Angga ikhlas

322 6 0
                                    

"Ikhlas yang sesungguhnya bukan lah melepaskan sesuatu dengan air mata,tapi bisa merelakan sesuatu dengan senyuman."
~Angga Saputra~










"Gimana hasilnya?"Tanya sila pada Angga yang dibalas senyuman kecil oleh cowok itu.

Ia mendekatkan wajahnya ke depan wajah sila yang membuat sila reflek menutup mata nya.

Angga terkekeh geli melihat tingkah gadis itu,ia meniup wajah sila  yang langsung membuat sila tersadar dan sontak langsung membuka kedua matanya.

Wajah sila memerah malu disaat matanya tepat berpas-pasan dengan mata Angga yang tengah menatap nya dengan ekspresi menahan ketawa.

"Dia beneran terlibat" Ucap angga serius membuat kedua bola mata sila membulat terkejut.

"J-jdi selama ini dia yang berkhianat demi benda itu? "

Angga tersenyum kecil kemudian mengangguk. "Bukankah dari awal sudah ku bilang untuk jangan bertindak gegabah?karena kemungkinan orang terdekat mu lah yang melakukan nya"

Sila terduduk lemas air mata nya sudah menetes tanpa bisa ia cegah lagi,informasi yang ia dapatkan dari angga sungguh di luar ekspetasi nya.

"Kalau pun dia ikut terlibat kenapa harus aku yang jadi korban nya?salah ku apa ga?" Sedih Sila dengan memukul keras dada nya.

Ia benci perasaan seperti ini.

Perasaan sedih ini membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa,ini membuatnya menjadi lemah.

Angga mengusap kepala Sila dengan penuh kasih sayang."hentikan semua sandiwara ini La,sekarang bukan waktu nya melanjutkan nya tapi kita harus bekerja sama buat membuka semua kejahatan nya"

"Tapi perasaan ini gimana?" Sila menatap wajah angga dengan linangan air mata yang semakin deras,ia berusaha menekan dada nya yang semakin sakit.

Mengangkat dagu Sila dan menghapus air matanya dengan lembut membuat Sila terdiam.

"Ayo balik"

Kata-kata itu membuat Sila menegang kaku dengan perasaan yang campur aduk.

Angga tersenyum lebar memperlihatkan lesung pipi nya yang membuat kadar ketampanan nya bertambah berkali-kali lipat.

"Kita balik dan selesaikan ini sama-sama,aku ga sanggup buat terus Pura-pura seperti ini lagi."ucap angga dengan nada serius sambil memperhatikan bola mata indah Sila dari jarak dekat.

"Hati aku sakit" Ungkap angga membuat Sila terdiam.

"Tapi rencana ini gimana?kita sudah ada di 50% untuk berhasil ga" Ujar Sila tak setuju.

Angga tersenyum miris."tapi perasaan aku juga ga bisa di bohongin terus La,hati aku sakit liat kedekatan kalian terus menerus"

"Tapi ini semua demi rencana kita,kamu gaboleh egois gini,kita udah hampir berhasil ga tolong jangan egois" Mohon sila dengan menggenggam erat tangan angga.

"Atau kamu emang beneran ada rasa sama dia? Makanya kamu bersikeras untuk mempertahankan rencana ini yang bahkan mengorbankan perasaan kita?" Ucap angga dengan sorot mata terluka,genggaman tangan Sila ia lepas kemudian berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah jendela apartemen nya.

"Kalau kamu emang beneran ada rasa buat dia,aku ikhlas La tapi tolong jauhi aku,jangan terus menerus bersikap seakan akan kamu masih punya perasaan buat aku itu yang selalu buat aku sakit La"Lanjut angga dengan mengepalkan erat tangan nya.

Sila berdiri kemudian memeluk angga dari belakang."Aku bingung sama perasaan ku sendiri ga,maaf"ucap Sila pelan.

Melepaskan pelukan mereka angga memutar tubuh nya menghadap sila dengan mencengkram erat kedua bahu sila."kalau gitu kita akhiri sampai sini La,ini hari terakhir aku di Indonesia jadi aku harap kamu bisa jaga diri kamu baik-baik"

Angga berjalan ke dalam kamarnya dan beberapa menit kemudian ia keluar lagi dengan membawa kotak biru yang sangat indah.

Ia menggenggam tangan sila pelan membawa nya ke ruang tamu dan menuntun nya untuk duduk di sebelah nya.

Kotak biru itu angga berikan ke tangan sila,sila bingung tapi mulai membuka kotak itu dengan raut penasaran yang sangat kentara di wajah cantiknya.

Di dalam kotak itu terdapat kalung yang sangat indah,dan sila sangat tau bahwa kalung itu adalah kalung pernikahan bunda ana yang merupakan bunda angga.

Sila menolehkan kepala nya ke arah angga,kerutan di dahi nya membuat angga tersenyum kecil dan mulai menjelaskan.

"Kalung itu pemberian bunda buat kamu,kata bunda itu adalah kalung yang bunda ingin kamu pakai saat kita menikah nanti tapi kayanya itu ga akan terjadi lagi" Kekeh angga di akhir kalimat nya.

Angga saat ini sudah sangat yakin dengan keputusan nya,lebih baik ia mengalah dan pindah dari negara ini dari pada harus terus menerus tersiksa dengan sandiwara sang gadis tercinta nya yang mungkin kini sudah berpindah hati.

Kalau di bilang ia bodoh karena mengalah itu salah besar!

Awalnya memang ia ingin mempertahankan hubungan mereka tapi lama kelamaan angga mulai sadar dan selalu teringat dengan ucapan terakhir bunda nya yang mengingatkan nya untuk bisa mengikhlaskan sesuatu.

Dan angga rasa Sila adalah sesuatu yang sulit buat ia gapai lagi.

Karena perasaan sila sudah mulai berubah untuknya.

Ikhlas adalah pilihan terakhir angga.















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi SadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang