thirty three³³

70.4K 6.5K 486
                                    

Keduanya sudah sampai di kantor tempat Marvel bekerja. Ares kira kantornya seperti kantor-kantor pada umumnya. Tapi ini kenapa terkesan seperti tempat penyiksaan. Mana pekerja disini terkesan seperti pembunuh bayaran dengan wajah yang sangar juga pakaian hitam-hitam.

"Ini tempat apaan"

"Kok nyeremin banget"

Marvel tersenyum simpul dan menarik pinggang Ares agar lebih dekat dengannya. Tak lupa ia menghirup wangi lemon yang menyeruak dari tubuh Ares

"Kamu akan tau"

"Mau berkeliling?"

"Mau, tapi~"

"Tapi kenapa?"

"Ga suka om-om nya pake baju item-item" bisiknya sambil menatap beberapa karyawan Marvel

"Jadi mau gimana hm?"

"Ganti, jadi warna-warni!"

Marvel terkekeh mendengar permintaan Ares. Ada-ada saja, tapi apapun itu akan Marvel turuti

"Of course baby"

Marvel menelpon sekretaris nya untuk datang keruangan, agar membelikan beberapa setel baju berwarna untuk para pekerja

"Kita tunggu diruangan dulu ya"

"Okee!"

Sekitar 15 menit menunggu, akhirnya sekretaris Marvel datang

"Ini tuan baju nya"

Ares langsung mendongak mendengar suara yang sangat familiar. Ia yang tadinya berada dipangkuan Marvel langsung tersentak saat mendengar suara sekretaris Marvel barusan.

"J-jason?"

Ares menga-nga tak percaya, Jason? Sahabatnya jadi sekretaris dikantor suaminya.

"Kaget, honey?"

Ares mengangguk cepat. Apa-apaan ini kenapa Jason, jadi bekerja disini. Apa dia kekurangan uang

Jason sendiri juga kaget, kenapa bisa Ares berada disini. Selama ia bekerja dengan Marvel. Baru kali ini Ares dibawa kesini.

"Jason? Lu kerja disini?"

"Ya, seperti yang lu liat sekarang"

"Ga nyangka sumpah"

"Lu kekurangan duit?"

"Bukan itu alasan gue"

"Terus apaan?"

Jason ingin menjawab tapi tatapan dari Marvel mengisyaratkan ia harus diam. Jason mengangguk paham.

"Maaf Res, gue banyak kerjaan"

"Permisi tuan"

Jason membungkuk dan pergi dari ruangan Marvel

"Dunia sempit banget, bisa-bisanya Jason kerja sama kamu"

"Sst.. gausah dipikirin"

"Sekarang kita keliling, para pekerja saya sudah berganti pakaian"

"Asik!!"

"Mau gendong" pinta Ares. Biasanya ia tidak mau digendong, tapi entah kenapa hari ini rasanya ingin bermanjaan dengan Marvel. Ga salah kan toh suaminya sendiri.

"Sure, baby"

Dengan satu tangan Marvel mampu menggendong Ares ala koala. Ck, seringan itukah Ares?

Dengan senang hati Ares menyapa setiap pekerja yang ada di lorong kantor Marvel. Semua pekerja pun membalas senyuman serta sapaan dari Ares.

Married With Ketos (BxB) End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang