63

1.2K 189 25
                                    

.
.
.

'ABIGAEIL'

'ABIGAEIL'

'ABIGAEIL'

'Want back home, sayang?'

'Nah, can i stay? Mama'

'Tapi mereka nunggu kamu sayang, Papa wait for you back home
sweetheart'

'Noo! stay! mau sama mama!'

'Shhh~ okay tapi say goodbye dulu sama Papa nak, kita akan ketemu lagi sayang"

'Janji?'

'Yaa.. di tempat yang lebih baik'

.
.

"DOK! DETAK JANTUNG NYA KEMBALI!"

Freya hampir terduduk lemas mendengar nya

"Terimakasih! terimakasih sudah kembali terimakasih sudah bertahan abigaeil"

Rafal si dokter beberapa kali mencium tangan pucat itu perlahan

"Pantau terus kondisi nya pastikan semua aman"

Instruksi Freya selanjutnya setelah memastikan kondisi pasien kesayangan itu perlahan stabil, memeriksa kembali tekanan oksigen dan lajur infusan di lengan sang pasien.

Lima belas menit yang lalu abigaeil membuat Freya ketakutan, sepanjang kariernya sebagai seorang dokter dia tidak pernah merasa se-gugup dan takut akan kehilangan  takut gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter
tapi abigaeil berhasil membuat  jantungnya berdetak keras

Karena sejatinya dia hanyalah seorang dokter, bukan Tuhan yang bisa menyembuhkan secara mutlak dia hanya perantara gagal akan tugasnya bukan hal yang harus ia sesali setidaknya ia telah melakukan yang terbaik
namun melihat abigaeil yang collapse bahkan sampai mengalami gagal pernafasan membuat Freya merasa ketakutan
untuk pertama kalinya ia merasa takut gagal menyelamatkan nyawa pasien.

"Jangan kaya gitu lagi Abi, kamu bikin Mimi hampir jantungan" bisik nya menatap pasien lucu nya itu sendu, hazel di sana si suster muda itu telaten membenarkan posisi dan juga sisa keringat di wajah Abigael.

"Suster hazel jaga disini dan serahkan laporan perkembangan kondisi pasien ke saya setelah dua jam nanti pastikan Jangan ada yang terlewat"

"Baik dokter" jawab suster hazel patuh membawa papan board nya dan mulai mencatat di sana

.
.
.

Andhika hanya bisa diam terpaku mendengar penjelasan dokter.

"Kondisinya perlahan stabil, Abi dapat bertahan. melewati masa kritisnya meskipun kami sempat kehilangan detak jantungnya dia berhasil, dia masih mau tinggal lebih lama"

"Tanda-tanda vital nya juga mulai baik begitu juga respon nya tinggal tunggu Abi sadar kembali"

Tidak ada yang lebih besar dari pada rasa syukur akan penjelasan dokter tentang kondisi si bungsu yang akhirnya perlahan membaik kembali.

"Syukurlah..." gumam Andhika

"Terimakasih banyak dokter" Sehan menambahkan tangan nya masih merangkul adik kembar nya yang tadi sempat panik melihat kondisi si bungsu yang sempat menurun bahkan sampai henti jantung
kebetulan hanya Sena yang menjaga si bungsu makanya ia masih terlihat syok saat ini

"Terus ajak Abi komunikasi untuk merangsang kesadarannya hal itu akan sangat membantu" ucap Freya lagi

"Baik Dok"

ABIGAEILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang