Amu PoV
.
.
.
"Baiklah anak-anak madesu. Sebelum kelas mulai, kita absen dulu." ucap Pak Eko didepan kelas."Amu." panggilnya.
"Haderr." sahut ku spontan.
"Amu lagi ngapain kamu?" tanya Pak Eko yang membuatku setengah grogi.
"Eh, baca buku Pak!" jawabku yang sebenarnya sedang memainkan ponsel dibalik(?) bukuku.
"Awas kalau main HP." peringatnya.
Aku yang memang sedang bermain HP pun menjawabnya dengan tertawa hambar, "Hehe... Iya Pak."
Sambil memainkan ponsel atau HP, aku mendengar Pak Eko yang mengabsen setiap nama murid di kelas.
--tunggu... Rasanya ada yang kurang...?
Oh iya! Upi dimana? Perasaan tadi dia sudah datang... Dan satu lagi, Sho juga belum kelihatan.
"Tor, Toro, Tor, Tor." panggilku pada Toro.
"Apa?" sahutnya.
"Upi sama Sho mana sih? Jam segini belum keliatan, -- tapi perasaan tadi Upi udah ada deh..." tanyaku yang setengah berpikir kenapa Upi belum kelihatan padahal tadi dia berangkat bersamaku.
"Hmm... Kalau Sho aku gak tau, kalau Upi itu baru masuk." jawab Toro yang menunjuk ke suatu arah.
Tatapanku mengikuti arah yang ditunjuk Toro, dan terlihatlah Upi yang masuk kelas dengan mengendap-endap agar tidak ketahuan kalau dia terlambat--walaupun sebenarnya tidak begitu sih... Ah, tapi karena dia terlambat masuk kelas, berarti dia memang terlambat?
Sudahlah, lupakan saja.
"Kemana aja sih? Jam segini baru masuk kelas." tanyaku.
"Aku tadi ada sedikit urusan." jawabnya.
Aku mengernyit bingung, "Urusan apa?"
"Ada deh~, hehe." jawabnya (sok) misterius.
"Amu, Upi, jangan ngobrol kalian." tegur Pak Eko.
Secara spontan Upi langsung duduk di sebelahku dan aku langsung menghadap ke depan, "Iya Pak, maaf."
"Shoto." panggil Pak Eko.
Tidak ada sahutan dari orang yang bersangkutan.
"Sho? Gak ada yang tau Sho dimana?" tanya Pak Eko.
Karena aku memang tidak tahu Sho dimana, jadi aku hanya bungkam. Begitu pula dengan murid yang lain.
Namun tak lama kemudian, terdengar suara krasak-krusuk(?) dan terdengar suara keras seperti ada sesuatu yang jatuh dari atap.
Ah, ternyata bukan 'seperti'. Tapi memang ada yang jatuh dari atap, dan orang yang jatuh dari atap itu ternyata Sho.
Astaga... Sebenarnya dia ngapain sih? Kok masuk kelas malah lewat atap begitu?
"Disini Pak." ucap Sho dengan santai.
Pak Eko nampak tertekan. Sepertinya beliau sudah lelah.
"Lain kali masuk lewat pintu. Nanti istirahat kamu pergi ke ruang BK." tutur Pak Eko.
"Siaapp." kata Sho yang sepertinya tidak keberatan sama sekali.
Setelah semua murid sudah di absen, jam pelajaran pun dimulai sampai jam istirahat tiba.
Entah kenapa aku malah tiba-tiba teringat tentang [Name]. Memang benar, tadi pagi Upi menepuk punggungnya dengan cukup kencang, tapi tidak mungkin sekencang itu sampai membuatnya langsung jatuh terduduk seperti itu kan? Dan lagi... Kenapa memakai syal dan masker? Apa dia sedang sakit tapi memaksakan diri untuk masuk sekolah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Bond (WEE!!! x Reader)
FanfictionKejadian buruk yang terjadi di masa kecil membuatnya tak lagi mempercayai adanya ikatan. Penindasan, juga kekerasan yang dilakukan oleh keluarganya sendiri membuatnya tumbuh menjadi gadis tertutup dan lebih memilih untuk menghindari adanya ikatan de...