ABIGAEIL

58

.
.
.
.

Langit masih cerah di hari ini siang menjelang sore cuaca tampak cerah meskipun ada tanda-tanda akan turun hujan, entah mungkin malam nanti.
cuaca tidak menentu akhir-akhir ini.

Seperti hari ini jam menunjukkan pukul setengah tiga waktu sekolah telah usai beberapa menit lalu

Abigaeil, anak bungsu Wishnutama itu keluar dari sekolahnya sembari menentang Tumblr karakter Pikachu nya dengan ceria

Ia masih punya les setelah ini, dua jam kedepan.

Hasil pemeriksaan kesehatan nya yang di lakukan dua hari lalu terpantau bagus membuat nya mendapatkan izin untuk kembali ketempat les nya yang tidak seberapa jauh dari sekolah.

Andhika menepati janjinya untuk memenuhi semua permintaan sang anak jika hasil medical check nya baik.
itu juga yang membuat abigaeil begitu bersemangat menjalani serangkaian pengobatan yang menurutnya sangat membosankan, memuakkan dan sakit tentu saja.

Banyak metode yang sudah dia jalani, banyak usaha yang ia kerahkan untuk bisa bertahan hidup, meskipun dalam prosesnya tidaklah mudah, sakit. Sangat menyakitkan untuknya.

Contohnya untuk kemoterapi, sudah tak terhitung jumlahnya ia melakukan prosedur itu untuk bertahan membayangkan betapa nyeri dan sakitnya ketika jarum suntik menembus Vena menghantarkan cairan obat-obatan, prosesnya begitu menyakitkan jujur saja kadang abigaeil sampai harus menangis meraung tidak bisa menahan sakitnya
Belum lagi efek samping setelah nya, beragam seperti perubahan fisiknya kulitnya yang semakin pucat dan kusam kering, kuku nya sampai membiru
kadang setelah kemoterapi di lakukan ia akan kesulitan menggerakkan seluruh tubuhnya dan itu bisa terjadi sampai beberapa waktu
mual-muntah, sampai sariawan yang terparah perubahan suasana hati nya yang bisa sangat ekstrim.

Abigaeil membenci efek itu, tapi ia juga tidak bisa menolak karena selain terapi pengobatan lain-lain berikut konsumsi obat-obatan yang ketat, kemo menjadi solusi pengobatan yang paling bisa di lakukan dalam bertahan.

Kadang abigaeil ingin menyerah saja, saking tersiksanya dia dengan segala bentuk pengobatan itu

Namun melihat bagaimana antusias keluarga nya, ketika mendapati hasil positif untuk setiap perkembangan kesehatan nya, membuat nya kembali bertahan
bahkan sekecil apapun itu membuat keluarga nya begitu bahagia dan bersemangat
abigaeil menjadi tidak tega, abigaeil merasa sangat bersalah bersedih dan tentu saja kecewa karena ia tidak mampu selalu memberikan hasil positif itu.

Abigaeil seolah memiliki alasan untuk bertahan hidup selama mungkin,
ia ingin hidup ketika melihat dukungan dan cinta yang di berikan keluarga nya untuk nya.

.
.

Abigaeil masih menunggu jemputan yang akan membawanya ke tempat les,. Supir keluarga yang akan menjemput nya mengingat dua Abang posesif nya tengah sibuk belajar di tingkat akhir,
Zaidan? abigaeil masih sedikit canggung dengan abangnya yang satu itu setelah kesalahan pahaman yang terjadi terakhir kali
rasa-rasanya abigaeil dan zaidan menjadi semakin jauh, meskipun beberapa kali sempat mengobrol singkat zaidan masih terkesan menghindar dan Abi sendiri belum berani mendekati sang Abang terlebih dahulu.

"Abigaeil"

Bungsu Wishnutama yang semula sibuk dengan roomchat keluarga, mengangkat kepalanya mendengar nama nya di panggil

Manik sipitnya sedikit melebar melihat siapa yang memanggilnya
ia sedikit terkejut, namun sedetik kemudian raut wajahnya kembali senyum manis seperti biasanya mencoba setenang mungkin

"Bisa kita bicara sebentar?"

Abigaeil menatap ke sekeliling memastikan keadaan, biasanya ada fathar menunggu di sini tapi si anak bertubuh tiang itu belum kembali dari Singapura jadilah Abi sendirian sekarang
ia tidak takut sama sekali karena ia percaya lingkungan sekolah nya ini cukup aman