Gadis itu termenung memikirkan kalimat dari buku yang dibacanya
"hidup itu memang cuma dongeng nona"
Kalimat yang mampu mengganggu pikirannya. Setelah dipikir pikir kalimat itu benar ada nya. Hidupnya bagai dongeng yang diceritakan kepada anak kecil yang selalu terlihat bahagia dan berakhir happy ending. namun dibalik itu terdapat kisah tragis yang tak diketahui oleh setiap anak kecil. Kisah indah hanyalah sebuah hiburan agar para anak kecil tidak menangis ketakutan. Begitupun hidup gadis itu, terlihat seperti seorang gadis yang sangat beruntung. semua temannya bahkan iri padanya dan berkata bahwa mereka juga ingin seperti dirinya. Sayangnya mereka tak pernah tau kesedihan yang dialami gadis itu dibalik semua canda tawanya. Mereka tak pernah tau luka macam apa yang sudah dialami gadis itu hingga tak dapat merasakan apapun lagi. Ia tak ingin terus terusan memakai topeng kebahagiaan yang sangat palsu ini tapi ia juga tak tahu cara melepaskan diri. Layaknya princess disetiap dongeng pengantar tidur ia seperti tak berdaya atas tuntutan membahagiakan setiap manusia yang ditemui. Bibirnya dipaksa tersenyum padahal hati nya sudah menjerit kesakitan. Suara yang dapat keluar hanya "gapapa kok aku baik baik saja" padahal pikirannya sudah berkelana mencari cara untuk mengakhiri hidupnya dengan cepat dan mudah. Lantas apa yang baik baik saja ? Bahkan lengan dibalik bajunya itu penuh dengan goresan dengan tinta merah dan sayangnya lagi lagi ia pandai menyembunyikan kesakitannya. Mata yang belum terlelap sepanjang malam pun berhasil ditutupi dengan kacamata hitam dengan dalih "ini fashion"
Suara tangis disetiap malam berganti dengan tawa yang begitu ceria disetiap paginya. Dibalik semua itu ia pernah berharap setidaknya ada satu saja manusia yang menyadari semua kepalsuannya sebelum akhirnya ia membuang harapan itu beberapa menit kemudian karna tersadar beberapa kesakitan yang ia rasakan berakar dari H.A.R.A.P.A.N
KAMU SEDANG MEMBACA
sedikit tentangku
Cerita PendekHanya Sepenggal kalimat tentang seorang gadis yang tak tahu harus bercerita kemana lagi