18

1.4K 76 0
                                    

"Pertemuan memang dirangkai begitu indah, agar kita bisa menghargai yang namanya pertemuan sebelum berakhir dengan perpisahan."
- smptr -

🍃🍃🍃

Langit begitu cerah menyapa para insan diseluruh dunia, membuat siapa saja yang melihatnya menjadi bersemangat untuk menjalani hari nya.

Satria sedang berada diruang rapat bersama dengan anggota-anggota yang lain, mereka tengah membahas setiap kasus-kasus yang dilaporkan beberapa masyarakat.

Sudah empat hari juga Satria tidak berkunjung ke rumah sakit untuk sekedar menyapa pada lasangan paruh baya pemulung itu.

Rencana nya hari ini setelah pulang dari kantor dia akan menjemput sang mama lalu menuju rumah sakit.

Setelah kemaren sempat bercerita kepada mamanya, sang mama sangat terkejut dan sekaligus sang mama bangga kepada Satria.

"Dan, nanti lu ikut gabung sama mobil gue atau lu bawa mobil sendiri ke rumah sakitnya?"tanya Satria kepada Zidan.

"Gue bawa mobil sendiri bos, sekalian pulangnya gue nganterin calon bini balik, hehehe"jawab Zidan dengan cengiran nya.

"Okee, gue udah duga dari awal"kata Satria kemudian meninggalkan Zidan.

Tak terasa waktu sudsh menunjukkan saatnya untuk makan siang. Hari ini Satria dan Zidan berniat menuju rumah makan favorit mereka berdua sejak dulu jaman pendidikan polisi.

Mereka berdua sudah berada didalam mobil dan menuju rumah makan.

Setelah memarkirkan mobil kedua masuk ke dalam rumah makan itu, walau terlihat sederhana tapi kualitas dan rasa jangan ditanya.

Wajar saja setiap jam makan siang rumah makan ini selalu dipenuhi banyak orang yang mengantri.

"Ehh mas Satria sama mas Zidan toh, udah lama gak mampir yo mas"kata pelayan laki-laki muda yang menghampiri meja Satria dan Zidan.

"Tambah apik toh mas se"lanjutnya dengan medok jawa nya.

Satria tersenyum, tiba-tiba senyum Satria luntur akibat perkataan Zidan.

"Apik apaan bro, kisah cinta nya aja kagak ada yang bener"celetuk Zidan yang merubah suasana.

"Mosok iyo tah mas? Mas iki ganteng o, idaman para wanita pokok e"kata pelayan laki-laki itu yang ber-nametag Amir didadanya.

"Lahh lu gak percaya sama gue sih"kata Zidan.

"Mir, mending kamu balek ke belakang terus bawain pesenan kita daripada dengerin bacotannya Syaiton satu ini"potong Satria dengan menekankan jata "Syaiton".

"Iyo iyo mas se"jawabnya lalu berlalu pergi meninggalkan Satria dan Zidan.

"Awas lo Dan, masih gue pantau"ancam Satria sambil memicingkan matanya ke arah Zidan.

Yang diancam justru hanya tersenyum kemudian tertawa seolah-olah ada yang lucu padahal tidak bagi Satria.

Setelah menghabiskan makan siang nya dan menyelesaikan beberapa obrolan bersama Amir karena sudah tidak lama bertemu.

Akhirnya Satria dan Zidan kembali menuju kantor dan mulai menyelesaikan beberapa pekerjaan mereka.

****

Suasana makan siang hari ini sedikit berbeda bagi Kia dan Nana karena mereka terpaksa makan dikantin Rumah Sakit.

Bukannya tidak enak atau apa, hanya saja suasana nya yang begitu membosankan dan juga kita tidak bisa pilih-pilih makanan yang kita sukai.

Jodoh Pasti BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang