Bab 7

4 0 0
                                    

Austin hanya duduk diam dan melihat Bibi, 15 menit menunggu. Supnya pun matang, Bibi menuangkannya di mangkuk dan menuangkan air minum untuk Austin. Austin berdoa, lalu memakan supnya. Austin meniupnya karena masih panas, Austin memakannya sangat lahap. Bibi kekamarnya untuk mencucikan bajunya yang kotor, Nara belum pulang karena hari ini pulang agak lama. Mungkin Nara tidak datang kekantor.

Selesai makan, Austin menaruh mangkuk dan gelasnya di tempat mencuci piring. Austin mengambil mainan mobilnya dan menuju taman, Austin melajukan mainan mobilnya dan Mochi yang mengejarnya. Austin tertawa karena Mochi tidak sempat mengambil mainannya.

              *****
Sekarang pukul 03.11, Nara tampak kelelahan dan menunggu Andi menjemputnya. 5 menit menunggu, Andi datang bersama Bodyguardnya dan Bodyguard membawa mobilnya. Nara pulang bersama Andi, Bram masih  di kantornya.

“Nyonya, jika kamu lelah tidur saja,” ucap Andi yang menyetir.

“Tidak, kenapa kamu memanggilku Nyonya?” tanya Nara. Tiba-tiba saja Andi memanggilnya Nyonya, biasanya Nona.

“Tidak apa-apa, Nyonya. Tapi, Nyonya Nadia yang menyuruhku,” ucap Andi. Nara hanya ber'oh dan menghubungi Bram.

“Halo?” ucap Nara.

“Halo, Sayang. Kenapa?” tanya Bram balik pada Nara.

“Kamu lembur?” tanya Nara melihat keluar.

“Sepertinya lembur, jangan menungguku pulang karena jam pulangku tidak pasti. Beristirahat dengan baik, jika pekerjaan kantor sudah selesai. Aku akan cepat pulang dan jangan lupa makan obat Vitaminmu,” ucap Bram pada Nara dan membuat Nara tersenyum.

“Baiklah, Tuan Bram. Aku akan beristirahat dengan baik dan memakan obat Vitaminku, Tuan Bram juga harus beristirahat dengan baik dan jangan sampai kelelahan. Aku akan menyuruh Andi untuk mengirimkan makanan  untukmu dan cepat-cepatlah pulang,” ucap Nara.

“Baiklah, Nyonya. Aku akan mengingatnya dan aku akan cepat pulang,” ucap Bram.

“Baiklah, aku matikan dulu panggilannya,” ucap Nara dan mematikan panggilannya. Nara mengambil lipbalm dalam tasnya dan mengoleskannya di bibirnya.

Mereka berdua telah sampai di Mansion, Andi membawakan tas Nara dan memberikannya pada pembantu untuk menyimpannya di kamar. Nara memasukan nasi dan lauk pauknya di dua lunch box, Nara juga menyiapkan untuk Andi dan memberikannya pada Andi. Andi berangkat lagi menuju kantor, Nara membuka pelan pintu kamar Austin dan melihatnya. Ternyata Austin belum tidur dan sedang belajar menggambar, Nara menutup pintunya pelan-pelan dan kekamarnya.

Nara mengeluarkan semua barang dalam tasnya dan meletakkannya kembali pada tempatnya, Nara melepaskan ikat rambutnya dan menyisirnya. Nara masuk kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan berendam di dalam bathtub. Selesai mandi, Nara memakai Dasternya dan memakai masker di wajahnya. Nara berbaring di kasur dan membaca Novel, sudah 10 menit Nara memakaikan maskernya. Nara melepaskannya dan memakai skincarenya.

Bibi datang membawakan makanan untuk Nara kerena Nara tidak mau keruang makan, Bibi membuatkan bubur kacang hijau, dan smoothies.

“Bibi, Austin sudah makan?” tanya Nara.

“Sudah, Nyonya,” ucap pembantu.

“Baiklah, silahkan keluar,” pembantu keluar dan memakan bubur kacang hijaunya. Selesai memakan buburnya, Nara meminum smoothiesnya. Nara hanya meminumnya setengah dan meletakkan nampannya di luar. Nara memakan obat Vitaminnya dan berbaring di kasur karena sangat mengantuk. Nara tertidur dan lampu kamar yang mati, Bram belum juga pulang karena pekerjaannya belum selesai.

POV Bram.

“Dia sudah tertidur.” Bram melihat dari layar monitor. Bram membereskan berkas-berkasnya dan memasukannya kedalam laci, Sekarang pukul 01.09, Bram dan Andi keluar dari kantor. Di perjalanan, Bram tak henti-hentinya melihat laptop.

Ceo Tampan SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang