TWINS HEART ep 6

6 0 0
                                    

Setelah Niken menyalakan beberapa lampu petromak dia dan Tania langsung menuju ke kamar sambil membawa lampu petromak untuk menerangi kamarnya.

" Ken di sini kok gelap banget" ucap Tania sambil memeluk lengan Niken karna takut gelap.

" Iya, di sini listrik nya terbatas, jadi besok kalo listrik nyala langsung chas ponsel loh" jawab Niken.

" Gw takut Ken" ucap Tania.

" Ga papa Tan ada gw" jawab Niken menenangkan tania.

" Tan, gimana punggung Lo?" Tanya Niken.

" Ga papa kok Ken" jawab Tania.

" Sini gw obatin" ucap Niken.

" Mmm sorry ya gw buka resleting nya dulu" ucap Niken lagi.

Niken pun mengoleskan obat ke punggung Tania dan sementara Tania dia hanya mematung dengan muka merah karna Niken.

" Gw udah olesin obat, lo istirahat ya" ucap niken

" Lo tidur ya, gw tidur di sofa" ucap lagi Niken dan ingin pergi keluar kamar namun Tania segera menggenggam tangan Niken.

" Ken tidur sini aja, gw takut tidur sendiri" pinta Tania.

" Tapi Tan gw takut nyenggol luka lo kalo lagi tidur" ucap Niken

" Ga papa kok Ken, tidur sini ya" pinta lagi Tania.

" Ok gw tidur sini" ucap Niken menyutujui permintaan Tania.

Mereka pun tidur bersama Niken tidur di samping Tania dan Tania terus menatap Niken yg tertidur.
Lalu saat Niken telah tidur pulas Tania mengelus wajah Niken sambil menatapnya lalu dia mendekat dan ingin mencium bibir Niken dan niken terbangun dan melihat tadi sudah sangat dekat di depan wajahnya.

" Tania!, Lo kenapa?" Ucap Niken mengejutkan Tania.

" Niken, sorry eemm... Gw, gw cuman mau liat wajah lo lebih dekat" ucap Tania dengan gugup.

" Emang kenapa sama wajah gw?" Tanya Niken.

" I,i itu tadi eee..., Nyamuk tadi ada nyamuk" jawab Tania.

" Punggung lo sakit ya jadi ga bisa tidur?" Tanya lagi Tania.

" Ga papa kok Ken nanti juga sembuh" ucap Tania.

" Sejak kapan Tan?" Tanya Niken.

" Hah?, Apa nya?" Jawab Tania yg bingung.

" Ya sejak kapan lo ada perasaan sama gw?" Tanya Niken.

Tania terdiam dan takut karna Niken telah tau perasaannya pada Niken.
Dia takut Niken akan berubah dan menjauhi nya.

" Maaf Ken, gw juga ga tau kapan gw suka sama lo, yg pasti gw sayang sama lo, gw selalu mau di dekat lo Ken dan mungkin perasaan itu semakin besar Sejak lo perhatiin gw dan ngurusin gw saat gw terpuruk dan ga mau ketemu sama semua orang dan cuman lo yang selalu ada di sisi gw" jawab Tania.

" Gw tau kok Ken gw ga pantas buat loh atau buat siapa pun, karna gw kotor, gw udah ga perawan dan udah di sentuh banyak orang gw!, Sssttt jangan ngomong gitu tan, Lo ga kotor dan Lo pantas buat semua orang. Suatu hari nanti lo akan mendapatkan orang itu tapi bukan gw Tan, gw ga bisa balas perasaan lo, lo sahabat gw Tania" ucap Niken memotong perkataan Tania.

" Lo suka sama Joel kan Ken?" Tanya Tania.

" Enggak kok" jawab Niken.

" Gw tau kok Ken dan gw ga papa lo ga balas perasaan gw" ucap Tania yg berjalan keluar ke ruang tamu.

Semenjak saat itu Tania tak pernah memulai pembicaraan lebih dulu kalau bukan Niken yg nanya dan sikap nya sedikit berubah.

Dan sementara di kota Dion mencari Niken di kosan dan tempat jualannya namun dia tak ada di sana.
Dion mencoba mencari Niken di kampus pun ga ada lalu ke rumah orang tua niken namun dia juga tidak ada di sana Dion sudah sangat khawatir dan sementara Toni dan Riani mengetahui Niken hilang malah tidak merasa kehilangan atau apa mereka tetap sibuk dengan urusan mereka masing². Mereka mengira anak nya bermain ke rumah temen nya yg ga di kenal Dion.

