Chapter 10

396 71 54
                                    

"Omoo...waktu kita sudah habis..."kata Momo sambil melihat jam tangannya.

Mereka pun memutuskan untuk keluar dari tempat karaoke. Momo, Sana dan Dahyun berpisah dari Jeongyeon, Jennie, dan Mina saat mereka di stasiun.

Jeongyeon dan Jennie kebetulan tidak membawa mobil mereka hingga mereka memutuskan untuk naik kereta bersama Mina.

Mina merasakan suasana tiba-tiba menjadi canggung ketika berdiri dengan Jeongyeon dan Jennie.

Ini seperti dia menjadi roda ketiga di antara mereka berdua. Dia menghela napas sebelum melihat melalui jendela kaca.

Mina tiba-tiba mengingat sesuatu, dia pun segera menoleh ke arah Jeongyeon dan dengan ragu-ragu memulai percakapan mereka.

"Uhm Jeongyeon..." Jeongyeon yang mendengar suara Mina perlahan menoleh dengan alis terangkat, sedikit terkejut karena gadis itu tiba-tiba memanggilnya.

"Ya?"

"Uhm aku lupa membawa topimu. Jika kau mau, kau bisa mampir ke rumahku sebentar untuk mengambilnya..."

"Eh?" Jeongyeon mengernyit bingung dengan Mina yang tiba-tiba mengajaknya untuk mampir ke rumahnya.

Ini aneh karena biasanya Mina tidak pernah suka jika dirinya mengikutinya atau pun mendekatinya. Bahkan dia begitu sering dibentak dan dianggap sebagai pengganggu oleh gadis itu.

"Uh aku..."

"Oppa..." Jennie tiba-tiba memanggil Jeongyeon, membuat perhatiannya teralihkan dari Mina.

Mina hanya menghela napasnya sebelum melihat melalui jendela kaca, merasa bingung dengan dirinya sendiri.

Seketika dia langsung merutuki dirinya karena tindakan bodohnya itu. Dia bahkan tidak repot-repot melihat ke arah Jeongyeon atau Jennie lagi sampai dia akhirnya turun dari kereta.

Pemberhentiannya tepat sebelum pemberhentian Jennie dan dia tidak tahu di mana Jeongyeon tinggal.

Dia melambaikan tangannya pada mereka berdua sebelum akhirnya turun dari kereta.

Mina memutuskan untuk mampir ke toko serba ada, tempat Jeongyeon biasanya berhenti setiap kali dia mengantarnya pulang.

Dia masuk dan membeli secangkir coklat panas karena udara yang mulai terasa dingin di musim gugur itu

Mina terus berjalan dan menyesap susu coklatnya sambil memikirkan sesuatu. Dia hampir sampai di rumahnya ketika dia melihat sosok yang familiar berdiri tak jauh darinya.

"Jeongyeon?"

Wajah Jeongyeon berubah menjadi cerah ketika dia melihat ke arah Mina. Dia tersenyum dan melambaikan tangannya saat Mina berjalan mendekatinya.

Ketika Mina hanya beberapa langkah darinya, dia bisa melihat beberapa keringat di wajah Jeongyeon.

"Apa kau berlari atau apa? Kau terlihat lelah?" tanya Mina.

"Ah...jangan pedulikan itu. Aku hanya uhm...berpikir bahwa berlari bagus untuk kesehatan...." jawab Jeongyeon sambil mengatur napasnya.

"Lagi pula, kau tadi memintaku untuk mengambil topiku, bukan?" tambah Jeongyeon.

"Cih! Jadi dia ke sini hanya untuk mengambil topinya?!" kesal Mina dalam hati.

"Oh iya. Uhm kalau begitu kau tunggu di sini. Aku akan mengambilnya dulu..." Jeongyeon menganggukkan kepalanya.

"Oke..."

"Apa topi itu sangat penting baginya? Dia bahkan rela berlari ke sini hanya untuk mengambil topi jelek itu!" gerutunya saat masuk ke rumahnya.

I'm in love with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang