Sore hari di suatu lapangan yang sudah diblok untuk pertandingan balap yang ke 99 kalinya antara Aldi dan Riko, tepatnya pada pukul 18.00.
Balapan akan dimulai pada pukul 19.00 sehabis magrib, dan mereka juga masih melakukan persiapan untuk balapan.
Tepat di pukul 19.00 Aldi menaiki motor sport warna gold miliknya. Aldi memasang helm full face hitam glossy di kepalanya dengan rapi. Seperti biasa, Aldi mengenakan jaket kulit hitam favorit nya yang dipunggung nya bertuliskan 'G.N.Z 05' yang merupakan singkatan dari nama lengkapnya yaitu Gibran Naldi Zein, dan 05 adalah tanggal lahirnya.
Terdengar suara deruman motor dan diiringi sorakan puluhan bahkan mungkin ratusan orang menggema di seluruh penjuru jalan, dengan tujuan untuk mendukung idola mereka masing-masing. Seorang gadis berpakaian minim dengan membawa satu kain kecil ditangan nya sedang berjalan mendekati kedua motor yang tengah bersiap. Ia berdiri di antara kedua motor itu. "Bersiap! 1...2...3 mulai!" gadis itu melemparkan kain kecil ke atas yang artinya balapan telah dimulai. Kedua motor itu melaju dengan kecepatan tinggi.
Tak lama setelah itu, terlihat sorotan lampu motor dari kejauhan. Motor sport warna gold milik Aldi sudah berada diposisi terdepan dan semakin unggul sedangkan Riko masih tertinggal dibelakang dengan Motor sport warna biru miliknya.
Sepertinya Aldi akan kembali menang. Suara sorakan para pendukung Aldi semakin nyaring, mereka menyebut nama Aldi berkali-kali. Kini motor Aldi semakin dekat, semakin dekat, dan Motor sport warna gold milik Aldi lah yang telah berhasil melawati garis finish lebih dulu dan meninggalkan Motor sport warna biru jauh dibelakang sana. Suara tepuk tangan menyambut kemenangan Aldi dengan meriah.
Setibanya Motor sport warna biru itu disebelah motornya, Aldi langsung melepas helm full face miliknya. Sekarang terlihatlah ketampanan seorang Aldi yang sedari tadi tertutup helm. Aldi turun dari motornya dan menghampiri pemilik Motor sport biru sembari bertepuk tangan remeh "Riko Aditya Sanjaya, apakah lu gak cape kalah mulu sama gue?" Aldi tersenyum sinis. Riko menatap Aldi dengan tajam, rasa kebencian yang mendalam terlihat jelas dari sorot mata Riko.
"Mending lu diem!" jawab Riko
"Oh... ternyata lu bisa ngomong? Gue kira lu bisu"
Doni yaitu sahabat Aldi tiba-tiba datang menghampiri Aldi lalu memeluknya "Selamat bro!" ucap nya dengan girang lalu melepas pelukan nya pada Aldi
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN NALDI ZEIN
Dla nastolatkówGibran Naldi Zein, panggil saja Aldi. Ia adalah anak bungsu seorang konglomerat yang konon katanya memiliki kekayaan yang tidak akan habis tujuh turunan. Ia memiliki segalanya. Apapun yang ia inginkan pasti akan ia miliki. Aldi adalah anak yang tida...