Adik Kembar?

5.5K 310 3
                                    

Jung Minhyung, anak kecil berusia 7 tahun itu menatap penuh pada kaca besar yang menampilkan dua bayi terperangkap dalam sebuah kotak khususㅡyang ia sendiri bingung untuk apa. Tapi, yang ia tau bayi-bayi itu ialah adiknya. Dua bayi kembar yang  dilahirkan Ibunya beberapa waktu lalu adalah adik barunya yang saat ini tengah terbaring nyaman di kotak itu.

Minhyung pastinya heran. Papa-nya tidak pernah bercerita kalau ia akan punya dua adik sekaligus. Meski begitu, Minhyung tetap antusias dengan kelahiran adik-adiknya yang lucu.

"Dik bobo?" Jung Jeno, balita yang menginjak usia 3 tahun itu lantas berceletuk di sebelah Minhyung sambil menepuk-nepuk kaca di hadapannya dengan tak sabar. Ia ingin masuk dan melihat dua adiknya lebih dekat.

"Jangan." Minhyung memperingati sambil meraih sebelah tangan mungil Jeno, menghentikannya. Adiknya yang satu itu memang tidak sabaran. "Adik nanti bangun."

"Hai, jagoan Papa." Pria tinggi berwajah tampan tiba-tiba saja datang dari arah belakang Minhyung, mensejajarkan tubuh dengan dua anak lelaki kesayangannya sembari mengelus rambut mereka. "Sudah lihat adik?" katanya halus.

Si sulung keluarga Jung itu mengangguk pasti, mendongakkan kepala sembari menatap wajah Papa-nya. "Adik kembal?" tanya Minhyung kemudian.

Jung Jaehyun, nama lengkap si pria tampan yang merupakan ayah kandung Jung Minhyung dan Jung Jeno itu menganggukan kepala sembari mengukir senyuman tipis di bibir. "Iya, adik kembar. Nggak nyangka, ya?"

"Mu yat." Jeno merengek. Bibirnya mengerucut sambil menunjuk pada kaca. [mau liat]

"Jangan. Tunggu nanti, ya?" jawab Jaehyun lembut.

"Bubu?" tanya Minhyung lagi. Ia khawatir karena tak diizinkan untuk melihat Ibunya sedari tadi.

"Bubu juga masih tidur. Capek karena habis melahirkan adiknya kak Minhyung." Berikutnya, Jaehyun bangkit, membawa Jeno ke gendongan dengan sebelah tangan, lalu tangan yang lainnya menggenggam jemari Minhyung. "Kalian sudah makan?"

"Beyum." Si kecil Jeno menggeleng sambil mengerucutkan bibir. [belum]

"Ayo, makan dulu."

※※※

"Hai, cantik." Jaehyun menyapa dengan suara selembut kapas pada seorang pria manis yang baru saja membuka mata, kembali tersadar setelah beberapa jam beristirahat. Kekasihnya Jaehyun itu melenguh pelan, tubuhnya diderita rasa sakit terutama di bagian perut bawahnya. Sebelah tangannya yang terdapat infus pun digenggam Jaehyun dengan eratㅡtanpa berniat menyakiti. "Masih sakit sekali?" ujarnya prihatin.

Taeyong, pria cantik itu mengangguk lemah. "A-air," pintanya lirih karena tak ada tenaga, bibirnya yang pucat terlihat kering. Dia baru saja siuman setelah dioperasi. Cepat-cepat Jaehyun meraih segelas air dan menuangkan minuman. Dengan sigap, ia membantu Taeyong untuk menegakan punggung agar bisa menyesap air mineral itu pelan-pelan.

Usai memberinya minum, Jaehyun membaringkan kepala belakang Taeyong agar bisa bersandar nyaman di bantal, tak lupa memberikan belaian halus di surai sebagai tanda ucapan 'kamu hebat, sayang'. Ia meletakkan gelas yang masih berisi setengah ke atas nakas lalu kembali menggenggam jemari Taeyong.

"Bayi kita sehat?" tanya Taeyong kemudian.

"Iya, mereka sehat."

Jawaban Jaehyun membuat dahi Taeyong mengerut. "Mereka?" gumamnya tak paham.

"Iya, mereka." Jaehyun melebarkan senyuman, mengusap punggung tangan Taeyong dengan ibu jari. "Bayi kita kembar, sayang."

Mata bulat itu kian berkaca. Ada perasaan senang yang membuncah dada Taeyong setelah mendengar kalimat tersebut. Di balik wajahnya yang pucat, sinar mata bulat Taeyong tak dapat berbohong, tercerminkan rasa kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan. Setitik airmata turun tanpa diminta, Jaehyun yang melihat itu langsung menyekanya dengan perlahan.

"Terima kasih," ucap pria dominan itu dengan tulus. Jaehyun memajukan wajahnya, memberi ciuman kupu-kupu di puncak hidung Taeyong sebelum menyatukan kening mereka untuk saling berbagi senyuman dan tatapan penuh afeksi.

Sepasang suami-istri yang sudah menikah lebih dari 8 tahun itu tentu saja tidak percaya kalau kali ini mereka dikarunia dengan dua anak kembar. Pantas saja, perut Taeyong lebih buncit dari kehamilan sebelumnya. Berat badannya bahkan bertambah, dan anehnya saat ia melakukan USG tiap bulannya, tidak ada tanda-tanda kalau ada dua janin yang tumbuh di kandungannya.

"T-tapi kita baru menyiapkan satu nama," ujar Taeyong bingung.

Jaehyun terkekeh. "Kak Minhyung sepertinya memiliki sebuah nama waktu itu," bisiknya di atas bibir Taeyong.

"Dia menyiapkan nama juga?"

"Ya. Dia menuliskannya di buku hariannya. Mungkin kak Minhyung memang berniat mencari nama untuk adiknya, tapi dia ragu karena kita sudah sepakat dengan satu nama."

Ah, Taeyong jadi ingat. Dia dan Jaehyun menyepakati sebuah nama Jung Sungchan untuk bayi mereka saat usia kandungannya menginjak angka 3 bulan. Memang terlalu cepat, tapi waktu itu kebetulan saja tiba-tiba ingin membicarakan sebuah nama.

Taeyong tertawa mendengar kelakuan anak sulungnya. "Bayi kita pasti akan sangat manja pada kak Minhyung. Dia lahir untuk tidak mengecewakan kakaknya yang sudah menyiapkan nama," ujarnya yang berhasil melebarkan senyum manis di bibir Jaehyun. "Siapa namanya?" tanya Taeyong lagi.

"Jung Beomgyu."














><

Panggilnya kak Minhyung, because he is Big Brother, hehe.
Welcome to my world!

Big Brother 》❥ Jung FamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang