Bagian 11

5.4K 503 3
                                    

Happy Reading :)

_________-----------__________

"Jadi, mereka beneran anakmu?"

Kedua roti kecil kembali tertidur pulas di tempat tidur mereka.

Ardya mengangguk keras menjawab pertanyaan Nek ira dengan tatapan yang serius.

Ia mengatakan bahwa kedua anak itu adalah benar anaknya dari mantan pacarnya yang putus dan membuatnya tinggal sendiri di pedesaan ini. Sang mantan tidak bisa membesarkan kedua anak itu dan akhirnya semua tanggung jawab di alihkan pada Ardya.

Nek ira pun percaya dan menghela nafas kasar.

"Dasar anak zaman sekarang, senang membuat tapi gak mau merawat!"

Tubuh Ardya kaku seketika, merasa bersalah telah membohongi orang sebaik Nek ira dengan cerita yang ia karang sendiri.

Nek ira melihat wajah lesu ketiga orang di hadapannya dan merasa kasihan.

"Mengapa tidak memanggilku?"

Ketiga orang itu tampak terkejut. Dito yang paling awal menangkap maksud dari Nek ira, hatinya berteriak senang.

"Jika Nek ira tidak keberatan, maukah nenek membantu Ardya merawat kedua anaknya?"

Ardya yang mendengar pertanyaan Dito memukul pelan sahabatnya itu, dan berbisik.

"Goblok! Lo ngapain si?"

Dito tidak menghiraukan umpatan Ardya dan menatap Nek ira dengan tatapan penuh harap.

Jika Ardya tidak ingin orang luar untuk membantunya, maka biarkan orang yang dekat dengannya membantu merawat kedua roti kecil itu.

Saat tidak berhasil membujuk Dito, Ardya pun langsung berkata.

"Tidak perlu mendengarkannya Nek, aku baik-baik saja."

Dito tak senang dan memarahinya pelan.

"Kau bodoh! Minggu depan gua sama Raihan udah kelar liburan semester! Trus yang bantuin lo ngurus duo bocil itu siapa, hah?"

Ardya terdiam. Dito benar, dia tidak bisa terus menerus mengandalkan sahabatnya, mereka juga punya kesibukan masing-masing.

Di sebrang, Nek ira tersenyum mendengar perdebatan mereka.

ia mengangkat tangannya dan berkata, "Aku tidak keberatan."

.

.

.

Ardya PoV

Tiga bulan sudah Nek ira membantuku merawat dua roti kecil Rey dan Ray.

Aku benar-benar terbantu dengan adanya Nek ira disini. Tidak hanya membantu, Nek ira juga mengajariku bagaimana mengurus anak yang baik. Mulai dari menggendong, menenangkannya ketika menangis dan lainnya.

Karena si kembar yang sudah cukup besar serta tidak terlalu rewel. Hari ini, toko roti "Miracle Bread" pun kembali di buka.

Kebanyakan orang hanya datang untuk menanyakan keadaanku yang menghilang cukup lama. Mereka nampak benar-benar khawatir.

Nek ira keluar dari dalam rumah seraya membawa kedua roti kecil dengan kereta roda nyaman pemberian Dito.

Nek ira keluar dari dalam rumah seraya membawa kedua roti kecil dengan kereta roda nyaman pemberian Dito

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
M-Preg TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang