eps 13

511 22 11
                                    

Hujan yang lebat menerpa desa tersebut,chuuya melihat air hujan yang terus jatuh.

Brak dari luar pintu chuuya melihat ada
mobil yang bertabrakan dengan pohon seseorang pria keluar dari mobil dan membanting pintu.

Ditengah hujan pria itu merasa kesal,sedangkan chuuya dan nenek melihat dari kejauhan.

Nenek yang baik hati hendak ingin menolongnya namun dicegah chuuya hujan yang deras akan membuat nenek itu sakit.

"Nenek disini saja biar aku yang membantunya"ucap chuuya dan nenek itu mengangukkan kepalanya.

Chuuya berjalan tanpa menggunakan payung karena nenek hanya punya payung satu,dan payung tersebut sedang dipakai ranpo kedesa tetangga.

"Maaf apa anda butuh bantuan"tanya chuuya,pria itu tertegun melihat wajah cantik milik chuuya.

"Pak"panggil chuuya menyadarkan pria tersebut,"ah iya ban saya meletus"ucap sang pria tersebut.

Chuuya tersenyum,yang membuat pria itu membeku sekali lagi,"apa anda memiliki ban cadangan"tanya chuuya lagi.

"A...da dibagasi "jawabnya tersenda-senda.

"Apakah kmu punya alat-alat seperti kunci dan lainnya"laki-laki itu hanya mengangukkan kepalanya tanpa memalingkan matanya melihat kearah chuuya.

"Sebelum itu apa anda keberatan jika saya membantu anda"lelaki itu hanya menggelengkan kepalanya yang membuat chuuya langsung berkerja membetulkan ban ditengah hujan yang menghadang.

"Loh udah gak hujan lagi "chuuya mendongak kearah atas dan terlihat payung besar berwarna merah dengan motif kupu-kupu.

"Ada apa ini,biar ku bantu"ranpo memberikan payungnya kechuuya.

Dan chuuya memegangi payung agar ranpo tidak kebasahan padahal ada Laki-laki disebelahnya yang mereka berdua lupakan.

Beberapa menit kemudian....

"Nah sudah selesai"ranpo menepuk nepuk telapak tangannya dan menoleh kearah lelaki itu"poe apa yang kau lakukan disini"tanya ranpo.

"Aku hanya lewat saja"entah mengapa chuuya merasa ada yang aneh dengan mereka berdua.

"Parkirkan saja dulu mobilmu dan keringkan baju dirumah ranpo,pasti nenek juga akan setuju dengan ucapanku"ranpo menatap chuuya yang tidak bersalah.

Mereka bergegas kerumah sang ranpo yang tak terlalu jauh dari keberadaan mereka sekarang.

"Loh nak poe,apakah kamu ingin menginap disini"tanya nenek yang membuat chuuya makin bingung.

"Gaklah nek poe hanya sekedar lewat"jawab ranpo sebelum orang yang ditanya menjawab.

"Iya nenek saya hanya lewat lagi pula ban mobil sudah diganti oleh ranpo"poe melirik chuuya,chuuya tertegun sebelum senyuman manisnya dipampang diwajah cantiknya itu.

"Ranpo bisa kita bicara sebentar"ranpo mengangukkan kepalanya dan berjalan pelan keluar diiringin poe.

"Ranpo siapa dia"

"Apa kau harus tau siapa dia"

"Tentu aku harus tau"

"Dia...pacarku"

"Apa maksudmu?"poe terseyum
"Apa kamu secepat itu melupakanku".

"Iya haha kau itu hanya sampah yang hanyut kesungai"

Poe merasa geram ia menarik tangan rampo menciumnya dengan lembut,ranpo tak menolak itu bermain lidah hal yang ia cukup sukai.

"......"chuuya melihat kejadian itu berbalik badan menuju kedapur membantu nenek awalnya ia ingin tau apa yang mereka bicarakan ia cukup penasaran dengan Laki-laki tinggi rambut yang menutupi setengah mukanya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TOLONG CINTAI AKU WAHAI TUAN OSAMU!{soukoku}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang