PoV 2
.
.
.
"Kiki! Toro!" panggil pemuda berambut hitam pada kedua temannya yang kini berada tak jauh dari kalian.Keraguan untuk mendekati kedua orang itu mulai terbesit di hatimu. Belum lagi, kamu juga jarang berkomunikasi dengan orang hingga membuatmu bingung harus bersikap bagaimana di depan orang.
Disaat kamu berencana untuk kabur secara diam-diam, tanpa kamu duga Sho malah memegang tanganmu dan secara otomatis kamu ikut menemui kedua orang dengan warna rambut yang berbeda itu.
Setelah kalian sampai di hadapan mereka, pemuda dengan rambut hijau tua sedikit melemparkan tas pada Sho, "Nih, tas mu."
"Thanks." ucap Sho singkat sambil menangkap tas nya.
"Wihh, ada [Name]. Hola [Name]! Ini, tas mu aku bawain." kata Kiki sambil memberikan tas [fav color] padamu.
"Makasih." ucapmu agak pelan.
"Ngebakso nya jadi kan?" tanya Sho.
"Jadi dongg, masa enggak." jawab Kiki.
"Terus itu [Name] gimana? Pulang sendirian?" tanya Toro.
Belum sempat kamu menjawab, Sho menggantikanmu untuk menjawab pertanyaan dari Toro.
"Dia ikut ngebakso sama kita, terus nanti pulangnya aku yang anterin." jawab Sho santai sambil tetap memegang tanganmu.
"Ekhem." Kiki berdeham disengaja yang membuat kalian melihat kearahnya.
"Ciee yang lagi modus. Ekhem, ekhem." ucapnya dengan batuk yang dibuat-buat.
"Apa sih? Siapa yang modus?" tanya Sho.
"Itu [Name] kenapa dipegangin terus? Modus yaa?" goda Kiki dengan mata kucingnya.
"Tadi dia mau kabur. Biar dia gak kabur lagi, ya udah aku pegangin." jawab Sho dengan raut datar andalannya.
"Udah ngaku ajaa, kita dukung hubungan kalian kok. Iya kan, Tor?" tanya Kiki.
"Iyain. Udah ayok ngebakso." jawab sekaligus ajak Toro yang mulai berjalan mendahului kalian.
"Tungguin kek." ucap Kiki dengan suara pelan.
Tadinya Kiki nampak ingin memegang tanganmu, tapi Sho menepis tangan Kiki dengan tangan kirinya yang tidak memegang tanganmu.
"Jangan pegang-pegang." ucapnya.
"Lah itu kamu pegang-pegang [Name]!" protes Kiki yang sepertinya tidak terima.
"Aku pengecualian. Jadi cuma aku aja yang boleh." ujar Sho santai yang memeletkan lidahnya seolah sedang mengejek.
"Mana bisa gitu? Emang kamu siapanya [Name]?" tanya Kiki.
"Calon suaminya." jawab Sho dengan singkat, padat, dan jelas.
"Bukannya kalau beda agama gak boleh nikah ya?" tanyamu dengan raut polos seakan tanpa dosa yang berhasil mendatangkan panah imajiner yang menusuk Sho.
"Pfft- tuh dengerin!" ucap Kiki meledek.
Sedangkan Sho yang masih tertusuk hanya bisa terdiam sambil tetap mempertahankan ekspresi datarnya.
Kiki kembali meraih tanganmu, "Yaudah [Name] sini sama aku aja."
"Kamu udah ada Amu. Jangan serakah." ucap Sho yang menarik tanganmu hingga membuatmu lebih berdekatan dengannya.
"Jangan tarik-tarik anak orang. Kasian." ucap Kiki yang malah ikut menarik tanganmu hingga membuatmu jadi lebih dekat dengan Kiki.
Sho kembali menarik tanganmu, "Kamu juga jangan tarik-tarik tangannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Bond (WEE!!! x Reader)
FanfictionKejadian buruk yang terjadi di masa kecil membuatnya tak lagi mempercayai adanya ikatan. Penindasan, juga kekerasan yang dilakukan oleh keluarganya sendiri membuatnya tumbuh menjadi gadis tertutup dan lebih memilih untuk menghindari adanya ikatan de...