"Kalo masak telur mata sapi, dikasih air gak?"
"Ngapain dikasih air?! Astaga.."
Ini kisah Kim Sunoo si anak manja yang berusaha menjadi mandiri. Yuk intip keseruannya sekarang!!
-Ini murni 100% pemikiran author, jadi kalau ada sedikit kesamaan denga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak Hoon makasii selimutnya!!"
Sarapan pagi itu di buka dengan pekikan Sunoo yang langsung memeluk kepala Sunghoon yang sudah terduduk di kursi meja makan dari belakang. Sunghoon yang gak siap dapet perlakuan kayak gitu, langsung gelagapan kayak orang tenggelam.
"Buset, Noo! Itu Sunghoon gak bisa nafas."
"Eh?!" Sunoo melepas pelukannya kala mendapat teguran dari Jay. Ia tersenyum lebar saat melihat Sunghoon meliriknya sinis.
"Sopan kayak gitu? Bukannya minta maaf malah cengar cengir."
Sunoo mendudukkan dirinya di sebelah Sunghoon, tidak tersinggung sedikitpun dengan ucapan pemuda itu karena ia tahu itu hanya candaan saja.
"Pokoknya makasih. Aku suka sama selimutnya. Lembut banget." Ucap Sunoo dengan gemas membayangkan betapa nyenyaknya tidur semalam karena selimut itu.
"Makan apa pagi ini?" Tanya Jungwon yang baru datang dengan wajah kusutnya. Rambutnya masih mencuat berantakan, berbeda dengan teman satu kamarnya yang sudah sangat rapih dan wangi.
"Nasi goreng spesial." Jawab Heeseung seraya membawa mangkuk besar berisi nasi goreng, membuat perut siapapun disana langsung demo meminta untuk segera di isi.
"Lapeeerr!!" Riki dengan keadaan tak jauh berbeda dari Jungwon berlari keluar dari kamarnya, dan langsung duduk di sebelah Sunoo.
"Ini yang sekolah, kok jam segini belum pada mandi? Udah siang loh ini." Heran Jake.
"Libur kak. Ulang tahun sekolah."
"Loh, emang gak ada acara peringatan gitu? Aneh.." gumam Sunoo.
"Nanti itumah kak, minggu depan baru di rayain."
"Kok makin aneh?" Fikir Sunoo.
Suasana kembali damai, hanya terdengar suara sendok yang beradu dengan piring.
"Semalem, pas gue turun ngambil minum. Sekitar jam satu kali ya? Gue kayak liat ada orang yang berdiri di depan gerbang."
Semua atensi teralihkan pada Riki yang sedang bercerita.
"Gue kira hantu, tapi pas gue buka pintu mau samperin, eh dianya kabur."
"Kok bisa-bisanya lo malah keluar? Kalo dia ternyata maling gimana. Bodoh banget jadi orang." Maki Jungwon yang tak habis fikir dengan Riki.
