[Cerita ini ditulis oleh tangan yang tidak pernah digenggam oleh 7 bujang]
Jangan lupa follow untuk menerima satu notif❤️
Genre : Teen Fiction, Humor, Romance.
WARNING ⚠️
Bagi yang Uwufobia harap menjaga kesehatan hati agar tidak iri‼️
Update Tiap H...
“Bersamamu itu adalah suatu momen langka. Menikmatinya dengan penuh rasa, menjadikannya candu oleh sebuah cinta.”
—Abimanyu Megantara Axenova—
Minal aidzin walfaidzin 🙏
Setiap insan pernah memiliki salah. Maka saya sebagai author Mak Ca, memohon maaf atas segala khilaf dan dosa yang pernah saya lakukan, baik di sengaja maupun tidak di sengaja.
Sebaik-baiknya manusia, mampu memaafkan setiap kesalahan saudara-saudaranya.
Semua telah saya maafkan, termasuk orang-orang yang telah menyakiti hati saya.
THR, minta apa?
Abimanyu?
Gentara?
Razor?
Bastian?
Jeremy?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
11 | Malam Pertama.
Setiap manusia akan berubah, entah dari sikap maupun fisik. Begitu pula dengan Abimanyu. Sikap ketus yang selalu ia tunjukan kepada Gladys berubah menjadi sikap manis yang ia berikan. Kala itu, Abimanyu dan Gladys bagai minyak dan air—sangat sulit untuk di satukan. Sekarang, tak ada yang pernah menyangka bahwa gadis pencicilan seperti Gladys yang memiliki cita-cita menikah dengan Abimanyu mampu mendapatkan apa yang ia mau dalam sekejap. Sulit dimengerti, tapi itulah faktanya.
“Glad, gue mau tanya, jawab yang jujur. Siapa orang yang udah hampir memperkosa lo?” Abimanyu menatap Gladys sangat serius.
Gladys terdiam. Ia berusaha membuang rasa takut di pikirannya jauh-jauh. “Laki-laki yang pernah cegat kita. Dia sama teman-temannya yang udah culik Gladys.”
“Keparat!” Abimanyu menggebrak meja kantin sangat kencang. Membuat atensi para murid yang ada di sana menoleh ke arah meja Abimanyu.
“Bim, siapa yang di maksud Gladys?” tanya Jeremy penasaran.
“Arsyad dan anggotanya.”
“Apa?! Anjing tuh orang!” pekik ke empat laki-laki itu serempak.
“Glad, kok lo nggak bilang sama gue kalau orang itu yang udah mau perkosa lo?” tanya Razor.
Gladys menghela napas. “Gladys, kan, nggak tahu nama mereka siapa. Lagi pula mana Gladys tahu kalau Kak Razor kenal sama mereka. Bahkan Gladys aja baru tahu kalau Kak Razor sahabatan sama Kak Abi dan yang lain.”
