31 : pluviophile

712 46 2
                                    

Jam menunjukkan pukul 4 sore hari, disana rintikan hujan yang lambat laun semakin deras tersebut menghiasi sore pada hari itu. Samsul duduk di teras, kalau saja ibundanya membolehkan dirinya bermain dengan hujan, sudah sedari tadi ia berada di tengah² jalanan, "yaudah sana main" Kloits menyapa, membuat samsul sempat terkejud beberapa saat, "kenapa Umi?" Ucapnya sambil menatap hujan "kamu kan Suka hujan, pasti mau main hujan juga kan, yasudah sana main hujannya" Ucap kloits mengelus pelan surai sang anak "IH BENERAN MI?" Samsul semangat, ia sangat senang dengan hujan maka dari itu ia ingin sekali bermain di bawahnya terlebih lagi karna hujan jarang sekali datang beberapa bulan sebelumnya "Tapi kalau sakit jangan salahkan Umi ya" Kloits bercanda sambil melihat Samsul yang sudah berlari kearah hujan, dirinya seperti melihat ia saat masih remaja, Kloits tau anaknya cinta hujan sama seperti nya maka dari itu akhirnya ia membolehkan sang anak bermain di terpaan hujan.
Samsul bermain di hujan, berputar, berlari, melompat semua ia lakukan, cintanya terhadap hujan sangat besar, ia tak ingin hujan cepat selesai, maka dari itu ia menutup matanya, melihat ke arah atas warna kelabus itu merajalela angkasa tersebut, membuat samsul semakin suka dan cinta dengan suasana seperti ini, namun belum sempat menikmatinya rintih hujan berhenti mengguyurnya, dengan perlahan ia membuka matanya, iris Samudranya tersebut menangkap penampakan sebuah payung berasa di atasnya, akibat itu ia tak dapat menikmati tetesan hujannya. "Gini ya sayangku yang pluviophile, kamu kalau mau main hujan lama lama jangan jadi manusia" Ucapnya sarkas, ternyata orang yang menutupinya dengan payung adalah peppey, sang kekasih memang sangat benci dengan hujan, apalagi dengan Alpha nya tersebut sakit maka dari itu setiap hujan ia akan menghampiri sang kekasih.  "Tapi Umi udah bolehin, lu aja yang overprotective" Samsul menjauhkan payung yang di pegang oleh peppey, membuat ia merasakan rintikan hujan lagi, "Hmm.. Tapi, bukan karena kamu di bolehin Umi bikin kamu lupa waktu, kalau sakit gimana?" Ucap Peppey cemas, ia tak ingin kekasihnya yang keras kepala ini sakit akibat hujan biasa seperti ini. "Kan ada kamu yang mau jagain" Samsul menicum pipi Peppey, lalu berlari ke arah hujan menjauh dari Peppey, Peppey yang dicium tentu saja mematung lalu mengejar sang kekasih akibat 'balas dendam'.

Akhirnya mereka bermain di hujan yang menyegarkan tersebut.

-Sepertinya aku Jatuh Cinta pada pluviophile ini.-

Komplek MCYT (OnGoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang