2

1.3K 145 0
                                    

Jennie terbangun dari tidurnya karena merasakan posisinya yang tak nyaman. Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 4 sore

"Gue tidur di ruang makan?" Seketika ingatannya kembali pada kejadian siang tadi, dia bergegas menuju kamar tidur untuk memastikan kebenarannya

Dibukanya pintu itu, Ia menghentikan langkahnya saat melihat dua anak perempuan sedang tertidur pulas di atas ranjangnya.

"Jadi tadi itu benar benar nyata?" Batinnya

Perlahan dia melangkah mendekati kasur, dia duduk di sisi kasur sebelah kiri. Dia memandang kedua anak tersebut dengan pandangan teduh, entah mengapa hatinya jadi menghangat melihat wajah polos mereka yang sedang tertidur pulas.

"Aku gak tau ini beneran apa enggaknya, kalau dipikir pikir ini gak masuk akal sama sekali. Tapi kenapa wajah kalian mirip denganku? Mungkin itu hanya kebetulan? Bukankah kita punya 7 kembaran di dunia ini. Tapi aku sudah terlanjur nyaman dengan kalian. Baiklah, aku akan merawat kalian sebisaku" Ucapnya tersenyum tulus

Tangannya perlahan terangkat mengusap rambut Ella yang sedang tertidur di sampingnya

"Mom" Lirihnya dengan suara khas bangun tidur, Ella terbangun.

"Eh, ya. Kau terganggu? Maaf, ayo tidur lagi" Jennie menatap Ella sambil mengusap perlahan rambutnya

"Tidak mom, Ella sudah terlalu lama tertidur"

"Kalian benar benar anakku dimasa dep__" Jennie ingin memastikan sekali lagi tapi langsung dipotong oleh Ella

"Mommy sudah menanyakan itu berkali-kali dan jawabannya tentu masih sama"

"Sudah ya mom, ini udah sore. Ella mau mandi dulu" Lanjutnya sembari bangkit dari tempat tidurnya

"Mau aku bantu mandinya?" Jennie belum terbiasa memanggil dirinya sendiri mommy

"Tidak usah mom, aku bisa sendiri. Mommy bangunkan Jiwoo saja" Ella berjalan menuju kamar mandi, namun suara Jennie menghentikannya

"Baiklah, akanku carikan baju lamaku untuk kalian"

"Di dalam tas ini ada dua pasang bajuku dan Jiwoo mom, jadi mommy tidak usah mencari baju mommy" Ella berjalan kearah sofa yang ada di dalam kamar Jennie untuk mengambil tas kecil yang dia letakkan di sana. Lalu, diserahkannya tas itu kepada Jennie

"Benarkah? Kalau gitu setelah mandi kita beli beberapa keperluan kalian oke?"

"Siap mom"

Setelah Ella masuk kedalam kamar mandi, Jennie beralih kepada Jiwoo untuk membangunkannya

"Hey, Jiwoo. Ini sudah sore, Jiwoo harus bangun lalu mandi"

"Eung" Jiwoo mengelit pelan lalu membuka matanya perlahan. Dikedipkannya kedua mata itu, sungguh menggemaskan sekali pikir Jennie

"Ayo bangun. Jiwoo mandi lalu bersiap, kita akan pergi berbelanja"

"Oke mom, tunggu sebentar" Dengan semangat Jiwoo berlari menyusul Ella menuju kamar mandi

Jennie terkekeh melihat kelakuannya, dia membuka tas kecil Ella untuk menyiapkan pakaian mereka.

***

Setelah lama berkeliling, tak terasa hari sudah berganti menjadi malam. Jennie berniat untuk mengajak kedua anak tersebut untuk menuju salah satu restoran di sana.

"Kalian capek?" Jennie bertanya

"Iya mom, Ella sangat capek"

"Mau makan malam dulu tidak?"

Keduanya mengangguk bersemangat.

Disinilah mereka sekarang, di restoran untuk melaksanakan makan malam. Jennie sedang melihat lihat menu, lalu pandangannya tertuju pada kedua anak yang duduk di kursi sebelah kanan dan kiri meja.

"Pilih makanan yang kalian inginkan" Jennie menyondorkan menu tersebut kehadapan mereka

"Terserah mommy saja, semua pilihan mommy pasti kita menyukainya" Ella menjawab

"Benarkah?"