" Tan mau makan apa?" Tanya Niken.

" Apa aja" jawab Tania.

" Tan jalan yu" ajak Niken.

" Kemana, emang di luar udah aman?" Tanya Tania.

" Ya kita jalan di sekitar desa aja ke pasar" ucap niken.

Mereka pun pergi dengan jalan kaki melewati lorong-lorong kecil sembari Niken menyapa orang² di sana dan tak lama mereka sampai di pasar.

" Beli apa ya Tan?" Tanya Niken.

" Ya lo mau masak apa" jawab Tania.

Saat mereka sedang berbelanja mereka melihat preman yg sedang meminta pajak pada para pedagang dan saat preman itu lewat mereka melirik Niken dan Tania dan lebih tepatnya ke Tania yg memiliki badan montok.

" Kalian warga baru?" Tanya bos preman itu.

" Iya kami cuman! Ada tugas kampus di desa tua" jawab Niken memotong perkataan Tania.

" Maaf ya mas kami harus pergi, ayo Tania" ucap Niken yg ingin pergi sambil menarik Tania. Namun mereka di tahan oleh parah preman itu.

" Bentar dulu dong, gw masih pengen ngobrol sama temen lo" ucap bos itu.

" Siapa tadi namanya Tania ya, hmm gimana kalo ikut mas aja yuk" ucap bos itu lagi.

" Maaf ya kami lagi buru² masih ada tugas kampus" ucap Niken.

" Udah Ken kita pergi aja" ucap Tania dan ingin meninggalkan mereka namun Tania langsung di tarik paksa oleh mereka.

" Aaaa! Niken!" Teriak Tania.

" Woy! Lepasin temen gw" ucap Niken.

" Tangkap dia juga" ucap bos preman itu.

Namun saat mereka ingin menangkap Niken mereka telah di hajar dulu oleh Niken dan terjadilah pertengkaran antara Niken dan para preman itu.

" Jago berantem juga lo" ucap bos itu dan maju menghadapi Niken.

Cuman berapa gerakan Niken mengalahkan dia.

" Kalian kenapa dia aja hajar dia!" Perintah bos itu pada anak buah nya yg masih memegang Tania. Mereka pun langsung melepaskan Tania dan menghajar Niken Bos nya aja kalah apa lagi mereka. Setelah semua nya kalah Niken dan Tania segera pergi dari sana.

" Lo ga papa Niken?" Tanya tania.

" Ga papa" jawab niken.

Sesampai di rumah Niken langsung masak karna sudah sangat lapar.

" Ken kita kapan pulang?" Tanya tania.

" Besok kita pulang" jawab Niken.

Sementara keadaan di kota Dion masih mencari Niken dan rombongan jay yg mengejar Niken juga masih mencari Niken seperti buronan.
Dan saat mereka saling mencari Dion dan beberapa rombongan jay melihat Dion dan Dion yg melihat mereka langsung lari karna mereka terlalu banyak Dion tidak sanggup menghadapi mereka semua.

" Woy berhenti lo! Woy Dion!, Kejar kejar" teriak gerombolan itu.

Dion terus lari sampai dia terjebak di jalan buntu dan para gerombolan itu juga sudah menutup jalan dia. Dia cuman ada satu jalan ya itu melawan mereka. Dion pun bertengkar dengan orang-orang itu sampai dia kalah dan di bawah menghadap Jay, Dion yg kini berlumur darah terus di tanyakan keberadaan Niken.

" Gw tanya mana Niken?" Tanya Jay.

" Gw ga tau Jay, buk! Aaggh" jawab Dion yg setiap kali di pukul kalau Jay tak mendapatkan hasil yg iya inginkan.

" Lo emang setia temen bro, lo udah babak belur gini masih ga mau kasih tau Niken di mana" ucap Jay.

" Dion kalo lo kasih tau gw Niken di mana gw bakal lepasin lo jadi lo kasih tau gw Niken sembunyi di mana?" Tanya lagi jay.

" Gw bener² ga tau jay, gw juga masih nyariin dia! Buk buk aaggh" jawab Dion dan lagi mendapatkan 2 pukulan.

" Aaaagggg BANGSSAT Lo, liat aja cepat atau lambat Niken bakal gw temuin dia" ucap Jay yg sangat marah.

Jay pun keluar dari tempat kurungan Dion dan mendapatkan telpon.

Udah sampai sini dulu ya guys maaf lama karna kemarin istirahat karena kurang tidur

TWINS HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang