Tringgg....
Bell menandakan waktu istirahat telah berbunyi. Semua murid langsung berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing.
Riko sedang berjalan menuju lapangan basket. Sesampai nya disitu, ternyata keadaan masih sepi. Tak ada siapapun kecuali dirinya.
Tak lama kemudian datang lah Harun, sahabatnya. Ya, hanya Harun yang datang, tak ada yang lain.
"Run, lo udah nyuruh anak-anak buat ngumpul disini gak sih?" tanya Riko yang mulai keheranan karena melihat keadaan masih sepi
"Udah lah" sahut Harun
"Lah mana, kok gak ada yang dateng?"
"Sabar lah bro. Bentar lagi juga mereka dateng" baru saja Harun selesai berucap seperti itu, dan benar saja, tiba-tiba datanglah puluhan murid di sekolah itu sembari berlarian menuju lapangan basket, mereka mengambil tempat duduk masing-masing. Murid-murid yang sudah datang didominan oleh murid perempuan, wajar sih wkwk
Lama kelamaan yang datang semakin banyak, bukan hanya puluhan bahkan mungkin sekarang sudah mencapai ratusan.
Riko melebarkan matanya tak percaya melihat banyak sekali orang yang datang "Run, yang bener aja sebanyak ini?" tamya Riko yang sedikit shock
"Apa nya?" tanya Harun tak mengerti
"Murid nya. Ini lo cuma nyuruh seluruh kelas 11 aja kan?"
"Gak" santai Harun "Gue nyuruh semua murid di sekolah ini buat nonton pertandingan basket lo sama Aldi" sambung nya
"Lagian udah diizinin kepsek juga" ucap Harun lagi
"WHAT?! semua murid?!" sahut Riko sedikit terkejut. Harun mengangguki pertanyaan Riko barusan
"Tapi,,,, Yaudahlah. Bagus sih. Semakin banyak yang nonton semakin bagus. Jadi nanti kalo gue menang semua orang bisa tau kalo gue bisa lebih hebat dari Aldi" ucap Riko yang belum menang tapi udah bangga
"Emang lo pernah menang dari Aldi?" tanya Harun polos, namun terkesan mengejek
"Lo ngajak ribut gue Run? Maksud lo apa nanya begitu ke gue?!" tanya Riko sedikit emosi
"Gue menanyakan fakta. Lo pernah gak menang dari Aldi?"
"O'on! Tanpa gue jawab pun lo tau jawaban nya!" tekan Riko
"Setau gue sih lo gak pernah menang dari Aldi. Yakan?" ucap Harun memperjelas
"Bacot!" celetuk Riko
"Jadi jawaban nya iya atau enggak?" tanya Harun lagi yang masih mengharapkan jawaban yang sudah sesuai dari Riko
"Iya" jawab seseorang yang tiba-tiba datang memasuki lapangan dan sedang berjalan menghampiri Riko dan Harun
"Susah amat lo ngakuin kalo lo selalu kalah dari gue Rik?" ucap Aldi. Ya, yang datang adalah Aldi dan Doni
"Tinggal bilang kalo lo emang selalu kalah aja apa susahnya si Rik?" sambung Doni
"Ck! Gara-gara lo nih!" Riko mendecak dan menatap tajam Harun
"Duh. Gue lagi yang salah" gumam Harun
"Heh udah-udah, mending mulai aja pertandingan nya. Keburu waktu nya habis. Tadi kepala sekolah cuma ngasih waktu 1 jam buat pertandingan" ucap Harun
"Oke siap" santai Aldi
"Yok lah!" ajak Riko semangat
"Good luck man!" ucap Doni sembari menepuk pundak Aldi lalu berjalan keluar dari area pertandingan dan mencari tempat tersendiri untuk duduk
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN NALDI ZEIN
Novela JuvenilGibran Naldi Zein, panggil saja Aldi. Ia adalah anak bungsu seorang konglomerat yang konon katanya memiliki kekayaan yang tidak akan habis tujuh turunan. Ia memiliki segalanya. Apapun yang ia inginkan pasti akan ia miliki. Aldi adalah anak yang tida...