"Kalo masak telur mata sapi, dikasih air gak?"
"Ngapain dikasih air?! Astaga.."
Ini kisah Kim Sunoo si anak manja yang berusaha menjadi mandiri. Yuk intip keseruannya sekarang!!
-Ini murni 100% pemikiran author, jadi kalau ada sedikit kesamaan denga...
Bukan Sunoo yang menyahut, melainkan Sunghoon yang memang menyukai daging.
"Bang Yeonjun, angkat gue jadi adek lo kak." Ucap Riki dramatis, yang mana membuat Sunoo mendelik tidak terima.
"Gak! Gak! Gak terima pendaftaran anggota keluarga baru." Ketus Sunoo seraya menyilangkan tangan di depan dada, membuat mereka yang berada disana tertawa gemas.
"Kebawah gih! Ada mami sama papi."
Mendengar kata papi di akhir, membuat mata Sunoo berbinar. Sudah dua hari ini papinya ada pekerjaan di luar kota, dan memang berjanji akan pulang hari ini.
"Papi udah pulang? Woaahh papiii~"
Sunoo langsung berlari menuruni anak tangga, berhasil membuat panik orang-orang yang ditinggalkannya tadi.
"Ya ampun bocah itu. Kalian juga kebawah gih! Tenang aja, nyokap bokap gue gak galak kok." Ucap Yeonjun sebelum dirinya menghilang dari balik pintu.
Kini semua pandangan beralih pada Heeseung.
"Kenapa? Kan kita udah pernah ketemu di rumah sakit. Gak ada galak-galaknya, kan? Yok kebawah! Gak enak nanti di tungguin."
Mereka mengikuti langkah Heeseung, berjalan beriringan menuruni anak tangga. Dan yang menjadi pemandangan pertama ketika mereka tiba di ruang keluarga rumah itu adalah, Sunoo yang menyender manja pada papinya.
"Papi besok jalan-jalan yok! Ajak temen-temen aku semua." Pinta Sunoo.
"Emangnya temen adek mau diajak jalan-jalan? Mereka mau pulang besok juga, kan? Emangnya gak bakal capek?" Balas papi Kim, lalu teralihkan fokusnya saat melihat anak-anak datang. "Nah ini dia tamu berharganya. Gimana? Kalian besok mau jalan-jalan?"
"Eh?!" Mereka semua terdiam, bingung harus menjawab apa. Sunoo yang melihatnya mendengus sebal.
"Mau mereka tuuuh. Ya kan? Kalian mau aku ajakin jalan-jalan, gak? Sampe siang aja deh."
"Yaaa, mau. Kenapa gak?" Balas Jake akhirnya. Toh mereka emang niatnya mau pulang sore.
"Tuh kan! Asiikk besok jalan-jalan." Sunoo memekik senang, "Sekarang, mana oleh-oleh buat aku?"
Lupakan interaksi antara ayah dan anak itu, kini kita beralih kembali pada enam bujang lain yang masih berdiri sungkan.
"Kenapa berdiri aja? Duduk sini." Ucap mami Kim yang membuat mereka akhirnya duduk berjejer di sofa.
"Kamu yang pipinya buket, siapa namanya?" Mami Kim menatap Jungwon, memberi isyarat kalau ia bermaksud menanyakan hal tadi untuknya.
"Saya Jungwon, Tante." Jawab Jungwon dengan senyuman.
