4. Dua Pangeran

185 39 22
                                    

Hoseok bangun dari tidurnya dengan sedikit terkejut ketika menyadari ada sosok lain di ranjang yang sama dengannya. Memang tidak mungkin mendapatkan kesempurnaan di hidup ini, asrama yang mewah ini ternyata hanya memiliki satu ranjang dan itu artinya harus berbagi dengan Jungkook. Beruntung ukuran ranjang besar, jadi tidak ada adegan tendang menendang.

Hoseok merenggangkan tubuhnya sebelum ia kemudian merangkak hendak turun dari ranjang, tapi... tiba - tiba saja kakinya dipegangi oleh seseorang yang jelas dan tidak lain adalah Jungkook.

"Waaaa..." Hoseok menjerit keras ketika kakinya ditarik hingga ia jatuh telungkup diatas ranjang, "Ya!!! Lepaskan aku!!!"

Hoseok menendangi Jungkook yang masih belum membuka mata sama sekali. Dan sialnya, ia lupa jika Jungkook adalah bangsa iblis. Kaki Hoseok yang masih di pegangi oleh Jungkook, membuat tubuhnya melayang dengan begitu ringannya keatas tubuh Jungkook dan ketika ia hendak melarikan diri dari atas tubuh Jungkook, tangan Jungkook malah melingkar memeluk tubuh Hoseok dengan cukup erat.

"Ya!!! Lepas!!!" Hoseok teriak dengan keras, ia tidak suka posisinya saat ini, apalagi Jungkook masih dengan semena - mena memeluk tubuhnya. Memangnya dia murahan di peluk - peluk seenaknya begini.

Karena kesal, Hoseok memukul cukup keras pada dahi Jungkook.

Jungkook perlahan membuka matanya, bukan karena pukulan Hoseok tapi karena teriakan menyakitkan masuk kedalam telinganya. Ketika matanya terbuka lebar, sosok Hoseok yang menemplok seperti cicak ada diatas tubuhnya. Karena terkejut, Jungkook melempar begitu saja tubuh Hoseok sampai jatuh dari ranjang.

"Kyaaa!!! aduh!!!"

Jungkook menghela nafas panjang, bisa - bisanya dia memeluk tubuh Hoseok dan kemudian melemparkannya begitu saja. Jungkook bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya pada Hoseok tapi Hoseok bangkit berdiri tanpa menerima uluran tangan darinya.

"Sakit tahu!!!" teriak Hoseok.

"Iya tahu," kata Jungkook.

"Kalau aku menangis nanti dimarahi lagi. Tapi dilempar seperti ini sakit lho," protes Hoseok.

"Iya maaf..."

Hoseok mendengus kesal, "Minta maafnya tidak tulus... menyebalkan!"

Jungkook mengerutkan kening, mulutnya sudah terbuka ketika hendak bertanya bagaimana minta maaf yang tulus tapi Hoseok sudah melangkah pergi menuju kamar mandi.

@@@@@

Jimin berusaha menahan tawanya ketika pagi - pagi sudah mendengar cerita Jungkook yang melempar teman sekamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin berusaha menahan tawanya ketika pagi - pagi sudah mendengar cerita Jungkook yang melempar teman sekamarnya.

"Kata dia, minta maafku tidak tulus. Bagaimana minta maaf yang tulus itu?" tanya Jungkook sembari beberapa kali menatap kearah Hoseok yang duduk di pinggir jendela.

"Ya... bagaimana ya... mungkin kau beri hadiah," kata Jimin.

"Hadiah apa?" tanya Jungkook.

"Kalau aku sih sukanya berlian ya..." Jimin mengoyangkan jari jemarinya.

"Hmmm... agak repot ya kalau mengikuti standarmu," Jungkook bangkit berdiri, dia akan coba dulu berbicara kembali pada Hoseok.

Namun langkah kakinya terhenti ketika mendengar suara kepak sayap yang membuatnya menoleh kearah jendela.

Hoseok yang mendengar suara kepak sayap, menolehkan kepala kearah jendela yang tepat ada disampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoseok yang mendengar suara kepak sayap, menolehkan kepala kearah jendela yang tepat ada disampingnya. Jendela terbuka begitu saja, seorang laki - laki muncul, berjongkok di kusen jendela sembari tersenyum lebar kearahnya.

"Hallo...." sapa murid laki - laki berambut pirang yang tersenyum lebar kearah Hoseok - Park Chanyeol.

Alih - alih menjawab Hoseok malah menjerit keras hingga membuat seisi kelas menatap padanya.

Chanyeol yang juga terkejut karena Hosoek mendadak berteriak, akhirnya bergerak membungkam mulut Hoseok dengan tangannya.

"Kau kenapa berteriak - teriak tidak jelas sih?" tanya Chanyeol yang sedikit sebal menatap pada Hoseok. Tapi dengan cepat ia menyadari jika sosok dihadapannya ini manis dan..... lucu.

"Hmmmph...hmmm... hppp...hppp... hmmpphh..." Hoseok berusaha menjelaskan dengan bahasa kalbunya.

Chanyeol tersenyum lebar menatap pada tingkah Hoseok yang semakin membuat sosok Hoseok lucu saja.

"Lepaskan.."

Hoseok dan Chanyeol sama - sama menolehkan kepala ketika tangan Jungkook memegangi cukup erat pada tangan Chanyeol yang masih membungkam mulut Hoseok.

Chanyeol melepaskan bekapannya pada tangan Hoseok, ia menyeringai lebar kearah Jungkook.

"Aku pikir kau tidak akan masuk sekolah Pangeran dari bangsa iblis," kata Chanyeol.

Hoseok menolehkan kepala kearah Jungkook dengan terkejut. Ia pikir Jungkook hanya bagian dari bangsawan atau keluarga kerajaan tapi bukan strata yang tinggi. Tapi....

"Seorang pangeran harus berpendidikan tinggi kan Pangeran Chanyeol dari bangsa vampir..." balas Jungkook.

Hoseok kali ini menolehkan kepala kearah Chanyeol, jadi laki - laki berambut pirang ini juga pangeran. Kenapa dia merasa semakin miskin dan semakin jelata saja. 

Fate-Jungkook-Hoseok's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang