Flashback
"Atsumu-kun.." Langkah Tobio sedikit terseret mengikuti pemuda bersurai coklat yang menggandeng tangannya.
Area sekolah sudah sepi, kelas-kelas kosong sejak 30 menit lalu ketika bel pulang dikumandangkan. Langit berubah jingga dan burung-burung berterbangan menuju sarangnya.
Lelaki yang Tobio panggil dengan nama Atsumu mengajak Tobio ke ruang perlengkapan olahraga.
"Ja ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu.. Pejamkan matamu." Atsumu tersenyum sambil menatap yang lebih pendek. Tobio mengangguk, ia duduk di tumpukan matras sambil netranya tertutup.
"Nah sekarang buka. Happy birthday, Tobio-kun.."
Sebuah cupcake cookies and cream dengan toping sparkle terlihat begitu manis di mata Tobio. Dengan sebuah lilin di ujungnya, Atsumu menyodorkan cupcake itu ke depan Tobio.
"Atsumu-kun, arigatou.." Si biru merasa terharu dan segera usai meminta sebuah permohonan dalam hati, laki-laki manis itu meniup lilinya.
Atsumu tersenyum, ia mengelus kepala Tobio kemudian mencium pipinya.
"Oke oke kalian saling mencintai. Lalu apa?" Sakusa mendengus mendengar cerita Tobio. Si biru yang dipotong di tengah-tengah jadi malas melanjutkan.
"Lupakan saja kalau tidak mau sungguh-sungguh mendengarnya."
Mampus, Sakusa cepat-cepat menepuk bibirnya sendiri sebelum menangkup punggung tangan Tobio. "Maaf.. Kumohon lanjutkan.."
Tobio menunduk. Ia merangkul lututnya sendiri dan kepalanya bersanggah. "Selanjutnya dia menciumku, tepat di bibir.. Ciuman pertamaku..
Aku merasa sangat bahagia saat itu, bagaimana dia menangkup pipiku, membelai rambutku, dan mengatakan dia cinta mati padaku.
Aku juga sangat mencintainya. Ciuman pertamaku, cinta pertamaku, Miya Atsumu.
Dia laki-laki yang periang dan mudah akrab dengan orang lain. Dia sangat suka puisi dan lagu, bahkan dia juga yang mengenalkanku pada band yang selalu kusebutkan. Semua. Semua yang kau lihat dan kenal. Itu bukan aku. Itu semua sifat Atsumu yang sengaja aku tiru.
Termasuk tidak menyukai makanan manis. Sejujurnya aku sangat suka. Tapi Atsumu tidak suka. Jadi aku juga tidak menyukainya.
Kenapa? Kenapa aku begitu? Kenapa aku berpura-pura seolah aku bisa menjadi dirinya. Ini tentang rasa bersalahku.."
Sakusa terdiam menyimak. Suara Tobio terdengar kelam dan parau sampai setitik air mata jatuh, Sakusa segera waspada dengan memeluk Tobio dari samping.
.
"Nhhh Atsumu-kunh.." Pakaian Tobio sudah terburai dan tubuhnya tersentak maju mundur diatas matras. Air mata terlihat menggenang di pelupuk mata dan pipinya kemerahan.
Ini adalah pertama kali dalam hidupnya. Dia begitu percaya dan cinta pada Atsumu sampai rela menyerahkan segalanya. Pemuda diatasnya terus menghentak, sesekali menggeram menemani desahan Tobio dan suara napas mereka yang menderu.
"Tobio.."
"Hmm?" Tobio berusaha membuka matanya. Seketika ia kaget karena di dalam ruangan itu tak hanya ada dia dan Atsumu tapi juga teman laki-laki si sulung Miya.
"Kau berhasil mendapatkannya Tsumu?"
"Sial, dia sangat seksi."
"Kau sudah merekamnya, Suna?"
"Aman. Ekspresinya terlihat sangat panas."
"Oi Tsumu cepatlah minggir biar gantian."
Mata Tobio melebar. Di depannya hanya Atsumu yang berhenti bergerak dan menunduk. Kali ini air mata Tobio mengalir seolah sungai. "Atsumu-kun.." Apa-apaan semua ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Poetry Love (SakuKage) End
Teen FictionSakusa adalah pemuda SMA yang menyukai sajak dan lagu dari pada memiliki teman. Hidupnya yang tenang dan terkesan tanpa tantangan berubah saat seorang anak pindahan mulai menorehkan warna dalam hidupnya. pair: Sakusa Kiyoomi x Kageyama Tobio discla...