9) Murid baru

115 94 130
                                    

"Nih minuman lo" Doni menyodorkan segelas iced cappuccino kehadapan Aldi yang sedang duduk didepan nya dan tengah asik memainkkan telepon genggam nya

"Thank's" Aldi mengambil gelas minuman itu lalu meminumnya dengan mata yang masih fokus ke layar telepon genggam milik nya itu

"Eh Al, kok sampai detik ini gue masih keinget dan penasaran sama cewek waktu itu ya?" Doni memulai pembicaraan dengan mempertanyakan tentang gadis yang mereka lihat seminggu yang lalu.

"Yang di bawah hujan maksud lo?" Doni mengangguki pertanyaan Aldi.

Aldi meletakkan telepon genggam nya di meja lalu menghela nafas berat "Gue gak tau. Udah seminggu lo ngomongin dia mulu, bosen gue" ucap Aldi malas. Ya, hari ini sudah tepat seminggu setelah melihat gadis dibawah hujan waktu itu

"Gue tu penasaran!" keukeuh Doni

"Gue enggak. Malah biasa aja" balas Aldi jutek

"Ternyata bener ya, ngomong sama orang kayak lo cuma bikin darah tinggi doang!" ucap Doni kesal. "Tu cewek-cewek yang naksir ama lo kena virus apaan si, kok bisa naksir sama cowok kayak elu!" tambahnya

"Karena gue ganteng" santai Aldi dengan kepercayaan diri tingkat dewa

"Ganteng doang tapi gak pernah bales perasaan cewek!" ledek Doni

"Setidaknya gue bukan fakboy kayak elu" balas Aldi tak mau kalah. Ribut? Itu sudah menjadi kebiasaan Aldi dan Doni, padahal yang di ributkan bukanlah hal yang penting. Tapi ribut nya gak lama, paling entar juga baik sendiri.

"BACOT!" Doni pergi dari kantin dan meninggalkan Aldi di sana, sendiri.

"Hahaha, malah pergi" Aldi terkekeh pelan

"Jujur, sebenarnya gue juga mikirin tu cewek sih" umpat Aldi dalam hatinya

Yah si Aldi malah gak mau ngaku, gengsian amat si.

***

Tringgg....

Suara bell bergema diseluruh penjuru sekolah, menandakan jam istirahat sudah selesai. Semua murid-murid di sekolah itu berlarian menuju kelasnya masing-masing

Di kelas 11 mipa 2 yaitu kelasnya Aldi dan Doni. Datanglah seorang guru cantik bernama ibu Neli, wali kelas 11 mipa 2, dia baik, dia guru kesayangan para murid-murid, dan dia memegang mata pelajaran Fisika

Tap... Tap... Tap

"Selamat pagi anak-anak" sapa bu Neli, dengan diiringi suara langkah kaki nya yang memasuki kelas

"Pagiii buuu" jawab seluruh murid di kelas ini

"Anak-anak hari ini kalian akan kedatangan teman baru" ucap bu Neli terus terang

"Wah siapa tuh bu?" sahut salah satu murid

"Cewek atau cowok bu?" sambung yang lain "Kalo cewek semoga cantik" tambah nya

"Semoga cowok, tapi yang ganteng cowok nya" balas yang lain lagi

"Shtttt, tenang anak-anak!" seru bu Neli. Semua murid yang sedari tadi berisik kini langsung membisu

"Silahkan masuk" titah bu Neli, dan masuklah seorang gadis cantik berpakaian rapi, berambut tidak terlalu panjang berwarna pirang, rambut yang sedikit bergelombang hidung mancung, dan kulit putih. Kini ia berdiri di samping bu Neli

Seluruh pandangan kini menghadap kepada gadis itu "Wihhhhhh!" takjub para buaya dengan mata melebar saat melihat kedatangan gadis cantik itu

"Silahkan memperkenalkan diri" titah bu Neli dan gadis itu mengangguk

"Hai semua" sapa nya

"Haloooo" sahut semua murid dikelas itu

"Perkenalkan nama ku Alea Navisa Gyenna, biasa di panggil Alea. Kalo mau panggil aku dengan nama yang lain juga boleh" jelas Alea

"Kalo panggil sayang boleh gak?" tanya salah satu buaya yang membuat seisi kelas langsung bersorak

"Huuuuuuu!!!"

"GAK BISA NGELIAT CEWEK CAKEP DIKIT LANGSUNG DI EMBAT!" ucap Dona, salah satu murid di kelas itu

"Tau tuh, dasar buaya!" balas Okta, teman Dona

"Huuuuuuu!!!" lagi-lagi mereka bersorak

"Shtttt, tenang anak-anak!" mereka semua kembali diam saat diperintah kan bu Neli untuk diam

"Maaf ya Alea atas keributan kelas ini" kata Bu Neli

"Iya bu, gak papa" balas Alea lalu tersenyum dan dibalas senyuman juga oleh bu Neli. Tanpa disadari senyuman Alea membuat para buaya langsung terpesona

"Baiklah, silahkan kamu duduk di sana" ucap bu Neli sembari menunjuk ke salah satu meja kosong dibelakang Doni. Saat ingin menghampiri tempat duduk nya, Alea melewati meja milik Aldi, namun dalam keadaan menunduk, ia juga melewati meja Doni dan tetap sama, ia juga menunduk. Meja Aldi ada di depan meja Doni jadi mereka berada dibarisan meja yang sama.

"Baru kali ini ada cewek yang lewatin gue tanpa ngeliat ke gue sedetik pun" batin Aldi kagum "Bentar, kok gue kayak gak asing sama ni cewek, padahal kan gue gak pernah ketemu sama dia. Kalo pernah juga ketemu nya dimana?" sambung Aldi keheranan

Doni menepuk pundak Aldi dari belakang, ia berdiri lalu mendekatkan mulut nya ke telinga Aldi dan berbisik "Eh Al, tu cewek cantik banget parah!"

"Biasa aja" balas Aldi singkat dan santai

"Dih! Lu buta atau apa si?! Jelas-jelas cantik banget gitu dibilang biasa aja!" ucap Doni kesal dengan suara berbisik dan Aldi tak menghiraukan sahabat nya itu.

"Kebiasaan, gue ngomong di kacangin mulu!" Doni menghela nafas pasrah lalu kembali duduk seperti semula

"Anak-anak kita mulai pembelajaran ya. Silahkan buka buku paket fisika kalian halaman 83" titah bu Neli

"Baikkkk buuu" sahut seluruh murid lalu membuka buku paket mereka masing-masing

***

ALEA NAVISA GYENNA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALEA NAVISA GYENNA

***

Terimakasih sudah membaca, semoga suka yaa....

Oh ya, terimakasih juga karena sudah membaca part part sebelumnya....

Jangan lupa buat vote, komen, dan follow jika suka ya, makasih....

***

Salam manis author,
Tara.

GIBRAN NALDI ZEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang