7. Pergi

1K 202 11
                                    

Jika bahagiamu adalah pergiku, maka aku akan pergi sejauh mungkin sampai kau benar-benar mendapatkan kebahagiaan.

—Gladys Elfara Jasmika—

Sesuai janji, berhubung sudah mencapai target 1K, maka Mak akan update part berikutnya.

Siapa nih, yang udah nggak sabar nungguin kelanjutan cerita ABIMANYU?

Kuy, absen terlebih dulu dengan mengangkat kaki kalian setinggi mungkin!

Spam ABIMANYU & GLADYS di sini!!

Gladys : "Selamat bertemu kembali dengan kebodohan Gladys!"

Abimanyu : "Semoga kalian tahan dengan sikap Gladys selama membaca cerita ini."

Sudah siap?

Yuk, vote dan komentar di setiap paragrafnya jangan lupa.

YANG SIDERS BAKAL DI KASIH SAD ENDING!

HAPPY READING 🤗

HAPPY READING 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7 | Pergi.

Meninggalkan apa yang bukan menjadi tempatnya adalah keputusan yang terbaik untuk Gladys. Ia keluar dari rumah dengan meninggalkan secarik kertas di atas meja ruang tamu sebagai pesan pamit pada sang pemilik rumah.

Gladys tersenyum getir, memandangi rumah itu sekilas, lalu melanjutkan langkahnya. Untuk saat ini biarkan kakinya melangkah tanpa arah, setidaknya ia sudah berhasil memenuhi keinginan Abimanyu.

Gladys mengeluarkan ponselnya. Ia mencoba menghubungi orang tuanya untuk memberikan satu kabar tentang kondisinya saat ini. Tiga kali panggilan itu tak diangkat, sampai panggilan yang ke lima, akhirnya sang ayah mengangkat panggilan video call dari Gladys.

“Hi, Sayang. Ada apa? Maaf, Ayah baru saja selesai meating.”

“A-ayah... Gladys mau pulang ke Bali sekarang,” omong Gladys dengan isak tangisnya.

“Apa maksud kamu, Gladys? Ada apa sebenarnya? Kamu di mana sekarang?” Sang ayah—Eljaska begitu terlihat kalut.

Gladys masih terisak. Ia menggeleng tanda tak tahu. Lantas, ia memperlihatkan kameranya ke arah sekitar. “Gladys nggak tahu, yang jelas Gladys mau pulang ke Bali sekarang, Ayah. Abimanyu ngusir Gladys dari rumah. Gladys udah banyak ngerepotin dia.”

“Apa?! Abimanyu ngusir kamu? Dasar keparat!” Terlihat di layar ponsel itu, Eljaska memukul meja kerjanya sangat kencang. “Ayah sama bunda akan pulang ke Jakarta sekarang, nanti kita akan pulang sama-sama ke Bali, okey. Lebih baik kamu cari penginapan hotel dulu, nanti Ayah akan jemput kamu.”

ABIMANYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang