bimbang

4 0 0
                                    

Gadis itu membuka jendela menatap bulan yang bersinar sempurna.
Tangannya perih, berdarah lagi dibagian nadi
Ini yang kesekian kali.
Ia bertanya pada bayangan hitam disampingnya "kamu tau aku hampir menyerah lagi bukan"
"Tapi kamu gagal lagi" ucap sang bayangan sambil tertawa
Terdengar mengesalkan namun faktanya sampai detik ini ia masih berdiri disini memandangi langit yang sama
"Entah apa yang membuatku bertahan sampai sekarang, manusia manusia yang menjadikan bunuh diri sebagai pelarian memang terlihat seperti pengecut dan aku salah satunya" ucap gadis dewasa itu bermonolog

"Sampai kapan?"

Sang gadis menoleh pada yang melontarkan pertanyaan. Ia diam bukan tak tahu harus menjawab apa namun tak tahu arah pertanyaan

"Sampai kapan membunuh dengan ketakutan"

Diamnya kali ini jelas, tahu akan jawaban yang ada namun tak bisa berkata. Karna benar adanya. Dari sekian banyak percobaan, Kerap kali ia takut mati namun enggan bertahan hidup. Sebungkus Indomie dan sekotak susu strawberry kesukaannya sudah tak mampu menjadi alasan.

Tak hanya kehilangan arah ia juga kehilangan diri. Kerap kali bimbang dengan arah hidup. Lehernya tercekik oleh ekspetasi dan harapan manusia disekelilingnya. Mereka terlalu sibuk menumpuk beban ekspetasi pada bahunya tanpa pernah bertanya apakah ia baik baik saja dengan semua ini ? Apakah ia mampu.

Entah sampai kapan
Hidup seperti ini benar benar melelahkan. Jiwanya selalu penat meski sudah rehat seharian.

sedikit tentangkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang