Sudah terhitung satu minggu yang lalu Jiwoo sadar, kini hari pertama mereka menginjakkan kaki di rumah setelah beberapa minggu tinggal di rumah sakit.
Terlihat Jiwoo yang sedang sarapan dengan disuapi bubur oleh Jennie di kamarnya. Ella juga sedang menikmati sarapannya bersama dengan Taehyung di ruang makan rumah Jennie. Taehyung bersikeras untuk mengantar mereka tadi malam dan hari ini berkunjung di pagi buta tanpa memperdulikan waktu.
"Sudah mom, Jiwoo sudah tidak mau" Jiwoo membungkam mulutnya dengan kedua tangan, menghalangi Jennie yang sedang menyuapkan sesendok bubur untuknya
"Sekali lagi ya? Tinggal satu suap, setelah itu minum obat" Jennie berusaha membujuk
Jiwoo menggelengkan kepalanya
"Jiwoo sudah kenyang"
"Baiklah, jika begitu minum obatnya ya? Mommy bantu"
"Pahit mom. Jiwoo kan sudah sembuh, kenapa masih minum obat terus? Jiwoo tidak mau"
"Jiwoo masih dalam masa pemulihan sayang, jadi diminum dulu ya obatnya? Supaya tambah sehat"
Jiwoo hanya diam masih dengan tangan yang membungkam mulutnya sendiri. Jennie hanya bisa menghela nafasnya, jika ditanya lelah atau tidak, Jennie dengan lantang akan menjawab 'sangat, aku sangat lelah' namun lelahnya akan hilang jika melihat senyum dan tawa kedua anak di rumahnya.
"Kenapa obatnya belum diminum?" Tiba tiba Taehyung berdiri di ambang pintu memperhatikan keduanya
"Pahit Dad, Jiwoo tidak suka" Masih dengan tangan yang membungkam mulutnya sendiri
Taehyung melangkah mendekati mereka, menoleh sekilas ke arah Jennie kemudian pandangannya beralih lagi pada Jiwoo
"Jiwoo ingin cepat sembuh bukan? Ingin bermain diluar bersama-sama?"
Jiwoo menganggukkan kepalanya
"Maka dari itu, obatnya diminum dulu ya? Biar bisa main lagi sama kak Ella dan yang lain"
"Tapi Jiwoo kan sudah sembuh Dad, jadi tidak perlu minum obat lagi" Masih kekeh dengan keputusan awal
"Obatnya harus habis dulu baru boleh keluar, jika tidak habis habis nanti Jiwoo juga tidak bisa keluar"
"Mana bisa begitu" Jiwoo mengerucutkan bibirnya dengan pipi yang mengembang
Jennie terkekeh gemas melihat tingkah Jiwoo barusan, dirinya menyahut berusaha ikut membujuk
"Tidak mau dikurung terus di kamar kan? Maka dari itu, Jiwoo harus rajin minum obatnya supaya dibolehkan dokter untuk kembali bermain"
"Jadi, ayo buka mulutnya, mommy bantu Jiwoo minum obat" Jennie tersenyum manis ke arah Jiwoo sebagai bentuk pembujukan
Akhirnya setelah banyaknya bujuk rayu, Jiwoo mau meminum obatnya dengan sesekali meringis karena rasanya yang memang sedikit pahit.
"Huhu, minum mom. Ini pahit sekali" Jiwoo mengibas ngibaskan tangannya seperti saat orang merasakan rasa pedas di mulutnya
Jennie terkekeh sekilas sebelum membantu Jiwoo meneguk segelas air putih dari gelas.
"Gimana? Masih pahit?" Jennie bertanya
Jiwoo mengangguk kencang dengan sedikit meringis, Jennie melihatnya menjadi kasihan apalagi ada bulir air mata yang dengan sekali berkedip akan mengaliri pipi tembem Jiwoo
"Tidak apa, hanya sebentar nanti pahitnya akan hilang. Jiwoo menginginkan sesuatu? Biar mommy belikan jika mau"
Jiwoo terdiam sebentar sebelum matanya berbinar penuh harap
KAMU SEDANG MEMBACA
Future [END]
Fanfiction©taennie Gadis berusia 21 tahun yang didatangi dua anak perempuan dan mengaku berasal dari masa depan