13. Masalah Jimin - Seonghwa

161 33 23
                                    

Hari senin kembali harus dijalani oleh Hoseok. Ia yang masih satu kamar dengan Jungkook, tetap saja tidak bisa membiasakan diri ketika melihat tubuh kekar milik Jungkook. 

"Hoseok!!! Jungkook!!!"

Dan pagi hari yang seharusnya tenang, malah dikejutkan oleh Jimin yang mendadak masuk ketika Hoseok sedang berganti pakaian seragamnya. 

 "Ada apa sih Jimin??" tanya Hoseok sembari melangkahkan kaki keluar dari ruang ganti. 

Wajah Jimin sudah terlihat kesal sekaligus mau menangis. 

"Masa aku tidak boleh satu kamar dengan Seonghwa - ku tercinta," kata Jimin, "Padahal kan bangsa manusia srigala dengan kurcaci sama - sama di area bawah tanah."

"Kau satu kamar dengan siapa memangnya?" tanya Hoseok. 

"Kakakku.... dia yang meminta ke Jokwon songsaenim," jawab Jimin yang kemudian mendekat pada Hoseok, "Bilangkan pada Jokwon songsaenim ya... aku mau satu kamar dengan Seonghwa."

"Jangan dibantu... cuma mau beranak pinak saja dia ini," kata Jungkook yang menepuk dahi Jimin dengan cukup keras. 

"Ya... aduh aduh aduh... dahiku sakit..." Jimin berpura - pura memelas pada Hoseok, "Aku sangat mencintai Seonghwa dan ingin bersama dengannya... kalau bisa satu minggu 32 hari bersamanya, akan aku jalani. Ya... Hosoek ya.... bantu aku."

"Nanti aku dimarahi kakakmu..." kata Hoseok. 

"Bagian kakakku, biar aku yang menangani," kata Jimin menatap pada Hoseok dengan mata berbinar penuh harap, "Ya.... ya..."

Hoseok lama - lama menjadi tidak tega juga melihat Jimin yang mulai menangis meraung - raung. 

"Sudah jangan ikut campur urusan bangsa kurcaci," Jungkook menarik Hoseok mendekat padanya hingga pegangan Jimin pada Hoseok terlepas, "Mereka memang kecil, tapi memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Kalau kau sampai membuat kakaknya Jimin marah, bisa bahaya."

"Kau... kemarin bilang mencintaiku kan..." kata Hoseok, mata bulatnya menatap kearah Jungkook dengan penuh harap.

"Iya... aku memang mencintaimu," balas Jungkook yang mulai panas dalam karena Hoseok mendekat padanya. Jungkook semakin deg deg ser ketika Hoseok memegang tangannya dan menggenggam erat tangannya, "Kalau begitu, kau bisa kan menjagaku dari kakaknya Jimin."

Jungkook menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat. Ia mendekatkan wajahnya pada Hoseok, "Tapi aku minta hadiah ya."

"Tenang saja... akan kuberikan apapun..." balas Hoseok dengan penuh semangat. 

Jimin menatap kearah Hoseok sembari menggelengkan kepala, "Goblok... belum tahu saja dia kalau seme itu mesum - mesum."

@@@@@

Hoseok sama sekali tidak tahu jika area bawah tanah memiliki ruang santai yang sangat elegan. Ruang santai dengan ukuran yang lumayan besar itu memiliki beberapa set sofa yang terdapat di beberapa sudutnya. Setiap satu set meja dilengkapi dengan perapian. Dibagian tengah ruang santai ada beberapa meja billyard, meja permainan hoki dan meja permainan hologram yang terisi banyak permainan. Tapi ruang santai bawah tanah sedikit tidak menyenangkan ketika Hoseok datang dan mulai membicarakan keinginan Jimin yang disetujui oleh Jokwon songsaenim. Ternyata setelah semua orang tahu jika Hoseok adalah anak Daehi, bahkan para guru - pun menurut padanya. Tetapi akan sulit menaklukkan kakak dari Jimin. 

Hoseok menatap kearah Jimin, "Kau tidak bilang kakakmu semenakutkan ini."

"EHEM!!!!"

Hoseok menganggukkan kepalanya pelan kearah kakak Jimin - Kyungsoo. 

Fate-Jungkook-Hoseok's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang