𝑳𝒂𝒔𝒕 𝑵𝒊𝒈𝒉𝒕
Hujan turun deras malam itu,namun seseorang malah bermain ponsel dengan santai di sofa ruang tamu padahal kilatan petir tak segan-segan menampakan siluetnya namun remaja itu seolah tuli akan suara kilatan yang menyambar..
Tapi sebuah ketukan teratur mampu mengalihkan atensinya,mata yang sedari tadi menatap layar ponsel yang menunjukkan beberapa gambar komik yang terlihat menyeramkan kini beralih menatap sebuah pintu berwarna putih gading yang tepat berada beberapa meter di belakangnya itu dengan tatapan heran.
"Sudah pulang?cepat sekali"gumamnya pelan sejenak otaknya berpikir sembari kakinya dibawa turun lalu berjalan dengan pelan ke arah pintu itu suara ketukan masih lah ada dengan tempo sedang yang sedari tadi tak berubah.
Namun saat kakinya sudah berada tepat didepan pintu ia menghentikan langkahnya ketakutan dengan sigap merayapi nya.
"Tidak mungkin mereka mengetuk"bibirnya berucap pelan dan tenang berbanding terbalik dengan detakan jantungnya yang berdetak cepat,mata sipit itu mencoba mengintip dibalik lubang kunci namun yang ia lihat hanyalah warna merah yang pekat.
"Siapa?"ketukan berhenti namun suara hujan masihlah terdengar,ia kembali menundukan dirinya lalu mengintip pada lubang kunci.
ia membekap mulutnya dengan kedua tangan matanya melebar karena yang dilihatnya adalah sebuah tangan yang pucat tapi bukan itu yang membuatnya membekap mulut bukan itu tapi tangan itu memegang sesuatu yang terlihat mentersebut oh tidak seperti..
ia merasakan perutnya bergejolak menahan mual karna benda yang dipegang tangan pucat itu ternyata sebuah jantung ia tidak bodoh untuk mengenali salah satu organ penting manusia tersebut dengan cepat otaknya berpikir mungkin warna merah pekat yang dilihatnya diawal adalah jantung tersebut oh tidak dia benar-benar ketakutan sekarang dengan perlahan kakinya berjalan mundur Namun ketukan dipintu tiba-tiba mengagetkannya ketukan itu semakin kuat maka dengan kaki yang gemetar remaja 18 tahun itu berlari menuju kamarnya dilantai atas dan sialnya dia meninggalkan ponselnya di kursi sofa.
"Sial ponselku"tapi tidak ada waktu untuk memutar balik saat telinganya mendengar pintu rumahnya terbuka bukan dengan dobrakan namun terbuka dengan mudah seolah pintu itu tak terkunci sebelumnya.
Sebelum tangannya dapat mencapai knop pintu kamarnya sebuah suara husky terdengar seperti nyanyian kematian ditelinganya.
"Baekhyun"tidak salah lagi itu namanya
rasanya remaja itu ingin menangis saja jika tak berpikir nyawanya sedang dalam ancaman ..mungkin.
"Bae"sekali lagi suara itu kian merendah mengundang bulu kuduk remaja bernama baekhyun itu untuk berdiri,ia telah masuk kedalam kamarnya namun ia masih bingung akan bersembunyi dimana sedangkan suara decakan kaki tanpa alas terdengar kian mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
彡CHANBAEK STORY彡 ♡찬백 이야기♡
Short Story༺𝒌𝒖𝒎𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒄𝒉𝒂𝒏𝒃𝒂𝒆𝒌༻ ◍𝒐𝒏𝒆𝒔𝒉𝒐𝒐𝒕 ◍𝑫𝒓𝒂𝒃𝒃𝒍𝒆◍𝒇𝒊𝒄𝒍𝒆𝒕 ◍𝑪𝒉𝒂𝒏𝒃𝒂𝒆𝒌 𝑨𝒔 𝒈𝒂𝒚 ◍𝑹𝒂𝒏𝒅𝒐𝒎 𝒔𝒕𝒐𝒓𝒚 ◉𝒘𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈|𝑩𝒍|𝒃𝒙𝒃|𝒚𝒂𝒐𝒊 ◉𝑹𝒆𝒅 𝒔𝒕𝒓𝒂𝒘𝒃𝒆𝒓𝒓𝒚✔ ◉이상한 속삭임 - ༺𝑺𝒕𝒓𝒂𝒏𝒈𝒆 𝑾𝒉...