Joshua engga melupakan Yura.
Kenapa Yura bisa menyimpulkan kayak gitu? Joshua masih engga tahan lama-lama marahan sama dia. Dia baru aja ngenterin cutton candy kerumahnya sebagai tanda permintaan maaf setelah kelakuannya yang mendadak menjadi menyebalkan dua hari lalu."Ra," Joshua duduk dikursi terasnya, berdua bersama Yura. "Jangan marah lagi dong," katanya lagi.
Yura cuma diam, tapi tatapan matanya engga pernah lepas memandang Joshua.
Joshua berdecak. Dia tau apa yang Yura mau dengar, tapi Joshua engga mau bicara itu.
"Yaudah, iya, gue salah. Omongan gue kemaren ngaco banget, engga berdasar. Gue minta maaf. Jadi, jangan ngambek lagi, gue engga tahan rasanya mau ketawa." Joshua menaruh jempol dan jari telunjuknya dikedua pipi Yura, menekannya sehingga muka Yura sekarang kelihatan kayak ikan koi.
"Hmm." gumam Yura.
"Yes!" Joshua bersorak. "Sekarang temenin gue ketaman yuk."
"Ogah." Yura menyedot sedotan minumannya. Biasa pop es.
"Minumnya disana aja, ayo." Joshua menarik-narik rambut Yura, memaksanya bangun.
"Anjir sabarr, biarin gue minum disini bentar." Yura berujar frustasi. "Untung gue sayang lo ya Jo." Dia bangkit dan akhirnya dengan pasrah diseret oleh Joshua ke taman yang letaknya engga jauh dari rumah mereka berdua.
"Gue sayang lo juga kok Ra." Jawab Joshua yang sekarang sedang mengandeng tangan Yura seperti anak kecil. Omongan dan kelakuan semacam ini, entah kenapa dengan gampangnya mengalir dari bibir mereka berdua, tanpa mereka sadari sebenarnya seperti apa definisi sayang itu sendiri. Ataupun, apakah mereka sadar akan perasaan mereka.
"Najis," ujar Yura.
"Ra," panggil Joshua selagi mereka berjalan ke arah taman. "Gue kayak kemaren itu soalnya engga mau lo disakitin orang lagi kayak waktu itu."
"Hmm."
"Lo kalo ada apa-apa bilang ya, jangan diem-diem kayak dulu."
"Heem." Yura bergumam lagi, engga mau mengingat apa yang dulu pernah terjadi.
Joshua engga bicara apa-apa lagi. Dia tau dengan jelas bahwa Yura engga mau mengingatnya. Tapi kalau Yura tau gimana Nathan sebenarnya, Yura mungkin sekarang udah ngejauh, bukan sekarang tapi dari dulu. Dan tugas Joshua cuma satu. Kalau engga membiarkan Nathan messing up with another girl, ya engga akan ngebiarin Yura suka sama Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Disana
RomanceKatanya tidak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan yang tidak melibatkan perasaan. Yura sudah bersahabat dengan Joshua bisa seperti itu adanya. Yura berharap, dia dan Joshua bisa seperti itu selamanya. Namun kemudian, datanglah Nathan, pe...