Kasih Sayang

2.2K 191 13
                                    

Jika dilihat dari sudut pandangan Minhyung sebagai seorang anak yang cerdas dan rasa keingintahuan yang tinggi, ia kerap melihat orangtuanya selalu melakukan hal-hal yang tak masuk akal.

Salah satunya ini, 'makasih' adalah kalimat yang sering mereka ucapkan selain 'aku sayang kamu' tanpa konteks yang jelas.

Padahal setahu Minhyung, ucapan itu terlontar saat kita merasa ditolong atau mendapat pemberian dan pujian. Namun, Papa dan Bubu tidak pernah memberikan hadiah kepada satu sama lain saat mengucapkannya. Mereka juga tidak saling memuji sebelum melontarkan ucapan 'makasih' itu.

Seperti ini contohnya, Minhyung tau jelas kalau Jaehyun yang merupakan Papa sekaligus Kepala Keluarga selalu bekerja keras dari pagi tiap sore, kadang kala pulang terlambat karena harus lembur. Dan, dari buku yang Minhyung pernah baca, dijelaskan kalau pasangannya yakni seorang istri harus menyambut suami pulang, melayani ataupun menyiapkan makanan. Itu sudah kewajiban. Tapi, Papa-nya Minhyung tidak begitu.

Iya sih, memang Bubu selalu menyambut Papa dengan riang. Namun, tiap kali Papa-nya pulang larut malam dan menemukan mereka semua tertidur di ruang tengah dengan televisi yang menyala, Jaehyun tidak akan sungkan ataupun marah karena tidak ada yang menyambutnya, malah Jaehyun menggendong mereka satu-satu ke kamar secara bergiliran (iya, ini Minhyung pura-pura tidur agar dipeluk Papa sampai kamar, tolong rahasiakan, ya?). Jaehyun tidak protes ataupun menasehati Bubu-nya harus seperti sosok di dalam buku itu.

Anehnya lagi, Papa-nya berbisik di telinga Bubu untuk mengucapkan kalimat 'makasih ya, sayang' sebelum menciumnya. Minhyung heran, tentu saja. Terima kasih untuk apa? Bubu tidak menyambut Papa pulang ataupun menyiapkan makan malam untuk Papa. Lantas, untuk apa?

Bukan itu saja. Bubu juga pernah melakukan hal yang sama. Sewaktu hari Minggu, Bubu mengajak Minhyung untuk menjenguk Nenek, meninggalkan Papa yang menjaga ketiga adiknya selama seharian penuh.

Begitu mereka berdua pulang menjelang malam, suasana rumah tampak terlihat berantakan, ada mainan yang berserakan di ruang tengah, bercampur noda makanan dan bubuk susu bertaburan di lantai. Minhyung pikir Bubu akan marah setelah tahu kalau Papa ikut tertidur sewaktu menidurkan si kembar di kamar. Tapi, tidak. Taeyong malah memindahkan tubuh Jeno yang tertidur di atas dada Jaehyun lalu menyelimuti mereka satu persatu. Tak lupa pula, Taeyong mencium kening Jaehyun sambil mengucapkan, 'makasih, sayang' dengan lembut.

Papa membuat seluruh isi rumah berantakan, tapi Bubu tidak marah sedikitpun atau protes. Jujur saja, ini sangat membingungkan untuk Minhyung. Orangtuanya itu berterima kasih atas dasar apa sebenarnya?

Jika ucapan terima kasih itu terlontar dari bibir Bubu ketika Papa pulang sembari membawa sebuket bunga ataupun makanan cepat saji yang sangat mereka sukai itu, ataupun Papa yang berterima kasih kala Bubu membuatkan makanan kesukaannya yang banyak, mungkin Minhyung tidak akan se-heran ini.

Belum cukup perihal ucapan 'makasih' tersebut, Minhyung dibingungkan lagi dengan sikap orangtuanya yang suka sekali meninggalkan kamar setelah mereka semua tertidur.

Ada di mana Minhyung secara tak sengaja terbangun dan tidak menemukan orang tuanya yang tertidur bersama ketiga adiknya yang lain, jadi ia keluar kamar dan menuju ruang dapur, menemukan Taeyong dan Jaehyun yang sedang makan malam berdua.

Tidak ada yang istimewa sebenarnya. Makanan mereka hanya berupa lauk yang dimasak Bubu hari ini―oh ya, ada satu botol kaca yang berisikan minuman berwarna merah keunguan bersama dua gelas antik di atas meja yang tak pernah Minhyung lihat sebelumnya di meja makan. Mereka makan sambil mengobrol banyak hal yang sebenarnya Minhyung tak paham apa maksudnya. Namun, mereka tampak sangat senang, sangat bahagia dan cerah untuk waktu yang sebenarnya dikhususkan beristirahat.

Big Brother 》❥ Jung FamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang