[ 4 ] BBS • Roomchat

1.9K 149 6
                                    

"Assalamualaikum, Ayah pulang!" Seorang pria yang sudah berumur terlihat baru sampai di kediamannnya.

Wajah lelah yang tergambar di raut wajahnya tadi hilang seketika ketika sang istri dan anaknya sudah terlihat di depan pandangannya untuk menyambut kedatangannya.

"Ayah kok pulang cepet?" Tanya sang Istri yang sedang membantu melepaskan jas suaminya itu, tidak lupa juga mengambil dan menaruh tas yang digunakannya.

"Loh, gasuka liat Ayah balik cepet ya, Bun?" Ayah memasang raut seakan akan sedih mendengar perkataan sang Bunda.

Bunda sedikit panik, lantas sang Ibunda menjawab "Ga gitu ayah. Cuman kan ga biasanya ayah pulang agak siangan gini, biasanya kan pas udah mau gelap baru tuh Ayah pulang kerumah."

Ayah terkekeh pelan "Iya, pekerjaan Ayah udah ga terlalu numpuk karna kemarin-kemarin udah dikerjain setengah-setengah." Bunda hanya ber 'oh' ria.

"Ian, gimana sekolahnya tadi? Ga buat keributan kan?" Atensi sang Ayah beralih ke Keano.

Ayah mendudukan badannya ke sofa, dan menyandarkan punggungnya untuk menghilangkan pegal yang dirasakannya. Sedangkan Bunda sudah berjalan ke lantai atas untuk menaruh barang-barang Ayah.

"Lancar kok, Yah. Malahan bukan Ian yang bikin masalah duluan."

"Kenapa gitu?"

"Ada bocah belagu ngeledekin, tapi ga masalah besar kok, Yah. Itumah kecil buat, Ian"

"Cuekin aja. Jangan sampe Ayah dapet panggilan dari kepala sekolah karna kamu ribut lagi."

Keano hanya mengangguk kecil sembari terkekeh. lalu melanjutkan menonton televisi didepannya ditemani sang Ayah.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi..

Trio Wek Wek 🐥 [1]

Ia memencet notifikasi itu, sembari mengambil cemilan diatas meja.

Trio Wek Wek 🐥
Anda, Kepin prik, Dan Keenan

Kepin prik: Oi, dudes

Keenan: Kenawhy?

Kepin prik: Lo mau duit ga ken?

Keenan: ga, mks

Kepin prik: dih?
Kepin prik: mau kaga?

Keenan: srry yh, gwejh g mata duitan kea l. Duit gwejh udh bnyk.
Keenan: Kalo boleh tau, duit lo berapa?


Kepin prik : :)
Kepin prik : belum ada si

Babi :Anda

Kepin prik: Oi, ngapain manggil diri sendiri?

Keenan: Darimana saja brader?

Ngepet :Anda
Lo tumbalnya :Anda


Keenan: Wah, berbahaya brader kita yang satu ini.

Kepin prik: daripada ngepet mending cari cuan bareng gwejh 💸💸
Kepin prik: cuman modal tangan, lo bisa dpt cuan 😽

sus :Anda

Keenan: wah kotor sekali pikiran brader kita ini

mikir apelu njing : Anda

Kepin prik: stop sok suci yh

Keenan: y. jd ap

Kepin prik: Jadi, gua mau nawarin kalian balapan lagi, mau ikut ga? harus mau sih

Keenan: Diamuk Bunda gua, mau lo?

Kepin prik: egx dlu, mks 👌
Kepin prik: Gimana, Iannn?

Manggil gitu lagi, gua tampol lambe lo :Anda
mau, tapi gamau duitnya :Anda

Keenan: Trus lo ngapain ikut?

Hiburan :Anda

Kepin prik: k, gua daftarin nama lo, ya 😽

dih, trus lo ga ikutan? :Anda

Kepin prik: kita cuma nikmatin hasilnya, ya ga ken

Keenan: Lo aja deh, gua takut diamuk Bunda

Kepin prik: duh, anak Bundaaa

Keenan: iya, anak setann.

Keano tertawa melihat kedua temannya itu, ada ada saja kelakuan mereka.

Keano menaruh ponselnya kembali, lalu meraih remot yang terletak disamping dirinya. Mengganti siaran, namun tidak ada yang menarik siaran televisi siang ini.

Ia menaruh remote kembali, mengambil toples cemilan, lalu menyandarkan punggungnya, menoleh ke samping melihat Ayah nya yang sedang membalas pesan, sepertinya dari klien-nya.

Keano mengamati pergerakan tangan Ayahnya, namun matanya tertuju pada sesuatu.

"Loh, walpaper roomchat Ayah, itu foto siapa?"

"Kok kaya foto bayi?" Keano mendadak mendekat.

Sang Ayah melonjak kaget, Ia mematikan ponselnya. Lalu, dengan segera menyimpan pons tersebut kedalam sakunya.

"Oh, itu foto bayi kamu dulu." Ucapnya diiringi senyuman kecil, lalu menghadap kedepan untuk menonton.

"Tapi, kok bayinya dua?"
"Satu lagi siapa? Kok Ian gapernah liat foto itu?"

"Itu anak temen Ayah dulu, Ayah sama dia deket, kamu sama anaknya juga suka main bareng, ya.. jadinya gitu." Ayahnya berbicara tanpa menatap kearah Keano.

"Siniin dulu, Ian mau liat" Pintanya

"Kapan kapan aja ya, Ayah lelah. Mau istirahat dulu ke kamar." Ayahnya sedikit mengusap rambutnya pelan.

Lalu, ia segera beranjak dari sana menuju ke kamarnya untuk beristirahat.

Sedangkan Keano hanya terdiam ditempatnya. Akhirnya ia hanya mengendikkan bahu. Yaudahlah.

Tanpa tahu, mata sang Ayah telah berkaca-kaca sedari awal Ia bertanya.

***

- 18 April 2022 • 8.17 PM -
cey

Brother but Stranger [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang