Suara ombak memecahkan keheningan disekitarnya. Gadis itu duduk sendirian menatap kosong kearah laut, berusaha sekuat tenaga mengontrol pikirannya agar ia tak berjalan lurus kedepan berbaur dengan ombak. Tak ada pergerakan, tak ada obrolan hanya suara ombak yang terdengar. Manusia mana yang ingin kelaut tengah malam. Terlalu banyak misteri laut yang tak bisa ditebak hingga disebut mematikan. Hanya manusia manusia putus asa yang tak takut akan semua itu. Bagaimana bisa takut jika harapan saja sudah lenyap. Lagi lagi hanya bulan yang menemaninya.
"Untuk apa ?" Pertanyaan yang tak jelas dilontarkan pada siapa. Setelah sekian lama duduk terdiam akhirnya sebuah pertanyaan keluar dari bibirnya yang luka itu. Jangan salah sangka, ia tak dihajar penjahat tak dilabrak istri sah juga. Ia menghajar dirinya sendiri.
Gadis itu mengucapkan pertanyaan yang sama berulang kali, dari mulai berbisik hingga berteriak kesetanan. Berharap dapat jawaban atas pertanyaannya,namun nihil.
Lagi lagi ia melukis diatas canvas yang berbahan kulit. Cat merah mulai memenuhi canvas namun tak ada hujan. Gadis itu terlalu fokus pada kegiatannya hingga tak sadar fajar akan segera tiba. Kegiatan melukisnya berakhir bersamaan dengan pecahnya sebuah tangisan. Bukan karna lukisannya namun karna luka yang tak dapat dilihat oleh siapapun."Kenapa aku" tanyanya lagi. Keadaan tak jauh berbeda dari sebelumnya. Terus bertanya tanpa mendapatkan jawaban. Semua manusia menyuruhnya untuk berhenti mengeluh, menyuruh perbanyak syukur dan mulai melihat sekelilingnya namun manusia manusia berisik itu hanya mampu menyuruh tanpa melakukan. Buktinya bukankah mereka juga tidak melihat sekitarnya hingga tak sadar ada manusia yang sedang babak belur dihajar semesta. Tak ada yang berusaha mencari tau mengapa gadis itu sangat menyukai pakaian lengan panjang atau baju kebesaran yang menenggelamkan tubuhnya, tak ada yang ingin tahu mengapa isi lemari gadis itu hanya terdapat warna hitam. Tak ada yang peduli ada perih dibalik sebuah tawa yang menggema disebuah tongkrongan. Mereka tak salah bukan kewajiban mereka untuk tau semua itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
sedikit tentangku
Historia CortaHanya Sepenggal kalimat tentang seorang gadis yang tak tahu harus bercerita kemana lagi