10 : Malam

659 59 6
                                    

Siang itu, Mefelz dengan Moend lagi siap siap, pramu yang ngelihat itu iseng dong nanya sama ortunya "bund, mau kemana sama ayah?" Pramu mah klo di tinggal sendiri mau mau aja, tapi ortunya izin dulu sama dia, bisa bisa panik dia tuh

Moend yang dengerin sambil siap siap pergi jawab "Bunda dengan ayah pergi bentar sehari ya" Moend izin sambil ngelus kepala pramu

Pramu mah sans bae "okedeh bund" Toh dia ga masalah bundanya mau kemana dengan ayah, mereka juga punya privasi, selagi pramu ga ngerasa sendiri mah aman aman aja, kan ada anak om nelson yang bisa di ajak nginep.

"Yaudah ya Nak, ayah sama bunda pergi dulu, klo ada apa apa telpon aja ya, namun lebih baik ga ada apa apa, jaga rumah, baik baik ya" Pesan Mefelz ke Pramu, ya namanya juga bapak bapak, klo pergi tanpa wejangan tuh nga afdol katanya.

Pramu yang di tinggal pun santay sendirian di rumah

***

"Udah lama ga kesini ya dek" Mefelz sambil check in ngomong begitu sama moend

"Iya, terakhir kali pas aku lagi ngandung Pramu" Moend gandengan sama mefelz, mulai manjanya sama suami pas lagi ga ada pramu

"Yaudah yuk kita bersih bersih dulu" Setelah Mefelz check in mereka akhirnya masuk ke kamar yang di pesan, disana mereka kemas kemas dan ga kerasa udah mau malam aja

Moend sama Mefelz jalan di keindahan malam, sambil jalan mereka melihat bintang yang bertaburan bak kunang kunang di lapangan terbuka, disana mereka naik ke suatu bukit, sebelum sampai ke titik tertinggi bukit, mereka berhenti di depan pohon rindang, melihat sangat jelas ukiran M ♡ M

Mefelz dan Moend terdiam, merasakan euphoria yang berkilas sangat cepat, tempat dimana mereka awal bertemu, awal berpacaran, hingga tempat yang menjadi saksi bisu disaat Mefelz menunang Moend

"Udah lama ya mas" Moend berkata sambil menahan air mata yang perlahan terjatuh, saat ini mereka sudah bersama 10 tahun, dari awal mereka hanya temanan, pernah menjadi musuh, saling memahami, menjadi pacar, dan berakhir bersama sama memiliki momongan, kadang moend berfikir, apakah dia layak? Dan jawabannya adalah iya. Dia punya anak yang indah apa adanya, dia punya suami yang setia dan juga lingkungan tempat tinggalnya yang mendukung, apalagi yang kurang? Tidak ada.

"Haha benar, liat dek, masih ada tempat duduknya" Mefelz mendekat ke ujung bukit tersebut, duduk di kursi kayu ukiran bunga yang sepertinya baru saja di Cat kembali

Malam itu, berakhir dengan Mefelz dan Moend yang menatap keindahan langit malam yang berisikan bintang bintang sambil di temani alunan udara yang mulai mendingin.

***

"... APA JANGAN JANGAN BUNDA SAMA AYAH MAU BIKIN DEDEK LAGI!?" -Ovt pramu =)

Halo Kira'ers awikwok, maaf ya udah jarang up, kira jadi agak sibuk nih akhir akhir ini hwhwhw
Moga di pahami

#A

Komplek MCYT (OnGoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang