BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN SEBELUM MEMBACA/SESUDAH☁️
1 VOTE DAN 1 KOMEN DARI KALIAN BUAT AKU SEMANGAT UPDATE ☁️
AYO DONG JANGAN SILENT READERS KALAU MASIH GAK MAU VOTE ATAU KOMEN AKU GAK BAKAL LANJUTIN CERITA INI SAMPAI END! kalau gak mau komen setidaknya vote hargai aku mikirin alurnya, bisa?
Jangan lupa spam komen besti❤️
"Ada laporan jika kamu pindah sekolah, benar begitu?"
Langit menghentikan makannya, menoleh ke arah sang Papa yang bertanya pertanyaan tidak penting menurutnya karena akan berujung dengan perdebatan.
"Iya."
"Pindah ke sekolah tempat adik mu dulu?"
"Tanpa saya jawab bukankah anda sudah tau? Anak buah mu pasti sudah melaporkan hal itu bukan tuan," sindir Langit.
Galang terkekeh, ia tidak merasa tersinggung dengan sikap dingin putranya yang satu ini kepadanya karena buah jatuh tidak jauh dari pohonnya bukan?
"Untuk apa kamu pindah ke sana? Masih berusaha mencari jawaban dari kematian Nayara?"
"Hanya membuang-buang waktu mu saja, lebih baik kamu fokus sekolah karena kamu akan melanjutkan perusahaan. Kamu tau adik bodoh mu itu tidak seperti orang normal pada umumnya jadi sudah jelas jika dia menusuk dirinya sen—"
BRAK!
Nafas Langit memburu setelah menggebrak meja, di meja makan tidak hanya ada mereka berdua saja namun ada juga keberadaan Bintang dan Badai. Tapi apa? Hanya dirinya yang berusaha mencari keadilan untuk Nayara.
"Berhenti merendahkan adik saya tuan, lebih baik kamu jaga ucapanmu ketimbang mengatai darah daging mu sendiri," Langit tau akan berakhir seperti ini jika dirinya bertemu dengan Galang.
"Bukankah itu benar? Lihatlah Bintang yang kamu anggap seperti ibu peri selama ini, apa kamu pernah melihatnya memperkenalkan Nayara ke publik atau ke temannya selama gadis itu masih hidup?" Langit mati-matian menahan diri agar tidak menghajar Papanya saat ini juga karena ada Bintang, walau ia sadar jika Mamanya tidak jauh sama seperti Papanya namun Langit menyayangi wanita itu karena mau bagaimana pun Bintang yang melahirkan dan membesarkannya.
"Jangan memancing amarah saya tuan."
"Saya tidak memancing tapi saya mengatakan hal yang sebenarnya, kelahiran dia adalah sebuah aib untuk keluarga ini."
"BEDEBAH SIALAN!" Langit mencengkram kerah kemeja Galang kemudian menarik lelaki itu agar berdiri, setelahnya terdengar suara pukulan demi pukulan yang Langit berikan ke Papanya.
"LANGIT BERHENTI!" teriak Bintang disusul dengan Badai yang menarik tubuh Langit agar menjauh dari Galang dengan kondisi penuh luka di wajah pria itu.
Galang menyeka darah di ujung bibirnya, "Lihatlah Langit, apa mereka berdua berada dipihak mu?"
🥀🥀🥀
Galaksi berdiri didepan pintu kamar adiknya, sudah hampir 10 menit dia habiskan berdiri disini tanpa mengetuk melakukan apapun, Ia sedang mengumpulkan niat untuk mengetuk pintu kamar Binar dan mengajak adiknya untuk makan malam diluar mumpung Wira sedang mengantar oma dan opa kembali ke Semarang.
Saat ingin mengetuk pintu tiba-tiba pintu terbuka, terlihat Binar dengan dress dengan lengan sampai siku bewarna hijau kuning.
"Ngapain?" tanya Binar tanpa senyum di wajah gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERDRIET
Novela Juvenil"Jantung gue rusak nar. Jangan menaruh harapan apapun sama gue, karena gue sendiri pun gak berani untuk berharap bahagia. *** "Untuk apa gue menjalani pengobatan kalau pada akhirnya gue akan pergi?" *** "Kenapa harus bohong? Kenapa lo suruh gue perg...