09

12.2K 766 44
                                    









Abigaeil menatap Lamat-lamat dirinya dipantulan cermin yang memuat seluruh badan kecilnya.
berputar, sambil cekikikan mengamati penampilannya kini.

" Woahh...baju na kerenn~ "

Sebuah decak penuh kagum mengudara dari bibir mungilnya yang masih menyunggingkan senyum penuh kepuasaan

" Mama, kakak jelak, bibi bakpao.. nenek coklat susu...mm paman loy..
mm..aha! kakek pisang! "

Seusai mengagumi dirinya sendiri, abigaeil lanjut mengeja semua orang kemana dirinya harus pergi guna memamerkan outfit yang menurutnya keren itu.

Dan yang terlintas di otak kecilnya, rumah kakek pisang.
Abi menjulukinya begitu karena katanya kakek yang tinggal tidak jauh dari rumah paman loy itu punya pisang yang besar sekali!

Kakek ini dulunya pedagang pisang coklat, namun seiring bertambahnya usia tidak lagi.
punya kolam ikan koi yang menjadi kesukaannya abigaeil ketika berkunjung ke sana.

" Okew! rumah na kakek pisang! main sama ikan-ikan, kasih makan ikan-ikan sama beli Pai..! "

Abigaeil sudah merencanakan kegiatannya hari ini, maka dengan langkah 45 ia berjalan keluar kamar minimalisnya namun terlihat rapi dan bersih tentunya.

Menuruni tangga dengan hati-hati, samar-samar ia bisa mendengar suara orang bercakap-cakap di bawah.


" Groaaarr !! "

Riani mengerjap pelan sedangkan Tyas dimeja makan menatap penuh tanya apa yang sedang dilakukan makhluk manis itu dengan kostum seperti itu, tidakkah anak itu berpikir apa yang dilakukannya sekarang ini cukup berbahaya....

Berbahaya bagi kesehatan jantung dan gula darahnya...?

"Abi ngapain..." pertanyaan sang mama membuat abigaeil meluruhkan bahunya.

"No-no, not Abi tapi spidemen!
ciukh..chihkk..shu.. shuu.."

Riani terkekeh kecil melihat tingkah laku anaknya usianya sudah lima belas tahun loh, tapi kenapa mengemaskan sekali.

Apalagi sound effect yang diperdengarkan nya lucu sekali. cukup menghiburnya, Riani bersumpah saat ini anaknya itu mengemaskan sekali.

"Eh! bocah..sejak kapan Spider-Man berkostum sapi kaya gitu! "

Komentar Tyas menahan tawa

"Shut! Abi ndak ajak kakak jelak bicara jadi silent! shuut...! " abigaeil menatap sengit Tyas mengisyaratkan agar Tyas diam.

"Heh! mulutnya ya abi..mana ada kakak cantik gini dibilang jelek.."
dengus Tyas

"Suka-suka Abi dong..kan ini mulut na Abi.. wlek" Abi menjulurkan lidahnya pada Tyas.

Lanjut pose lagi

"Mama! Abi udah mirip sepidermen belum?" tanya abigaeil berbinar

Riani diam meringis tertahan melihat wajah berbinar itu.

"Bukan Spider-Man, sapiderman baru betul! " Tyas nyeletuk

"Kakak jelek diem ya..kita Ndak temen-temen loh.."

Abi menatap penuh permusuhan pada sosok Tyas yang pula ikut memicingkan matanya, menganggu abigaeil adalah salah satu kesenangan bagi dirinya.

"Mama! ih kakak jelek pegang-pegang abi! " Abi memekik heboh ketika Tyas menariknya kedalam pelukannya memainkan pipinya gempalnya.

"Tii... jangan usil deh.." ujar Riani fokus kembali pada masakannya.

Tyas melepaskan pelukannya membiarkan abigaeil mendekati Riani. tentu saja setelah melayangkan tatapan permusuhan pada dirinya bukannya takut tapi itu malah terlihat menggemaskan di matanya.

ABIGAEILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang