Tringgg....
Waktu pulang sudah tiba, semua murid berlarian keluar dari kelas mereka masing masing untuk pulang, ada yang keparkiran, ada yang di jemput supir pribadi nya, dan ada juga yang menunggu taxi atau bus.
Hari ini, Aldi tak pulang bersama Doni karena Doni pulang naik motor sendiri kerumah nya, Doni memang sedang sibuk karena ingin menemani ibunya untuk menjemput ayahnya di bandara makanya mereka pulangnya gak barengan.
Di perjalanan pulang Aldi tak sengaja melihat Alea sedang berdiri di pinggir jalan tak jauh dari sekolah, mungkin sedang menunggu taxi.
Dan benar saja, tiba-tiba ada sebuah taxi yang melaju kearah nya dan ia melambaikan tangan kanannya ke taxi itu. Taxi itu berhenti, Alea pun memasuki taxi itu.
Karena Aldi memang memiliki tujuan untuk mencari tau tentang Alea, maka Aldi pun langsung mengikuti taxi itu.
Lama kelamaan taxi itu semakin cepat, tapi tenang, Aldi itu pembalap, untuk mengikuti sebuah taxi saja adalah hal yang gampang bagi Aldi. Taxi itu menyelip beberapa mobil, dan Aldi tetap mengikutinya.
"Buset, ni taxi buru-buru banget dah kayaknya" batin Aldi dan taxi itu melaju lebih cepat dari sebelumnya
"Ngajakin main balap-balapan kok sama pembalap, ya salah orang lah" batin Aldi pede. Ia menutup kaca helm full face nya lalu melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata hingga berhasil menyusul ketertinggalan nya dari taxi itu. Kini Aldi berada tepat dibelakang taxi itu, tapi Aldi terpaksa berhenti karena lampu merah sedangkan taxi itu terus melaju karena ia sempat lewat sebelum pergantian lampu menjadi lampu merah. "Sial! Gue ketinggalan!" decak Aldi, ia memukul stang motornya
Tak lama kemudian lampu kuning menyala, para pengendara mulai bersiap untuk melaju.
1
2
3
Dan lampu lalulintas itupun berganti warna menjadi hijauPara pengendara langsung melaju kan kendaraan mereka. Aldi yang ketinggalan, langsung dengan sangat cepat membawa motornya untuk menyusul taxi yang sudah jauh didepan sana.
Aldi sudah membawa motornya dengan sangat cepat, ia juga sudah mengikuti taxi itu di jalan yang benar sesuai yang ia sudah lihat, tapi hasilnya nihil. Aldi tak menemukan taxi itu, Aldi tak percaya kalau dia sudah tertinggal sangat jauh padahal ia sudah melajukan motor nya sangat cepat, lampu merah saja tidak akan membuat nya tertinggal sampai kehilangan jejak taxi itu seperti ini. Aldi meminggirkan motornya untuk berhenti. Ia melepas helm nya "Pasti ada yang gak beres, gue gak mungkin sampai kehilangan jejak taxi itu. Pasti tadi taxi itu belok di salah satu simpangan yang tadi gue lewatin, dan karena tadi gue lama di lampu merah jadi gue gak ngeliat jelas taxi itu pergi kemana" pikir Aldi. Ya masuk akal.
"Yaudahlah, lain kali gue ikutin lagi. Mungkin ini bukan waktu yang tepat buat gue tau siapa Alea sebenarnya" Aldi memutuskan untuk pasrah dan memilih untuk pulang kerumah. Aldi kembali memasang helm nya, ia menyalakan motornya lalu memutar balik dan langsung melajukan motornya untuk pulang ke rumah.
***
Aldi mendorong pintu kamarnya yang tidak di kunci, ia masuk ke dalam kamarnya, lalu membanting pintu kamarnya. Aldi melempar tas nya di kasur lalu ia melepas baju seragam yang ia kenakan yang dimana ia masih mengenakan baju hitam didalamnya. Aldi melempar baju seragamnya sembarangan. Jadi sekarang ia hanya mengenakan baju warna hitam dan celana sekolah berwarna abu-abu. Aldi pergi mendekati soffa kamarnya. Ia mengambil gitar yang ia letakkan di atas soffa itu, lalu menduduki soffa sembari memegang gitar. Aldi memetik senar gitarnya hingga mengeluarkan irama yang merdu, dan Aldi mulai menyanyi mengikuti irama gitar nya itu. Aldi menyanyikan lagu dari seorang penyanyi terkenal indonesia, yaitu TULUS.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN NALDI ZEIN
Teen FictionGibran Naldi Zein, panggil saja Aldi. Ia adalah anak bungsu seorang konglomerat yang konon katanya memiliki kekayaan yang tidak akan habis tujuh turunan. Ia memiliki segalanya. Apapun yang ia inginkan pasti akan ia miliki. Aldi adalah anak yang tida...