Keduanya mengangguk

"Umm, gimana kalau steak? Kalian mau?"

Mereka kembali mengangguk

"Steak tiga porsi ya mbak"

"Minumannya?"

"Emm, satu coffe dan dua susu hangat"

"Baik kak, ada lagi?"

"Dan ice cream!!!" Seru Jiwoo bersemangat

"No no no, tidakk boleh. Ini sudah malam, jangan memakan ice cream. Yang lain saja ok?"

"Tapi Jiwoo ingin ice cream mom" Jiwoo merengek

"Ga boleh sayang, besok saja bagaimana?" Jennie berusaha membujuk

"Tapi Jiwoo maunya sekarang" Jiwoo mengerucutkan bibirnya

"Jiwoo, nurut sama mommy" Tegur Ella

"Besok deh, aku janji" Jennie mengarahkan jari kelingkingnya dihadapan Jiwoo

Jiwoo menatap Jennie lalu mengarahkan jari kelingkingnya untuk bertautan dengan jari kelingking Jennie

"Janji?"

"Iya, janji"

"Jadi bagaimana kak?"

"Sudah, itu saja mbak" Jennie tersenyum tipis

"Baik kak, tunggu sebentar pesanan akan segera kami antarkan"

Pelayan restoran sudah pergi, menyisakan tiga perempuan berbeda generasi tersebut. Saat sedang asik mengobrol, pandangan Jiwoo tertuju pada seorang pria tampan yang memiliki mata tajam bak seekor elang baru saja memasuki restoran.

"Kak, kak Ella" Jiwoo menggoyang tangan Ella pelan

Pandangan Jennie dan Ella teralihkan kepada Jiwoo. Ella menatap Jiwoo, lalu pandangannya tertuju pada sosok laki laki yang berjalan menuju meja kosong. Bukankah itu daddy? Ucapnya dalam hati. Ya pria yang baru saja masuk ke dalam restoran itu daddy mereka dimasa depan.

Sekarang Ella tahu apa yang akan Jiwoo katakan, mommy nya tidak boleh tahu

"Ada apa sayang? Jiwoo menginginkan sesuatu?" Jennie yang melihat bertanya

Jiwoo menggeleng lalu saat akan berbicara, sudah terlebih dahulu dipotong oleh Ella

"Jiwoo hanya... Em hanya ingin pipis, ya Jiwoo ingin pipis benarkan Jiwoo?"

Jiwoo tentu saja bingung, dia kan sedang tidak ingin pipis. Tapi mengapa kakaknya ini berkata kepada mommy bahwa ia ingin pipis?

"Tidak kak, Jiwoo tidak ingin pipis. Jiwoo melihat ded__aw" Ella menginjak kaki Jiwoo di bawah sana

"Kenapa?" Jennie seketika jadi panik

"Tidak mom, Jiwoo hanya digigit semut" Ella menjawab lagi. Lalu pandangan Ella tertuju pada Jiwoo, dia memelototi adiknya itu saat Jiwoo akan kembali berbicara

"Kau lupa? Kita tidak boleh berbicara mengenai daddy di depan mommy, saat ini mommy belum boleh tahu siapa daddy" Bisik Ella kepada Jiwoo

"Jiwoo lupa kak, maaf. Besok besok gak akan lagi deh" Jiwoo juga berbisik

"Jangan diulangi lagi, kau mengerti?"

"Iya kak, Jiwoo mengerti"

Jennie dibuat bingung. Kenapa mereka berbisik? Pikirnya. Saat akan bertanya, makanan mereka telah sampai.

"Ayo dimakan, lalu kita pulang"

"Oke mom"

"Bukankah Jiwoo tadi ingin pipis? Mau diantar ke kamar mandi?"

"Tidak mom, Jiwoo tidak ingin pipis"

"Benar? Nanti ngompol bagaimana?"

"Tidak mom"

"Jika ingin buang air kecil, bilang oke? Jangan ditahan"

"Baik mom" Mereka kembali kepada makanan masing masing

Setelah beberapa menit mereka selesai makan, mereka bersiap pulang untuk mengistirahatkan tubuh mereka di atas kasur.

Future [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang