Part 30

1.5K 155 12
                                    

"Cepet jelasin ke aku!"

"Astaga, kuyang!" Betrand yang sedang sibuk membereskan buku-bukunya langsung terlonjak kaget karena Anneth yang datang tiba-tiba dan langsung membentaknya.

"Oh gitu, aku disama-samain kayak kuyang? Oke, fine!" Anneth hendak pergi, namun dengan cepat Betrand menangkap tangan Anneth.

"Hehehe...maaf, gak sengaja. Namanya juga orang latah, yang. Kan gak bisa dikontrol mau bilang apa" Betrand cengengesan sambil menatap ke arah Anneth.

"Ya udah, cepet jelasin sekarang!" desak Anneth.

Anneth sudah tidak sabar untuk mendengarkan kronologi, kenapa Betrand bisa menghilang dan kembali dalam keadaan yang sangat berantakan, bahkan mukanya babak belur.

"Jelasin apaan?" tanya Betrand polos dan sukses membuat Anneth semakin geram melihat tingkah Betrand.

"AAAARRGGHHHHHH...!!! Sakit sayang, aduh. Sshhh..." Betrand mengaduh kesakitan saat sebuah cubitan tiba-tiba mendarat di perutnya.

Bukannya berhenti, Anneth justru semakin mengencangkan cubitannya dan membuat Betrand kelabakan memohon ampun.

"Waduh...perang dunia kelima nih" bisik Shanna kepada Zara dan Nayla, yang ternyata masih berada di dalam kelas dan menyaksikan tingkah Betrand dan Anneth dari bangku mereka masing-masing.

Zara dan Nayla hanya mengangguk. Mata mereka masih fokus memperhatikan Anneth dan Betrand yang sedang bertengkar. Lebih tepatnya, Anneth yang sedang menindas Betrand karena laki-laki itu terus membuat Anneth kesal.

"Iya...iya...aku jelasin. Tapi lepasin dulu cubitannya, sakit sayang" Betrand meringis kesakitan.

Karena tidak tega melihat pacarnya yang kesakitan, Anneth pun menyudahi aksinya.

"Ya udah, cepet!" ucap Anneth dengan nada datar.

"Duduk dulu" titah Betrand.

Anneth pun setuju dan duduk di bangku yang ada di hadapan Betrand. Gadis itu menatap lekat ke arah Betrand, bersiap untuk mendengarkan cerita dari Betrand dengan seksama.

"Jadi, aku gini tuh gara-gara..." ucapan Betrand terhenti, membuat Anneth kebingungan.

"Gara-gara cowok mereka tuh" tiba-tiba saja Betrand menunjuk ke arah Shanna, Nayla dan Zara yang sedang serius memperhatikan mereka berdua.

Ketiga gadis yang merasa dirinya ditunjuk langsung merasa kaget dan tidak diterima.

"Lah kok kita? Kita aja gak ngapa-ngapain. Lu jangan ngadi-ngadi ya, Bet. Gue slepet juga lu" ancam Zara yang langsung melotot ke arah Betrand.

"Kalo lu ada masalahnya sama Anneth, ya udah sama Anneth aja. Gak usah nyeret-nyeret kita, panjul!" Nayla menjepret sebuah karet dan tepat mengenai jidat Betrand.

"Aduh!" Betrand mengelus dahinya yang terkena jepretan karet dari Nayla.

Spontan, tangan Anneth terulur untuk membantu Betrand mengelus jidatnya yang kesakitan. Jidat Betrand terlihat memerah.

"Ish...gak sembuh sayang kalo cuman dielus" keluh Betrand.

"Lah terus diapain dong?" bingung Anneth.

Betrand tersenyum penuh arti dan menggerak-gerakkan bibirnya seperti ingin mencium.

"Di-sun sayang" kata Betrand sembari menaik-turunkan alisnya.

'Pletakkk' bukannya mendapatkan ciuman di jidatnya seperti yang ia harapkan. Betrand justru mendapat jitakan keras dari Anneth dan semakin membuat jidatnya sakit. Melihat hal itu, Zara, Nayla dan Shanna langsung tertawa puas, membuat Betrand memanyunkan bibirnya.

LaGata [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang