O3 : Keluarga cemara katanya?

1K 95 13
                                    

Hari ini hari minggu, kadang kepikiran terus buat Bren agar orang tuanya ada waktu buat dia, Bren itu tipikal anak yang selalu di kacangin walau hari libur sekalipun,

Memang Gizan dan Ayon selalu aja sering ngebahagiain satu sama lain, tapi apa mereka ingat klo mereka punya anak?

Kadang Bren selalu aja ngelepasin amarahnya ke kegiatan sekolahnya, Bren jadi kurang fokus, jadi selalu moodyan, dan juga Bren merasa dia kepengen bisa jadi anak lain yang punya ortu sayang banget dengan dia,

Bren memang kaya, dia bisa beli apapun yang bikin dia senang, tapi buat Bren tetap aja, dia kepengen kasih sayang ortunya

"Ibu, bapak" Panggil Bren ke Ayon dan Gizan yang sedang sibuk di HP dan laptop masing masing

Ayon kaget, kok Tiba-tiba Bren manggil dia pakai bahasa formal

"Bren boleh minta sesuatu tidak?" Tanya Bren ke orang tuanya yang sedikit memberikan atensi ke arahnya

"Bren mau punya Mama sama papa-"

Ucap Bren yang mampu menusuk ke hati Ayon dan Gizan, mereka sudah gagal. Gagal memberikan apa yang harusnya dirasakan oleh Bren

"Ibu sama bapak gapernah ada waktu buat Bren, jadi Bren gamau bikin susah, Bren mau punya mama sama papa aja" Satu pernyataan lagi yang bikin Ayon mulai meneteskan air matanya

"Ibu.. Ibu gapapa?" Tanya Bren, Gizan yang melihat itu juga ikutan diam, memberikan atensi penuh pada anak satu satunya tersebut, melihat siluet ketakutan,ketiadaan, dan juga, lagi lagi ia melihat dirinya.

Ayon menangis, menghentikan pekerjaannya dan tanpa basa basi memeluk badan ramping sang anak, baru kali itu Ayon sadar kalau anaknya ini telah memiliki kantong mata, badan ramping dan juga getaran dari tangannya yang menandakat anak itu sedang takut di pelukan ibunya

"Mama Minta maaf ya Bren" Tangis Ayon pecah begitu pula dengan air mata Bren yang sedikit demi sedikit terjatuh.

"Bren.. Gamau uang ma-, Bren mau di sayang mama dan papa aja, Bren ga terlalu suka uang kok" Isakan demi isakan terdengar oleh Gizan, sekarang ia sadar, tanpa dia harus menjadi Workaholic dia tetap bisa mendapatkan uang nya, dia punya banyak bawahan, dia tak perlu terlalu terpaku sama pekerjaan nya

Begitu pula dengan Ayon, dia sangat sadar, bahkan tau bahwa dia sudah gagal menjadi seorang ibu, dia salah, dia gagal, dia mengulangi hal yang sama.

"Bren gamau sakitin mama, tapi mama udah duluan sakitin Bren" Terang terangan Bren mengatakan itu.

Dia kesal, selalu di tolak dari keluarga adalah ketakutan besar Bren, dia tak bisa mendapatkan apa yang harus ia dapatkan jika ia menjadi dirinya sekarang, dia bahkan selalu berharap agar Ayon dan Gizan bisa bersamanya, walau satu hari.

"Mama janji akan lebih banyak ngehabisin waktu sama kamu" Ayon mengelus pipi dingin milik Bren, membuat Bren merasa ada sedikit kehangatan yang bisa ia rasakan.

"Papa juga" Gizan yang awalnya terdiam dan masuk ke dalam pikirannya pun langsung memeluk anak dan istrinya,

Memang sulit bagi Gizan untuk lepas dari kerjaannya, tapi disaat dia Bersikeras untuk anaknya, ia akan selalu melepaskan dengan rela kerjaannya.

Bren tersenyum, dalam keadaan itu Gizan dan Ayon tersentak, kenapa? Karna terkahir kali mereka melihat senyuman itu adalah saat Bren menginjak umur 5 tahun. Setelah itu mereka mulai terbodohi oleh pekerjaan masing masing hingga melupakan bahwa Bren tidak pernah tersenyum lagi dari saat itu.

"Senyumanmu cantik, sama seperti mama mu" Ujar Gizan sambil mencium kening sang anak

Bren menjatuhkan air matanya, menjadi tanda bahwa ia akhirnya mendapatkan apa yang ia inginkan, sekarang ia percaya, tidak ada yang mustahil di dunia ini.

Bahkan cerita "Keluarga Cemara" Bukan hanya karangan semata.

-Siapa saya klo tidak memberikan Angst?, jadi ini memang aslinya dari dulu, aku mau bikin keluarga Gizan dan Ayon Punya backstory yang kelam, hehe-

#A

Komplek MCYT (OnGoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang