40

1K 40 14
                                    

" Se kuat-kuatnya laki-laki wanita yang dicintai nya adalah kelemahan nya, se lemah-lemah nya wanita laki-laki yang dicintai nya adalah sumber kekuatan nya "

-smptr-

Sudah 20 menit Satria menyusuri dinginnya jalan raya dimalam hari. Sesekali dia berhenti untuk mengecek laptop disamping nya untuk mencari jejak keberadaan Tania.

Tak lama dari Satria melihat ke arah jalan raya akhirnya dia melihat seorang perempuan yang berjalan tergesa-gesa seperti orang ketakutan. Sontak saja Satria melajukan mobilnya mendekati perempuan tersebut.

"Mau kemana lagi lo kabur Tania, lo harus bertanggung jawab sama apa yang udah lo perbuat" tegas Satria sambil menarik lengan Tania dengan sedikit kasar.

"Lepasin gue, gue ga mau masuk penjara gara-gara hal konyol kaya gini" teriak histeris Tania berusaha melepaskan tangan Satria dari lengannya.

"Hal konyol kata lo, lo udah hampir bikin orang kehilangan nyawa dan lo bilang itu hal konyol hahhhh?" tegas Satria dengan rahang yang sudah mengeras dan mata memerah menahan amarahnya.

"Iya kenapa? ga terima lo hahhh? Gue udah mencintai lo bertahun-tahun terus gue simpen sendiri perasaan gue. dan tiba-tiba cewe murahan itu mau rebut lo dari gue" teriak Tania.

Mendengar perkataan Tania yang mengata-ngatai seorang perempuan yang sangat dicintainya membuat Satria ingin menampar perempuan didepannya itu.

Namun, Satria tetap menjaga amarahnya karena lawannya saat ini bukanlah seorang laki-laki tetapi perempuan.

"Stoppp, lo yang murahan bukan Kia. Kia wanita paling suci yang pernah gue temuin dan lo wanita murahan yang paling murah yang pernah gue temuin" tegas Satria yang membuat dirinya semakin tak terkontrol kembali.

Satria menarik lengan Tania membawa nya masuk ke dalam mobilnya walaupun agak susah karena Satria takut menyakiti perempuan itu.

Bahkan disaat perempuan lain yang menjadi penyebab wanita yang dicintainya tersiksa dan merasa ketakutan Satria masih berusaha berbuat baik kepada perempuan itu.

****

Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi namun Satria dan Zidan beserta tim nya belum juga kembali bahkan mereka semua belum memberikan kabar sedikitpun sejak mereka pergi.

Kia masih belum sadarkan dirinya cairan sudah cukup banyak masuk ke dalam tubuh Kia. Tubuh Kia masih terlihat pucat ditambah Kia yang memiliki kulit putih bersih tertutup pakaian pasien.

"Ki ayooo dong sadar kasian orang tua lo kasian Satria Ki, Satria bener-bener ga terkontrol ngeliat lo kaya gini" ucap Nana disamping Kia sambil menggenggam tangan Kia.

Tak lama dari itu handphone Nana berdering dan terlihat pesan masuk dari Zidan.

Nana merasa lega awalnya karena seluruh tim dan juga Zidan baik-baik saja. Diakhir pesan yang Zidan kirim membuat Nana terkulai lemas tak berdaya saat membaca isi pesan Zidan.

Pesan Masuk (2)
Zidan <3

Sayang, aku sama tim baik baik aja dan urusan Tania udah kita tangkap, dia udah ditangani sama kepolisian

Aku otw rumah sakit, Satria ga sadarkan diri kena tembakan di perutnya saat menangkap Tania

Nana menangis tanpa suara sambil menggenggam tangan Kia yang masih lemas. Nana rasanya tidak tahu harus bagaimana selanjutnya.

Sahabatnya saja yang terkulai lemas membuat Nana begitu terpukul saat ini ditambah lagi Satria yang merupakan calon suami Kia tertembak dan tak sadarkan diri.

Jodoh Pasti BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang