30 : Tiga : Peristiwa

457 26 3
                                    

Kakinya tak dapat berhenti, ia berjalan dengan cepat dan berakhir dengan berlari di lorong yang berbau alkohol tersebut. Air matanya pecah, tangisannya merajalela sudut dirumah sakit tersebut, Pramu berlari hingga berdiri di suatu kamar, No 14b VVIP, dengan gemetar tangannya menggenggam gagang pintu, namun hampir satu menit ia tak dapat membukanya, "berdoalah untuk yang terbaik sayang" Mas Joli menenangkan, ternyata sedari tadi ia sampai lebih cepat sehingga meninggalkan kekasihnya di belakang, dan sekarang ia mendapatkan keberaniannya kembali.

Pintu dibuka, membuat kedua orang yang terbaring di tempat tidur itu menatap dengan lesu, disana mata sang ibunda dibengkaki oleh tangisan, pramu tau sesuatu yang buruk sedang menimpa ibunya. "Bun.. Bunda gimana keadaannya sekarang??" Pramu mendekat, memberikan pelukan hangat kepada sang ibunda dan tentu saja pelukan tersebut disambut hangat oleh orang tercintanya itu. "Adikmu tidak selamat sayang.." Ucap MoenD meneteskan air matanya bisa dilihat oleh pramu ada sebuah penyesalan di mata sang ibunda.

MoenD mengalami benturan pada rahimnya, itu membuat sang anak langsung keguguran di tempat, walau seperti itu MoenD masih dianugrahi rahim yang selamat dan tahan untuk mengandung, namun sebuah penantian dan rasa bersalah serta penyesalan selalu datang, pramu hanya bisa menangis dalam diam, ia tak ingin membuat ibunya lebih khawatir dari semua ini.

Komplek MCYT (OnGoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang