[ 7 ] BBS • Nge-babu Day

1.4K 118 1
                                    

Matahari sudah menampakkan dirinya, suasana pagi masih terasa nyaman. Diikuti sayup-sayup desiran angin yang membuat perasaan menjadi tenang.

Di pintu rumah, Alfa sudah bersiap untuk berangkat untuk ke sekolahnya.

Tetapi sebelumnya Ia menyalim sembari mencium punggung tangan sang Ibu.

"Alfa berangkat dulu, Bu." Pamitnya dengan ukuran senyum tipis dibibirnya.

"Hati-hati dijalan, Nak. Nanti sebelum kerja kamu pulang dulu ya, makan siang dulu, abis itu baru pergi lagi." Ucap Ibunya.

"Iya, Ibuu. Ibu kerjanya jangan dipaksain kalo kecapean, sempetin istirahat dulu sebentar." Alfa menatap hangat Ibunya, sedangkan Ibunya hanya membalas tersenyum dan mengangguk kecil.

"Alfa pamit dulu, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

***

Alfa memakirkan motornya, dan melepas helm. Sedikit menggelengkan kepalanya, dan menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari-jarinya.

"Oi, Pa!" Itu Bian, Ia datang bersama Arga. Teman sekelasnya, yang juga teman Alfa.

"Yo, ma bro." sapanya balik.

Bian mendekat, diikuti dengan Arga disampingnya.

"Lo mau kemana, Bi?" Alfa bertanya.

"Bi? Babi ya?" celoteh Arga. Alfa tertawa, Bian yang mendengarnya hanya merengut kesal.

"Lo kali!"
"Kita mau ke koperasi, pena gua abis euy." Jawab Bian.

Alfa membulatkan mulutnya, seakan berkata 'Oh'.

"Btw, Ga. Kemaren Sagara nyariin lo, dia mau minta hutang lo katanya." Alfa berucap.

"Hah? Hutang apa?" Tanyanya.

"Hutang siomay minggu lalu katanya, lima ribu doang masa kaga keganti. Apalah." Alfa memasang raut yang tampak menjengkelkan.

"Wah.. Parah lo, Ga." Bian ikut menyahut

"Duh, bukannya gamau ganti cok. Tapi dompet gua lagi kere abis beli merch nya mba irene." Ia tersenyum-senyum genit, sepertinya Irene-nya itu terlintas dibenaknya.

"K-popp terusss... Uang bonyok lo jadi korban, dipikir ga cape nyari duit."

"Kan sesekali elah."

"Halah, kambing juga gabakal percaya ama lu itu." Arga hanya cekikikan seperti tidak bersalah.

Disela-sela percakapan mereka, seseorang dengan motor sport biru terlihat baru saja sampai dan menghentikan kendaraannya di sana. Itu motor Keano.

Alfa menghela nafas.

"Eh, gua sama Arga cabut dulu dah. Semangat bff." Bian pergi dengan tawa mengejek terlantun dari bibirnya.

Sebelum Keano melepas helmnya, Alfa segera melangkah menjauh dari sana, masih pagi lebih baik menghindari masalah.

Namun terlambat, suara itu muncul dan merusak pagi indahnya.

"Oi, babu!"

Alfa tau, untuk kedepannya hari harinya akan menjadi hari terburuk yang pernah ada.

Alfa terus berjalan, mengeluarkan headset yang Ia bawa dari rumah lalu memasang benda itu ke telinganya, Ia mulai menyalakan musik dari ponselnya tanpa memperdulikan sorakan dari pemuda itu.

Tiba-tiba saja, Keano sudah berlari mendahuluinya dan berhenti didepannya.

"Majikan lo kenapa dicuekin?"

Brother but Stranger [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang