05

53 22 1
                                    

Cahaya putih menerpa pandangan Soobin, bersamaan dengan itu angin bertiup kencang, kaca jendela kereta pecah dan berterbangan tak tentu arah, namun anehnya Soobin merasa aman, dia sama sekali tak terluka meski tubuhnya serasa dihantam angin yang begitu dahsyat.

Tak henti-hentinya pemuda itu merapalkan doa dalam hati, sesekali bibirnya terlihat komat kamit.

Beberapa saat kemudian, sinar putih yang menyilaukan matanya mulai pudar tergantikan oleh keadaan yang seperti semula. ‎Kaca yang pecah masih utuh diposisinya, begitu juga yang lain, namun yang berbeda kali ini hanya Soobin sendirian, tidak ada satupun penumpang, semuanya menghilang, kereta pun juga berhenti bergerak.

"Soobin..."

Soobin terkesiap kaget kala menoleh ke belakang, ke-empat temannya masih ada.

Yeonjun, Beomgyu, Taehyun, Hueningkai. Lengkap.

"Ini kenapa?"monolog Soobin.

‎Soobin menatap bingung ke empat temannya, tidak ada satupun yang nampak ketakutan, raut wajah mereka menandakan seperti tidak terjadi apa-apa.

"Tentang waktu Soobin-ah"

Soobin tertegun kala tangan Yeonjun sudah melingkar apik di bahunya.

Tentang waktu?

Soobin mencoba mencerna ucapan Yeonjun, mengingat ingat apakah kata yang Yeonjun lontarkan sempat berhubungan dengan?

Iya! Waktu.

Ataukah mereka sedang tidak ada di dunia nyata? Kalau benar apakah semua ini tidak sungguhan?

"Kalian tau?"Tanya Soobin pelan namun tak ada satupun yang menjawab.

Soobin tersenyum tipis.

"Sudahi mimpi burukmu teman, ayo kita bersenang-senang!"Kini rangkulan di bahu Soobin terganti oleh Beomgyu.

"AYO!!" Kai antusias.

Soobin mulai tersenyum lebar, remaja laki-laki itu kemudian mengikuti teman-temannya. Saat sampai di pintu, mereka sudah disuguhkan oleh pemandangan yang memukau.

Langit sore yang berubah ke orange an serta tempat asing yang dipenuhi oleh alam yang asri, sesekali kicauan burung menjadi pelengkap.

Teman-temannya terlihat sangat senang, berlarian di tempat asing ini dengan penuh tawa riang, seolah mereka sengat bahagia, sementara Soobin masih bingung.

"Kak Yeonjun! Disini indah!!"

Seperti biasa si bungsu paling bersemangat, ‎Soobin ikut tersenyum kala anak itu merentangkan kedua tangannya ke udara, menghirup udara yang terasa segar dengan wajah yang bersinar terang.

"Ayo, SEKARANG WAKTUNYA KITA BEBAS!!!"Seru Beomgyu lantang.

‎Soobin mengernyit bingung namun kemudian ia kembali tersenyum kala tangan seseorang menggenggam jari jemarinya.

"Disini indah kan?"

Soobin mengangguk setuju lalu tangan Taehyun terlepas, pemuda itu melangkah maju dengan matanya yang menerawang ke depan.

"Kesana Taehyun, disana hutan!!"Teriak Yeonjun di belakang.

Soobin terkejut, tetapi sejurus kemudian dia refleks menyusul teman-temannya yang mulai berlarian semakin jauh.

"Kalian mau kemana?!!"

"HUTAN!!"

Soobin berperang dengan otaknya sendiri, di waktu yang sama kakinya juga dituntut untuk terus berlari agar tidak tertinggal oleh yang lain.

Soobin tidak kepalang panik atau khawatir, sebab teman-temannya terlihat bersenang gembira, itu artinya ini bukanlah membahayakan?

Kalau ini mimpi...Soobin harap jika ia terbangun, semua kan baik-baik saja.

***

"Kalian kenapa bisa-".."stt, diem!"

Mulut Soobin terkunci rapat hanya dengan isyarat jari Taehyun.

"Kak! Lihat!! Ada kelincii!!"

Kai melangkah maju dan sedikit berjongkok, hendak menangkap seekor kelinci putih yang merayap di semak-semak namun belum sempat tergapai, kelinci itu sudah lebih dulu menghindar.

"Kita harus hati-hati! Disini hutan, secakep apapun hutan ini, waspada kalo ada hewan liar"Tegas Soobin yang dibalas oleh tepukan bahu dari Taehyun.

"Disini aman bro,"tuturnya.

"Tetep aja, disini banyak pohon, semak-semak juga, kalo ada uler??"tekannya.

"Lo lupa? Kita gak ada di tempat yang biasanya, ini di pulau, dan hutan ini cuma ada di imajinasi kita Soobin"Bisik Beomgyu tepat disebelah telinga sang teman.

Soobin menengang, ia tidak mengerti maksud arah kata-kata Beomgyu, yang jelas teman-temannya tau ini bukanlah di tempat yang biasanya.

Ini berbeda, seperti halnya bak dalam negeri mimpi.

"Jangan linglung gitu, nikmatin aja"

Soobin sedikit terhuyung usai Taehyun menoyor bahunya yang lemas itu.


.

BEAUTIFUL MAGIC ISLAND || Choi Soobin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang