"Hhh.."
Tubuh itu bergerak ke samping dengan gelisah netranya memejam erat berusaha untuk menjemput mimpi namun usahanya sia-sia..
"Chanyeol.." Ia mendengus lalu bangkit dengan terpaksa
"Apalagi?'
"Tidak ada" dengusan kembali terdengar namun kali ini lebih pelan.
"Berhentilah menggangguku, kumohon"
"Kalau begitu-yeolie hanya harus mengatakan cinta"
∞
Suara gelegak air berbunyi pelan mengisi kesunyian flat kecilnya untuk sejenak lelaki itu menatap diam pada panci berisi setengah air yang menggelegak, entah untuk yang keberapa kalinya ia mendengus kemudian berdecak kesal.
"Kau memasak mie?" tak ada jawaban dari sang empunya
"Aku juga lapar, tadi malam juga sangat dingin" bibir kecilnya terkekeh jenaka ketika ucapannya tak ditanggapi lantas berjalan kearah tempatnya biasa tinggal- sofa ruangan tamu.
Lelaki itu mengangkat mie-nya yang telah matang, uap bahkan masih mengepul saat ia melahap mie-nya, matanya melirik pada seonggok tubuh yang duduk pada satu-satunya sofa dirumah itu, pria mungil itu hanya menatapnya sekilas dengan senyum cerianya lalu kembali menatap kedepan sembari bergumam kecil, senandung lirihpun tak ayal memasuki gendang telinga pria yang lebih tinggi. dengan sedikit keras ia menggebrak meja membawa mangkuk mie-nya pada pria kecil disana.
"Makan itu"
"Tid-"
"Baekhyun!! Jika tidak mau makan maka jangan berperilaku menyebalkan dan sekarang nafsu makanku telah hilang, kau bisa memakannya puas?" nada nya terdengar tak senang, membuat Baekhyun mengerjap beberapa kali bibirnya terlipat kedalam tanda ia tengah menahan sesuatu-sesuatu yang membuatnya sakit.
Bantingan pintu menjadi akhir dari percekcokan pagi itu, baekhyun senantiasa menatap kosong pada mie instan di depannya entah kenapa meskipun perutnya lapar namun nyeri pada dadanya membuat perutnya tak ingin memakan apapun.
Hingga menjelang gelap baekhyun masih setia duduk di sofa tempatnya tinggal.
"Lima..empat..tiga..dua..sat- Yeolie.." saat pintu terbuka senyum merekah menyambut kedatangan Chanyeol, namun tatapan dingin pria itu membuat Baekhyun tak jadi meneruskan kalimatnya.
"Apa yeolie lelah? Akan kupijat!" ia berseru dengan riang seolah keadaan tengah baik-baik saja, tangan dinginnya sudah akan menyentuh bahu lebar chanyeol namun tepisan kasar lah yang mendahuluinya.
"Jangan sentuh!!" raut terkesiap tampak jelas dimatanya.
"Tak bisakah kau enyah? Pergi tinggalkan rumah ini!"
"T-tapi aku bertahan disini ka-"
"Omong kosong, jika mau pergi ya sudah pergi saja jangan terlalu banyak alasan"
"Y-yeolie"
"Karena kau..hidupku jadi kacau, apa kau tau itu?" netranya menatap nyalang dengan sorot sendu miliknya, baekhyun tau chanyeol amat sangat terbebani akan kehadirannya tapi kenapa rasanya sakit sekali? Dadanya terasa seperti ditimpa batu besar-sangat sakit dan juga sesak, untuk sesaat ia pikir dirinya akan menangis namun sebuah senyum hangatlah yang ia perlihatkan. Ia hanya tak ingin terlihat semakin menyedihkan didepan chanyeol.
"Y-yeolie..aku hanya ingin mendengar jawaban yang-"
"aku tidak mencintaimu!"
"Kumohon walaupun hanya kebohongan, tak apa katakan saja yeolie.." ia ingin menggenggam tangan besar itu untuk sekedar menghangatkan tubuhnya yang semakin dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
彡CHANBAEK STORY彡 ♡찬백 이야기♡
Short Story༺𝒌𝒖𝒎𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒄𝒉𝒂𝒏𝒃𝒂𝒆𝒌༻ ◍𝒐𝒏𝒆𝒔𝒉𝒐𝒐𝒕 ◍𝑫𝒓𝒂𝒃𝒃𝒍𝒆◍𝒇𝒊𝒄𝒍𝒆𝒕 ◍𝑪𝒉𝒂𝒏𝒃𝒂𝒆𝒌 𝑨𝒔 𝒈𝒂𝒚 ◍𝑹𝒂𝒏𝒅𝒐𝒎 𝒔𝒕𝒐𝒓𝒚 ◉𝒘𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈|𝑩𝒍|𝒃𝒙𝒃|𝒚𝒂𝒐𝒊 ◉𝑹𝒆𝒅 𝒔𝒕𝒓𝒂𝒘𝒃𝒆𝒓𝒓𝒚✔ ◉이상한 속삭임 - ༺𝑺𝒕𝒓𝒂𝒏𝒈𝒆 𝑾𝒉...