26 : Asing

582 41 5
                                    

"Aku kaguma, seorang Alpha dan anak dari Malik serta Pak Gm. Jika kalian sadari, aku tak pernah mendapatkan bagian dari cerita ini, semua hanya berisikan pasangan yang saling mencintai, saling menyayangi, bahkan ada kesalahpahaman sebelum menjadi sebuah pasangan." Begitu pikirnya sebelum Jalan nya diperlambat, menatap sebentar kearah langit yang dihisasi oleh awan lembut. "Sebuah cinta tak sesingkat itu, kalian membacanya 1 chapter namun tak akan menyadari betapa panjangnya perjalanan yang akan mereka hadapi. Tenang saja, aku tak akan menceritakan soal kisah cinta indah, aku adalah orang yang tak percaya dengan cinta, bahkan, tak memikirkan untuk mencintai" Tangannya ia acungkan keatas, menutupi silau mentari yang menyakiti matanya "Maka dari itu tak ada yang special dari diriku, oleh sebab tersebut aku sangat asing di ingatan kalian." Ucapnya melangkahkan kakinya lebih jauh "kalau kalian ingat, Akira sudah membuatkan chapter simulasi para alpha sedang dimasa rut kan?, ya dan aku salah satunya, aku Alpha, namun memiliki masa rut sebentar, atau bahkan tidak sampai sehari, karna aku terlahir berbeda dari yang lain. Kata dokter, aku tidak memiliki nafsu sebesar Alpha lainnya, bahkan tak lebih besar dari Beta, yang jelas jelas kelas Nafsu mereka berada dibawah Nafsu Alpha. Namun hal itu menjadi sebuah keuntungan, aku tak perlu menahan diri untuk berteman dengan Beta ataupun Omega, mereka seakan akan sama denganku." Kakinya berhenti di suatu makam, membuat dirinya seakan akan lemas disana ia terduduk, memapahkan kedua kakinya agar bisa beristirahat "aku sempat mencintai seseorang.." Disana tertulis 'Rest In Peace RaniaNY' kadang masih tak dapat ia bendung rasa sedihnya, cinta pertama nya, dan Omega Pertamanya meninggal karena sebuah kecelakaan bodoh yang disebabkan oleh Penggendara bodoh yang seakan akan sengaja membunuh belahan hatinya ini.

Hati nya tak kuat, membuat segala air yang ditopang mengalir tak karuan, disana ia hanya bisa terdiam, memegang nisan yang mulai berlumut tersebut, menyenandungkan lagu favorit mantan pacarnya tersebut, tanpa menyadari seseorang sedari tadi melihat dirinya "kau selalu sedih, bukankah waktunya Move on?" Kaguma terbelangak, dirinya tak secepat insting kakaknya, namun setelah berbalik badan badannya melemas, disana terdiri indra, menyapanya dengan perkataan sarkas yang terkeluar dengan suara yang serak tersebut, seakan akan ingin memeluk dirinya seerat mungkin.

"Kau datang.. Kau berjanji rupanya"


#A

Komplek MCYT (OnGoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang