“Yaudah, Bram kamu makan sendiri. Bunda, masak makanan kesukaan kamu,” ucap Nadia dan Bram pergi ke dapur. Nara berbincang-bincang bersama mertuanya, dan menceritakan hubungannya dengan Bram.
Mereka mengobrol selama 30 menit, Nadia harus meninggalkan Nara karena ingin menemani Ayah Bram ke Restoran untuk bertemu dengan rekan kerja. Bram pun sudah selesai makan, Bram naik lantai atas dan masuk kamar. Nara sedang mengganti spray dengan spray baru. Nara berbaring dan Bram melepaskan bajunya, Bram hanya menggunakan celana dan berbaring memeluk Nara.
“Tidur,” Nara mengangguk dan memejamkan matanya. Nara tertidur dan Bram juga mulai mengantuk lalu memejamkan matanya.
*****
Pagi yang cerah, angin sejuk menerpa tubuh Nara. Nara bangun dan beranjak dari kasur, Nara membuka tirai. Nara masuk kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Bram terbangun karena suara berisik anjing milik ibunya. Bram melihat spray yang ada bercak darah.“Deras banget, sampai tembus.” ucap Bram dan turun dari kasur. Bram membawa Sprai ke keranjang kotor.
Nara pun keluar dari kamar mandi menggunakan Croptop warna hitam dan jeans pendek. Nara duduk di kursi, Bram menghampirinya dan mengambil sisir. Bram menyisir rambut panjang Nara dengan pelan-pelan agar tidak sakit.
“Yang, nanti antar aku ke kampus, ya,” ucap Nara dan melihat Bram dari pantulan kaca.
“Iya, Sayang. Nanti kalo pulang aku jemput,” ucap Bram dan menguncir rambut panjang Nara.
“Iya, jemput aku jam 02.30,” ucap Nara memakai bedak dan lipstiknya.
“Iya, Sayang. Yaudah, kamu siap-siap. Aku mau mandi,” ucap Bram mengambil handuk dan masuk dalam kamar mandi.
Nara menyiapkan buku untuk di bawa dan laptopnya. Tak lupa Nara membawa tas Yslnya dan memasukan lipstik, dompet, headset, earphone, ponsel, dan parfum.
“Oke, udah selesai dan siapin baju kerja Bram.” ucap Nara dan mengambil baju kerja Bram di lemari dan meletakkannya di kasur.
Nara mengambil jas bewarna hitam dan kemeja bewarna putih, tak lupa jam tangan bewarna silver.
Bram pun keluar dari kamar mandi dan menyemprotkan parfum ke badannya, selesai memakai parfumnya. Bram menggunakan pakaian yang sudah Nara siapkan. Kini Nara sedang duduk di tepi kasur, Nara melihat sprainya tidak ada di kasur. Nara menghampiri Bram yang sedang menyisir rambut.“Sayang, sprainya kok gak ada?” tanya Nara melihat Bram dan menatap nya.
“Darah ha*d kamu tembus,” ucap Bram mencium kening Nara. Nara hanya ber'oh dan siap-siap turun kebawah.
“Yaudah, yuk turun, takut mamah sama papah lama nungguinnya.” ucap Nara mengandeng tangan Bram. Mereka menuruni anak tangga sambil mengandeng tangan dan bercanda. Sandrina yang melihat nya hanya tersenyum.
“Pagi, Papah sama Mamah,” ucap Nara duduk dikursi dan Bram juga.
“Pagi juga, Nara,” ucap mereka bersamaan.
“Loh, mau kemana udah rapi?” tanya Nadia melihat Nara dan Bram yang sudah rapi.
“Aku mau kekampus, kalo Bram mau ke kantor,” ucap Nara sambil menyantap makanannya.
“Oh gitu, yaudah nanti kalo berangkat hati-hati,” ucap Nadia melihat Bram.
“Iya, Mah,” ucap Bram mengambil gelas yang sudah di isi air.
“Nara, gimana kabar ayah sama ibu kamu?” tanya Kendrick menatap Nara.
“Baik kok, Pah,” ucap Nara tersenyum.
“Syukurlah kalo baik, oh iya mereka kapan kesini?” tanya Kendrick lagi.
“Emm, kek nya 3 hari lagi, Pah. Mereka pulang dari Eropa,” ucap Nara mengambil gelas milik Bram. Kendrick hanya mengangguk dan menyantap makanan mereka. Beberapa menit Bram dan Nara sudah sarapan. Nara menyalim tangan mertuamya dan berjalan ke teras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Tampan Suamiku
RomanceJangan jadi pembaca gelap, follow dulu baru baca. No plagiat, hasil karya sendiri.