[Name] PoV
.
.
.
Hari ini adalah hari minggu. Karena ini adalah hari libur, aku tidak ada kegiatan sekolah ataupun kegiatan yang lain. Memang benar, tadi aku sudah melakukan kegiatan bersih-bersih rumah yang sudah menjadi rutinitasku disaat hari libur. Tapi kini aku benar-benar bosan karena kegiatan rumah dan tugas sekolah sudah ku selesaikan semua.Oh iya, jika kalian bertanya dimana kedua orang itu, kini mereka masih tertidur lelap di kamarnya. Dan aku sama sekali tidak ada niat untuk membangunkan mereka karena pasti mereka akan marah jika aku mengganggu kegiatan hibernasi mereka.
Nah, sekarang apa yang harus ku lakukan? Hanya duduk diam sembari menonton TV seperti ini benar-benar membuatku jenuh.
Ah, benar juga. Kenapa aku tidak melakukan kegiatan favoritku saja? Hanya dengan membayangkannya saja sudah mampu untuk membuatku merasa tenang dan bebas karena berhasil memasuki duniaku sendiri.
Aku mematikan TV dan langsung beranjak menuju kamarku diiringi oleh suaraku yang tengah menyenandungkan suatu nada acak.
Sesampainya di kamar aku langsung mencari sebuah buku dengan sampul berwarna [fav color] dan ukurannya yang sama seperti buku catatan biasa.
Aku jadi teringat, dulu Ibu membelikan buku ini padaku untuk dijadikan sebagai buku harian dimana aku bisa menuangkan perasaanku dengan bebas disana. Tapi hingga kini aku malah menjadikannya sebagai tempat dimana imajinasiku bisa berkembang menjadi suatu rangkaian kata hingga menjadi sebuah cerita.
Jujur saja, daripada menuangkan perasaanku secara langsung, aku lebih suka menuangkan perasaanku dalam sebuah cerita. Itu karena disaat aku menulis sebuah cerita, disaat itu jugalah aku dapat berpetualang dengan bebas mengarungi imajinasi juga perasaanku sendiri.
Untuk saat ini aku memang masih belum tahu apa tujuanku saat menulis, tapi karena itu sudah termasuk hobiku, aku sama sekali tidak keberatan jika harus menghabiskan sebagian besar waktuku untuk menuliskan sebuah cerita.
'Tringg'
Disaat aku masih fokus pada tulisanku, terdengar suara notifikasi dari HP [fav color]ku membuatku seketika mengalihkan perhatian pada ponselku.
Oh, ternyata pesan dari Sho.
"[Name], lagi sibuk gak?" tanyanya lewat pesan itu.
Aku menggerakkan jari-jari tanganku untuk mengetik balasannya, "Gak sih, cuma lagi nulis cerita. Kenapa emang?"
"Ke taman itu yuk. Tapi aku ajak yang lain gapapa kan? Biar kita bisa ngobrol bareng dan jadi makin dekat." balasnya lewat pesan itu.
Hmm? Yang lain itu maksudnya Amu, Upi, Kiki, dan Toro kan? Ya sudahlah, aku juga sudah mulai nyaman saat mengobrol dengan mereka. Lagipula mereka juga orang baik yang masih mau berteman denganku sekalipun mereka sudah tahu hampir semuanya tentangku.
"Iya gapapa, ajak aja."
Tanpa harus menunggu lama, pesan balasan darinya terlihat di layar HP-ku,
"Oke."
Setelah melihat balasan itu, aku mematikan HP-ku dan memasukkannya kedalam tas kecil yang akan ku bawa. Karena ukuran tas nya juga untungnya tidak terlalu kecil, aku pun memasukkan buku harianku dalam tas agar aku bisa langsung menuliskannya disaat ide muncul dalam pikiranku.
Untuk penampilanku sendiri, aku memilih sebuah dress putih berlengan panjang, ikat pinggang kecil berwarna cokelat kayu, stocking berwarna hitam yang menutupi area kakiku, serta sepatu boots yang juga berwarna cokelat kayu. Tak lupa aku membawa tas kecil berisi HP dan buku harianku yang sudah lengkap dengan sebuah pulpen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Bond (WEE!!! x Reader)
FanfictionKejadian buruk yang terjadi di masa kecil membuatnya tak lagi mempercayai adanya ikatan. Penindasan, juga kekerasan yang dilakukan oleh keluarganya sendiri membuatnya tumbuh menjadi gadis tertutup dan lebih memilih untuk menghindari adanya ikatan de...