Soobin tertawa puas, sesekali ia juga turut tertawa lantang seperti teman-temannya.
Para remaja laki-laki itu bersenang-senang di hutan, bercanda canda serta menulusuri tempat yang indah ini, atau mungkin bukan hutan?
"Banyak bunga disini kak"
"Iya"
Hueningkai berjongkok, netranya tertarik pada seekor kupu-kupu cantik yang bertengger pada salah satu bunga putih, namun saat didekati belum sempat Kai menyentuhnya, kupu-kupu itu sudah lebih dulu terbang menghindar seperti kelinci yang ia temui tadi.
"Ckk, kak..gak ada yang mau nyentuh gue"
Beomgyu terkekeh dan tertawa lepas seolah mengejek Kai yang mulai cemberut itu.
"Bentar lagi malem, istirahat dulu"Saran Yeonjun yang diangguki oleh semua.
***
Kini, langit sudah benar-benar hendak menggelap, berganti dengan datangnya malam, saat matahari sudah di ufuk-ufuknya, kelima pemuda itu sudah mengumpulkan kayu bakar.
"Korek?"
"Gue bawa korek"
Soobin meraih tasnya, membuka resleting tasnya yang sedikit macet dan mengambil sebuah korek api dari dalam, kemudian memberikannya pada Taehyun. Meski sedikit heran, pemuda itu lantas menerima korek api temannya dan mulai menggunakannya.
"Macet bin," Adunya usai tak berhasil menyalakan benda pipih tersebut.
Soobin hanya bergumam, ia tidak tau mengapa korek api itu bisa tersimpan di tasnya, dia lupa. Masalahnya kini hanya dirinyalah yang membawa benda tersebut, sisanya tidak ada.
"Hufft syukurlah"Soobin berhembus lega, korek menyala dan dengan mudahnya Taehyun menghidupkan kayu-kayu yang telah terkumpul.
Kai sedikit menggesekkan tangannya, sepertinya udara malam ini terasa cukup dingin.
"Jam berapa ini? Cek"Utus Yeonjun.
Soobin meraih ponselnya di tas, namun detik berikutnya hpnya tetiba saja mati, layar memperlihatkan daya baterainya yang menipis.
"Lowbatt"ucapnya.
Beomgyu dan yang lain juga melakukan hal yang sama, memeriksa ponsel masing-masing namun tidak menyala.
"Tadi penuh"ucap Beomgyu heran.
"Baru di charger tadi"tambah Taehyun.
"Aneh"gumam Yeonjun.
"Sinyalnya buruk"Celetuk Soobin.
"Ini battery kak, bukan sinyal"Balas Hueningkai.
Soobin menatap kai sebentar, "sama aja, kita gak di dunia nyata"
Hueningkai menatap penasaran Soobin, namun sang empunya itu terlihat tidak mempermasalahkannya.
Sesaat kemudian Kai berpindah tempat, berada di tengah-tengah para sahabatnya, ditengah Soobin dan Beomgyu yang sibuk menjaga api.
"Kok pindah?"Beomgyu terkekeh geli.
"Disini anget"Jawabnya.
Soobin tersenyum begitupun yang lain,
"Kita tetep sahabatan selamanya ya kak, thanks udah temenin selama ini, slalu ada di sisi gue walaupun gue lagi ada masalah"tuturnya.
"Sama-sama juga Ning,"Sahut Taehyun.
"Tidur sini kalo lo capek"Soobin merangkul Kai sekilas dan menepukkan telapak tangannya ke paha, menawarkan pahanya itu untuk Kai tiduri dan diangguki olehnya.
Beomgyu sedikit memberi jarak, memberi ruang untuk temannya itu agar bisa mendapat posisi yang tepat dan nyaman. Hueningkai merebahkan tubuhnya dengan kepala yang bertumpu pada paha Soobin.
"Jarang-jarang kak Soobin bisa sweet gini"ucapnya pelan dengan sedikit terkekeh,
Soobin tertawa kecil, tak ragu pemuda itu mengelus rambut Kai yang sedikit kepanjangan, Hueningkai itu yang termuda antara mereka, dia juga termasuk anak yang paling ceria, karena ia yang termuda, Kai slalu menggunakan embel-embel 'kak' setiap memanggil para sahabatnya.
Soobin tersenyum, Kai itu bukan hanya seorang sahabat untuknya namun dia juga sudah menganggap seperti layaknya adiknya sendiri, itu sebabnya tak heran jika dia membiarkan Hueningkai memanggilnya kakak.
Soobin berbinar, sedikit menyibak pucuk rambut Hueningkai yang memperlihatkan keningnya, Kai? Ketiduran. Soobin bisa melihat temannya itu benar-benar kelelahan.
"Kita belum makan, gua lupa kalo bawa roti di tas"Ucapan Taehyun yang tiba-tiba memecah keheningan, pemuda itu mengambil tas ranselnya dan mengelurkan beberapa bungkus roti.
"Bangunin?"Tanya Soobin yang meminta persetujuan teman-temannya.
"Kayaknya cape banget"gumam Beomgyu
"Dia belum makan"Taehyun mengingatkan.
Alhasil, Soobin akhirnya membangunkan Hueningkai secara pelan-pelan agar temannya itu tidak terkejut, kalau seandainya lupa jika sedang ada di hutan.
"Makan dulu ning,"Ujar Yeonjun lembut.
Keempat remaja itu akhirnya melahap roti, meski tidak cukup mengenyangkan setidaknya perut terisi.
"Besok kita makan apa kak?"
Semua terdiam, menjadi hening seketika.
"Kita gak tersesat, besok udah balik"tutur Soobin santai.
"Lo tau caranya?"
Soobin tak jadi melahap rotinya, ia beralih menatap Beomgyu, kemudian tersenyum tipis.
Senyum yang penuh arti.
Tekan Vote untuk orang baik💙
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL MAGIC ISLAND || Choi Soobin [ END ]
FanficTentang Soobin dan mimpinya. Tentang Soobin dan keempat temannya. ©2020