nyalahin aku."

Alis Zee tertarik ke atas mendengar ucapan Ashel. Kenapa dirinya? Memangnya apa yang telah ia perbuat. Zee tetap menjadi orang yang tak merasa jika perkataannya barusan lah yang membuat Ashel shock hingga tersedak.

"Loh, kok aku sih, Chel? Emangnya aku ngapain deh," tanya Zee.

"Maksud kamu apa tadi?? Mau ikutan mereka yang putus pas puasa?"

"Biar puasanya diterima. Kata orang-orang sih gitu." Zee mengangkat bahu acuh.

"Ini pasti si Adel nih yang ngasih tau kamu begini."

"Kok tau?"

Ashel melotot. "Tuh, kan. Kamu tuh ya coba deh jangan mudah terpengaruh omongan si Adel. Udah tau dia kalo ngomong asal nyeplos malah di dengerin."

"Tapi yang itu bener tau, Chel. Udah di cek juga di Mbah Google."

"Apanya yang bener!"

"Yang putus pas puasa," ucap Zee dengan polosnya.

"ZEE!!"

Zee menutup kedua telinganya saat mendengar teriakan Ashel. "Jangan teriak-teriak, Chel. Gak enak dilihatin sama orang."

"Biarin! Kamu mau ikutan putus juga hah! Yaudah putus aja kalo gitu." Ashel menyerah dengan Zee. Dirinya sudah sangat lelah menghadapi orang random yang selalu berada di sisi nya ini.

Zee tersenyum sumringah. "Oh, kalo gitu nanti pas lebaran balikan lagi ya!"

"Gak."

Zee melotot menatap Ashel. Mengapa tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. "Ashel, ih! Bercandanya gak lucu tau."

Ashel menatap sengit Zee. "Emang siapa yang bercanda?"

INFINITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang