Bab 4

6 2 0
                                    


Nara mengambil ponsel di atas nakas dan membuka WhatsApp dan Nara melihat di grup ternyata mereka hari ini tidak turun karena merenovasi kampus. Handphone Nara berbunyi dan tertera nama Momy, Nara pun mengeser tombol hijau.

“Halo, Mom,” ucap Nara.

“Halo, Sayang. Mommy cuma mau bilang kalo jam 03, Mommy dan Daddy bakal sampai di Los Angeles,” ucap Sandra.

“Iya, Mommy. Gimana kabarnya?” tanya Nara berjalan ke kearah jendela dan membuka tirai.

“Baik, Sayang. Kamu sama Bram gimana kabarnya?” ucap Sandra.

“Baik juga, Mom. Mommy sekarang lagi ngapain?” tanya Nara dan berbaring di atas tubuh Bram dan sesekali mencium bibir Bram.

“Momy, lagi di butik dan lagi ada rekan Mommy,” ucap Sandra.

“Nara gak ganggu, Mom? tanya Nara dan Bram yang mengemut telunjuknya. Bram juga memeluknya

“Enggak, Sayang,” Sandra

“Aku matiin dulu,” ucap Nara dan Bram dengan jahilnya melumat bibir Nara. Bram beranjak bangun dan mengambil laptop di ruang kerjanya.

Nara duduk di balkon dan meminum susu cokelat. Nara menghidupkan musik sambil menyeruput susunya, Bram menghampiri Nara dan mendudukkannya di pangkuannya. Bram mengecup pipi Nara dan menenggelamkan wajahnya di dada Nara.

Bram mencium bibir Nara dengan lembut dan Bram membawa Nara masuk kedalam kamar dan membaringkan tubuh Nara di kasur. Bram turun ke leher jenjang Nara dan membuat banyak kiss mark di lehernya Tangan Bram tak tinggal diam, Bram membuka kancing baju Nara dan juga melepas pengait br* milik Nara. Bram melempar sembarangan br* Nara dan Bram mengemut di pay*daranya, Nara melihat Bram tersenyum karena Bram seperti bayi yang tidak diberi asi.

“Ssttt, jangan digigit sakit,” rintih Nara dan Bram melepasnya.

“Maaf, Baby,” ucap Bram dengan mata berkaca-kaca ingin menangis. Nara menangkup wajah Bram dan mengecup bibir nya.

“Jangan nangis.” ucap Nara dan Bram hanya mengangguk. Bram mengemut nippl*nya dan tangannya memainkan nipple* Nara yang kanan. Nara mengusap belakang Bram yang tidak memakai baju dan memeluknya. Nara mengambil novel di atas nakas dan membacanya. Sedangkan Bram asik menyusu dan meremas pay*d*ranya, Nara melihat Bram yang ternyata tidur dan tangannya tidak bisa diam. Nara melanjutkan membaca novelnya, dan mengambil handphonenya. Nara membuka handphonenya dan melihat Instagram, Nara meletakkan ponselnya di nakas dan ikut tidur.

              *****
Jam 10 Bram terbangun dan tetap menyusu sambil memainkan nipll* Nara dan mengemutnya. Bram menatap pay*d*r* Nara yang semakin membesar akibat ulahnya dan memeluk Nara. Nara bangun melihat Bram yang masih menyusu, dan memeluknya.

“Baru bangun?” tanya Nara. Bram mengeleng kepalanya.

“Udah dulu, nanti lagi. Mau makan,”  ucap Nara, dan Bram mengangguk seperti anak kecil.

Nara terkekeh melihat Bram, dan Nara memasang kembali baju dan br*nya. Bram mengendong Nara seperti koala dan turun kebawah. Nara menyembunyikan wajahnya di celuruk leher Bram. Sampai di meja makan makan, Bram mendudukkan Nara di kursi.

“Mau makan apa?” tanya Bram.

“Mau nasi goreng,” ucap Nara, dan Bram memanggil bibi.

“Bi, buatin nasi goreng,” ucap Bram dan bibi mengangguk.

“Baik, Tuan.” Bibi pun pergi ke dapur dan membuat nasi goreng. Nara berdiri dan duduk di pangkuan Bram dan memeluk leher Bram.

“Kenapa, Sayang?” tanya Bram mengelus belakang Nara. Nara mengeleng dan mengalungkan kakinya di pinggang Bram. Bibi pun datang membawa nasi goreng dan meletakkannya di atas meja makan.

“Makan di kamar aja,” ucap Nara tidak turun dari pangkuan Bram.

“Iya, Sayang. Bibi, bawain kekamar aja,” ucap Bram dan bibi pun membawanya kekamar. Bram mengendong Nara dan membuat pintu kamar, Bram duduk di sofa dan Nara yang masih di pangkuannya.

Bibi, memberikan piringnya kepada Bram. Bram menyuapi Nara dan juga ikut makan. Selesai makan Bram meletakkan piring di atas meja, dan pembantu mengambilnya dan membawa ke dapur.

Ceo Tampan SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang